47

1.3K 60 0
                                    

5.00 am

A

ku terbangun dari tidurku dan aku segera bersiap untuk pergi berlari seperti biasanya. Setelah selesai berlari aku kembali ke apartemenku untuk mandi dan sarapan.

Aku memilih outfit shirt hitam, yang dipadukan dengan kemeja bermotif kotak berwarna merah hitam dan skinny trouser berwarna hitam. Kemudian, memakai sedikit make up, menata rambutku side braid, memakai black oxford shoes, memakai drop circle earrings.

"Ting...ting..." Ibuku memanggilku dengan video call.

"Hi, Bu" sapaku mengangkat video call dari Ibuku.

"Hi, sayang. Kau terlihat sangat cantik dengan side braid, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Ibuku santai.

"Aku baru saja selesai sarapan. Bagaimana dengan Ibu?"

"Ibu sedang berlibur bersama Ayahmu di Alaska. Kami hanya meneleponmu untuk mengetahui kabarmu"

"Aku baik"

"Hi, Ave" sapa Ayahku yang muncul di samping Ibuku.

"Hi, Yah" sapaku santai.

"Aku punya berita bagus untuk kalian" ujarku sambil berpikir aku harus memberitahukan kepada mereka jika aku bertunangan.

"Apa? Beritahu kami sayang"

"Baiklah. Aku bertunangan!" Terangku sambil memperlihatkan cincin yang terpasang dijariku.

"Apa! Bagaimana bisa? Ibu kira kau baru saja putus waktu itu" spontan Ibuku terkejut. Well-well, Ayahku memberitahu Ibuku ternyata. 

"Aku tau. Aku hanya salah paham kepadanya, sebenarnya itu hanya temannya yang memeluknya untuk mengucapkan selamat tinggal karena dia akan pindah ke kota lain bersama suaminya"

"Wow! Ibu senang jika kau bertunangan. Itu cincin berlian yang sangat indah" puji Ibuku bersemangat.

"Aku tau"

"Anak kita bertunangan" ujar Ibuku bersemangat pada Ayahku yang terlihat sedang sibuk di belakang sarapan.

"Apa?! Selamat, sayang" Ayahku terkejut lalu mendekat kearah kamera ponsel ibuku.

"Terimakasih, Ayah" ujarku sambil tersenyum.

"Jadi, bagaimana dia melamarmu?" Tanya ibuku bersemangat.

"Di Paris. Saat kami makan malam di Le Jules Verne, Eiffel tower. Dia langsung berlutut dan melamarku.
Itu sangat mengejutkan, aku benar- benar tidak menyangka jika dia akan melakukannya dari 400 ft" ceritaku kembali mengenang waktu itu.

"Oh sayang. Itu manis sekali, dia melamarmu dari ketinggian 400 ft. Dia benar- benar menyayangimu, sungguh"

"Ia, aku tau. Dia memang sangat menyayangiku"

"Baiklah, sampai jumpa. Ibu dan Ayahmu akan pergi kekuar" pamit Ibuku.

"Ok. Sampai jumpa" balasku sambil tersenyum dan menutup panggilan kami.

Baiklah, lebih baik jika aku pergi untuk bersantai saja di ruang tamu ku. Mengingat jika dalam waktu dekat, aku akan bekerja. Ini akan menyenangkan, aku memiliki jadwal pagi dan selesai pukul 3 sore.

"Triit..triitmmm" ponselku berbunyi dan aku segera mengangkatnya. Ini Luke.

"Hi, Luke" sapaku menjawab teleponku.

"Hi, Ave. Aku meneleponmu untuk mengajakmu makan malam, malam ini"

"Baiklah, terdengar bagus"

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang