WATER UNDER THE BRIDGE [COMPLETE✔]

43 (propose)

7.00 am

Aku dan Luke sedang duduk di meja dekat balkon untuk sarapan."Maaf hari ini kita tidak bisa pergi untuk jalan- jalan" dia terdengar merasa bersalah harus pergi bekerja dan bukannya mengajakku berjalan-jalan.

"Tidak masalah, ini untuk kepentingan bekerjamu. Jadi, jangan khawatirkan aku. Aku akan baik- baik saja disini" santaiku meyakinkannya jika aku baik-baik saja disini sendirian. Lagipula pekerjaannya sangat penting, jadi lebih baik dia pergi kesana.

"Baiklah, tapi aku janji besok kita akan pergi ke Eiffel tower. Ok?"

"Ia, aku setuju"

"Jadi, apa yang akan kau lakukan disini seharian dan sendirian?"

"Entahlah, mungkin aku akan bersantai atau mungkin menelepon Allison untuk mengobrol"

8.00 am

"Baiklah, aku harus berangkat sekarang" pamit Luke sambil mengambil tas kantornya dan membawa jas hitamnya di tangan satunya.

"Ok, sampai jumpa"

"Sampai jumpa"

Aku pergi ke ruang tidur untuk mengambil kameraku dan kemudian kembali ke balkon untuk duduk dan bersantai, sambil meminum tehku dan melihat hasil fotoku selama di Paris.

"Triit...triit..." ponselku berbunyi. Siapa yang meneleponku? Tidak biasanya.

"Hi, Ave" sapa Allison terdengar sangat nyaring dan antusias saat aku mengangkat teleponku.

"Hi, All" balasku santai sambil meminum tehku dan mencoba mengabaikan suara cemperengnya yang baru saja menusuk telingaku seperti pisau.

"Aku meneleponmu untuk menanyakan keadaanmu, bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik dan merasa sangat baik"

"Rasanya kita sudah sangat lama tidak berbincang, bagaimana jika besok kita pergi hangout?"

"Maaf, aku tidak bisa pergi keluar bersamamu"

"Ada apa?"

"Aku berada di Paris sekarang dan aku akan pulang selasa depan"

"Wow! Baiklah, sepertinya Prince Charmingmu akan sangat kesepian" canda Allison menggodaku. Well, dia tidak tau jika aku disini bersama Prince Charmingku.

"Dia berada disini bersamaku, jadi dia tidak akan kesepian" jawabku membungkam candaan Allison tadi.

Sorry All, we did that... kami berada di Paris.

"Bagaimana bisa?" Tanya Allison tak percaya Luke berada bersamaku. Mungkin dia tidak percaya karena Luke memiliki segudang pekerjaan penting yang rasanya tidak mungkin dia tinggalkan.

"Kami kebetulan memiliki jadwal pekerjaan yang sama. Yaitu di Paris, jadwal pekerjaan kami hanya berbanding 2 hari"

"Jadi, apa kalian akan liburan setelah pekerjaan kalian selesai?"