15

5.2K 201 2
                                    

"Ahh....door! Dor!" Aku mendengar suara dari luar kamarku yang terdengar seperti suara tembakan dan juga teriakan pria. Aku yakin itu pasti Sanders yang mencoba mencegah Gia dan komplotannya. 

Sial!! Aku harus melawan mereka sekarang. Aku langsung mengambil koperku dan mengeluarkan pistolku juga menaruh beberapa peluru masuk kedalam tasku bersama dengan tali untuk memanjat.

Aku langsung keluar dari kamarku diam-diam dan bersembunyi di belakang sofa. Ada Perron, Gia dan 2 orang lainnya membawa senjata. Mereka sepertinya memukul Sanders hingga pingsan, untung saja mereka tidak menembak Sanders. Dia hanya terluka saja di bagian kepala karena terpukul atau mungkin terjatuh.

Aku langsung menembak si Perron dengan diam-diam dari sudut sofa, dan dia terkena tembakan di dadanya. Okay, i got this! Aku senang melakukan ini karena sudah lama tak melakukannya. Entah kenapa aku masih saja merasa sebaik dulu.

Nice move old Perron, but not good enough. Aku berguling dengan cepat ke arah pantry untuk berlindung karena mereka terus menebakiku dengan senapan.

Gia melihatku menembak Perron dan langsung menyuruh 2 orang yang lainnya untuk menembakku, tapi mereka gagal karena aku menendang pistolnya jatuh. Aku menghantam wajahnya dengan tinju Uppercut  keras yang cukup membuatnya kesakitan dan disusul aku menendang perutnya sehingga ia jatuh.

Aku menyukai ini! Let's get it on!

Satunya maju mendekatiku sekitar 2 meter dan aku sudah kehabisan peluru. Kurasa aku tidak memiliki kesempatan untuk mengambilnya, mungkin aku harus lari sekarang, atau mereka akan menembakku.

Aku berusaha mengambil tali yang tergantung di luar ranselku. Mereka mulai semakin mendekat, ahh.....damn!

"Kau kehabisan peluru?" Ledek Pria itu menodongkan pistol ke arahku dari beberapa cm didepanku.

"Well, begitulah. Tapi aku tidak kehabisan akal. Pernah bertemu pisau?"

Aku melempar pisau yang ku keluarkan dari saku celanaku.

"Ahhh!!" Pekiknya kesakitan karena aku melempar pisau dan mengenai perutnya di bagian kanan. 

Aku berhasil mengeluarkan tali dari ranselku dan mengikatnya ke badanku dan juga mengikatnya ke sisi piano.

"See ya people!"

Aku langsung melompat turun kebawah lewat jendela dan melepas tali dari badanku dan berlari ke basement dan langsung mengendarai mobilku untuk pergi ke gedung kantor Luke. Aku menelepon Audrey, rekan detektif ayahku yang berada di New York

"Hi, uncle Audrey. Ini Avery, aku baru saja di serang oleh Perron si Pembunuh gila yang kalian cari dan buru selama 10 tahun ini. Aku berhasil lolos, dia menyerangku di apartemen Pacarku dan aku menembakinya di dada" ujarku serius dan tenang.

My god, tadi pasti seperti film action. Ini gila, mungkin kami semua bisa bermain disatu film action yang sama dan mendapatkan grammy untuk itu.

"Si Greedy Perron?"

"Ia"

"Baiklah, sekarang kau dimana?" Tanya uncle Audrey terasa mengkhawatirkanku. 

"Aku pergi ke Clayton Enterprise. Gedung kantor pacarku, Luke Clayton"

"Ok, aku akan menemuimu di sana. Aku akan menyuruh timku ke apartemen pacarmu, kirimkan alamatnya padaku"

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang