28

3.1K 118 1
                                    

Kami tiba di lantai 8 dan Rhonda menuntunku menuju ke sebuah studio. "Ini studio 6, pemotretannya akan di mulai 30 menit lagi" jelas Rhonda mengarahkanku di dalam studio.

"Baiklah, terimakasih" ujarku lalu menaruh backpack ku di kursih sudut ruangan yang tidak jauh dari sampingku.

"Hi, Avery" sapa Deilert Pares, kepala editor majalah ini yang kemudian berjalan ke arahku dan memelukku.

"Hi, Dert. Sudah lama tak berjumpa denganmu" sapaku tersenyum.

"Aku juga, senang untuk bekerja sama kembali denganmu. Bagaimana New York?" Tanya Deilert.

"Bagus, aku akan bekerja menjadi dokter di rumah sakit Marrymount setelah musim panas selesai"

"Wow, itu bagus sekali. Apa kau berhenti menjadi photographer?"

"Tentu tidak. Aku akan tetap aktif sebagai photographer, aku akan mengambil job di hari atau jam kosongku" ujarku sambil mengeluarkan kameraku.

"Senang mendengarnya, sayang. Sampaikan salamku untuk Ibu mu" ujar Deilert yang sudah bersahabat dengan Ibuku sejak lama.

"Tentu, Dert" sahutku tersenyum, lalu menunggu orang yang akan kupotret.

Lalu seperti biasanya, orang yang kutunggu sudah datang.

"Hi, aku Avery photographer anda hari ini" sapaku tersenyum ramah.

"Hi, aku Carly" balasnya tersenyum padaku.

"Baiklah, apa kau siap?" Tanyaku spontan.

"Ia, aku siap" jawabnya lalu berjalan ke white background tempat photoshoot.

"Ok. 1,2,3," ujarku lalu menjepret gambar.

*****

Setelah selesai pemotretan, aku melihat jam ini sudah pukul 1 siang. Ini jam makan siang, aku bergegas untuk pulang dan berharap Mia memasak sesuatu yang lezat di rumah.

Aku berjalan turun ke lantai dasar dan pergi ke basement, masuk ke mobilku dan bergegas pulang.

Beberapa saat kemudian, aku tiba di rumah dan memasukkan mobilnya ke garasi dan masuk kedalam rumah.

"Aku pulang" sahutku saat masuk ke pintu depan.

"Hi, Ave" sapa Mia yang menyapaku.

"Hi, Mia. Apa Ayah masih nelum kembali?" Tanyaku pada Mia.

"Ia. Katanya dia akan pulang pukul 5, setelah bertemu dengan beberapa kliennya" terang Mia santai.

"Baiklah, apa kau masak sesuatu? Aku lapar, ini waktunya makan siang" rengekku.

"Aku membuat spaghetti bolognese kesukaanmu, jadi silakan ke ruang makan sekarang" santai Mia sambil tersenyum.

"Baiklah, terdengar lezat" sahutku santai sambil bergegas ke ruang makan untuk memakan spagetti buatan Mia.

"Kau selalu membuat suatu makanan menjadi sangat lezat" pujiku sambil mengunyah spagettiku perlahan.

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang