76

1K 42 0
                                    

6.00 am

Aku baru saja selesai memakai dress ku dan kemudian memakai ankle strap pumps shoes yang sering kupakai.

"Selamat pagi" sapa Luke memelukku sambil mencium pipi kananku.

"Selamat pagi"

"Aku akan pergi mandi dan kemudian bersiap, ok?" Bagus jika dia sadar untuk langsung pergi bersiap. Karena biasanya aku harus selalu menyuruhnya pergi mandi.

"Baiklah" jawabku singkat dan kemudian pergi memakai riasan di wajahku sedikit dan merapikan rambutku yang dari tadi belum kusisir.

Beberapa saat kemudian, aku selesai berias dan Luke keluar dari kamar mandi dengan menggunakan t shirt berwarna putih dan black throuser. Bagaimana bisa laki-laki sangat cepat bersiap dan mereka langsung terlihat bagus. Ini tidak adil karena perempuan harus mengambil waktu lebih lama untuk terlihat cantik.

Kau tau, Luke hanya butuh 5 menit untuk menyihir semua orang dengan tampilannya. Sedangkan aku akan butuh waktu lebih lama, paling cepat 10 menit dan paling lama mungkin 30 menit. 

Aku langsung mengambil salah satu dasi hitam dan berjalan ke arah Luke untuk memasangkan dasinya. "Biar aku pasangkan dasimu" 

"Baiklah, terimakasih"

"Tentu" Aku dengan cepat mengikat dasinya, mungkin saja aku terbiasa. Dulu hampir setiap hari aku mengikat dasi Ayahku.

"Ok" Luke mengetatkan ikatan dasinya dan mengambil jasnya.

"Ave, Luke. Sarapannya sudah siap, kalian turunlah." panggil Ibuku dari bawah.

"Baiklah, Bu. Kami akan turun sebentar lagi" sahutku menjawab.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Luke terlihat sangat siap.

"Ia. Aku siap"

Dia langsung menggengam tanganku. "Ok. Ayo kita turun"

"Baiklah"

Kami pun turun kebawah dan pergi ke ruang makan untuk sarapan.

"Wow, lihat kalian. Sangat serasi dan rapi, apa kalian bersiap untuk pemotretan hari ini?" Tanya Ibu melihat kami berdua.

"Ia. Kami bersiap untuk pemotretan hari ini"

"Jadi, bagaimana kalian bisa kembali kesini tadi malam?" Ujar Ayahku.

"Oh, kami kembali pukul 10 malam kemarin. Aku membawa kunci rumah, Yah. Ingat, Ayah yang memberikannya padaku dulu" ujarku santai.

"Ia, Ayah lupa" ujar Ayahku santai.

"Lagipula meski tidak ada kunci, aku akan tetap bisa membuka pintunya" ujarku santai.

"Ayah tau" ujar Ayahku tersenyum.

"Apa kau benar- benar bisa membuka pintu itu tanpa kunci?" Ujar Luke padaku.

"Ia. Aku bisa" ujarku santai.

Setelah sarapan, aku dan Luke pergi masuk kemobil untuk menuju ke LACMA melakukan pemotretan kami.

WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang