77

968 38 0
                                    

19.00 pm

Kami baru saja selesai makan malam di sebuah restaurant di kota San Diego. Aku dan Avery pergi ke sebuah Whiskey bar disalah satu sudut jalan kota. Yup, ini pertama kalinya kami pergi minum bersama.

"Wow, disini cukup ramai dengan musik klasik" Avery terlihat bersemangat saat masuk kedalam whiskey bar sambil merangkul tanganku.

"Aku tau" jawabku santai.

Kami menuju ke arah pantry untuk memesan scotch. Kami tidak akan minum banyak kali ini, jadi aku memesan 2 gelas scotch. Aku tidak akan ingin mabuk, karena terakhir kali aku minum dan mabuk rasanya ingin membuatku mati.

Setelah memesan minum, kami menuju kesalah satu meja disana. Saat berjalan, ada seseorang yang menabrakku karena asik memainkan dartboard. Aku hanya mendiaminya saja dan dia terlihat marah padaku. Hey man, ini bukan kesalahanku. Kau yang duluan menyenggolku.

"Apa masalahmu, bung?" Teriak pria itu terlihat kesal dan dia mulai berjalan ke arahku seolah-olah ingin menghajarku.

"Kau yang duluan menabrakku" terangku tegas dan tetap tenang. Aku bisa melihat Avery mulai menatapku dan orang itu.

"Apa? Apa kau tidak salah? Kau ingin bertengkar denganku?" Terang pria itu menantangku dan mencengkram kerah bajuku sehingga kami terlihat sangat dekat.

"Hey, singkirkan tanganmu" terang Sanders melepaskan tangan orang itu dari kerah bajuku dengan kasar.

"Oh, dia adalah bosmu. Aku mengerti" pria itu menyengir dan terlihat  meremehkanku.

"Baiklah, pria kaya. Kau harus membayarku $3000 karena sudah mengangguku" terang pria itu. Apa dia ingin memerasku? Untuk kesalahan yang tak kulakukan kurasa aku tidak ingin membayar apapun.

"Tidak! Tunanganku tidak perlu membayarmu karena ini bukan kesalahannya" terang Avery tegas dan jelas dia terlihat sangat kesal. Dia memberikan tatapan yang sangat tajam dan garang, yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Wow, itu sedikit menakutkan.

"Well, well cantik. Boleh saja, asalkan kau bisa mengalahkanku memainkan dartboard ini. Jika kau bisa mengenai target ditengah sekali saja, aku akan melepaskannya" Pria itu terkekeh pada Avery.

"Baiklah, kau yang memintaku untuk melakukannya" ujar Avery terlihat sanggar menerima tantangan pria itu. Dia langsung berjalan kearah dartboard itu dengan percaya diri.

Astaga, Avery membelaku. Dia memang hebat sekali, tapi apa dia bisa memainkan dartboard? Aku tidak pernah melihatnya memainkan ini.

"Apa kau yakin untuk melakukan ini, Ave?" Tanyaku berbisik ke arahnya. Aku hanya khawatir jika terjadi sesuatu.

"Ia, aku yakin. Dia tidak boleh memerasmu Luke, aku tak akan membiarkannya mendapat apapun Luke" Jawab Avery penuh keyakinan dia akan menang.

"Baiklah, gadis kecil. Kalau kau kalah tunanganmu akan mengeluarkan uangnya 2 kali lipat" Cengir pria itu meledek Avery.

"Terserah apa katamu, cepatlah beri aku panahnya. Aku tidak ingin membuang waktu" Tegas Avery memberinya tatapan sinis. My babe gonna kill ya.

"Ini" pria itu memberikan Avery gelas berisi beberapa anak panah untuk dilempar ke papan.

Avery mengambil 1 buah panah dan melemparnya ke arah papan target.
Dia pun melemparnya dan berhasil mengenai target, tepat ditengah. Lalu dia mengambil 1 buah panah lagi dan melemparnya ketempat target yang sama, tepat ditengah-tengah.

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang