2

22.3K 867 18
                                    

20.00 pm

Aku bergegas ke ruanganku untuk menunggu panggilan memeriksa pasien.

"Triit....triit..."

Ponselku berdering diatas meja.
"Hi, Bu"

"Hi, bagaimana kabarmu di New York, sayang? Ibu menelepon untuk menanyakan kabarmu" Sapa Ibuku terdengar hangat seperti biasanya.

"Aku baik. Aku sedang berada di rumah sakit, bekerja magang dan lusa aku akan memotret untuk majalah Kertz. Bagaimana dengan Ibu?"

"Ibu sedang bekerja di kantor seperti biasanya, sibuk"

"Oh. Bagaimana dengan kabar Ayah dan yang lain?"

"Baik. Kami sangat baik. Kau tau Ayahmu masih senang mengajak Ibu untuk bermain tenis di hari Sabtu. Bagaimana denganmu? Apa kau sudah menemukan pasangan hidupmu?"

Pertanyaan terakhir nyaris membuatku tersedak. Entah bagaimana tiba-tiba Ibuku terdengar sama seperti Allison, Sama-sama senang untuk menggodaku. Hanya saja Ibuku menggodaku tentang pasangan dan Allison menggodaku untuk semua hal.

Baiklah, harus kuakui Allison lebih parah.

Aku spontan tertawa mendengar pertanyaan konyol itu dan anehnya setiap orang menanyakan pertanyaan itu tawaku akan meledak kencang seperti bom atom yang meledak.

"Aku belum punya. Lagipula aku masih fokus untuk lulus dari kuliahku"

"Tetap saja, kau harus memikirkan itu. Ibu tidak ingin melihat putri Ibu sendirian di sepanjang hidupnya"

Nice shoot Mother! Kenapa tidak Ibu katakan saja tidak ingin aku berakhir as an old virgin!

"Aku berjanji akan menemukan seorang pria untuk diriku, tapi untuk saat ini aku belum menemukannya"

"Bagus, itu jawaban yang Ibu ingin dengar. Tapi kau harus benar-benar mencarinya, ok?"

"Baiklah, sampai jumpa Bu. Selamat bekerja" segera aku menyampaikan sampai jumpa untuk menghindari pertanyaan aneh Ibuku lainnya.

"Sampai jumpa, sayang. Selamat bekerja"

Teleponnya terputus dan Agnes tiba-tiba datang memanggilku.

"Ave, ada seorang pasien yang membutuhkanmu dia di ruang 8 sekarang"

"Baiklah"

Aku segera masuk ke ruang 8 dan melihat perawat membersihkan luka di kepala seorang pria yang tidak sadar. Entahlah, aku tidak terlalu memperhatikan tampangnya karena sibuk menangani lukanya dibagian lengan yang kelihatannya lebih parah dari luka dikepala nya.

"Pak, anda bisa tolong keluar dari sini? Kami akan segera menangani pasien ini" Minta Agnes pada pria yang membawa pasien yang sedang kami tangani untuk keluar.

"Baiklah" Jawab Pria itu keluar bersama Agnes.

Aku mengcheck lukanya agak dalam dan terbuka dibagian kepala dan lengan yang sepertinya perlu dijahit sedikit.

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang