Semua orang punya trauma, atau seenggaknya-- pernah punya trauma.
Tapi kenapa, trauma punyanya Valerie harus trauma sama kebahagiaan?
coralpetals, 2018.
Highest rank on shortstory :
# 64 ~ 180626
Valerie melihat sebuah lingkaran kecil yang ada tepat di depan meja resepsionis rumah sakit tempat ia bekerja. Gadis itu memicingkan mata, dan menangkap objek familiar di sana.
Ia buru-buru berlari, membuka pintu masuk dan berjalan cepat menuju keramaian. Dilihatnya Adrian sedang berdiri di meja resepsionis sambil melihat-lihat sekitar.
"Loh, Ad?" Valerie menghampiri Adrian. "Kamu ngapain di sini?"
Adrian tersenyum simpul. "Kan mau nemuin bos kamu?"
Valerie mengangkat alisnya, kemudian memejamkan matanya. Astaga. Lelaki itu benar-benar ingin mencari keributan dengan bosnya.
"Uh.. Ra, si bos lagi... gak ada kan?" Valerie tersenyum lebar kepada Aira, penunggu meja resepsionis sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tapi sialnya Aira dulunya bukanlah anak pramuka yang mengerti kode kodean.
"Setau gue sih ada Val," sahut Aira pelan. "Nanti deh gue telpon dulu, gimana?"
"Eh, gak usah gak usah!"
Valerie mencegat tangan Aira untuk menangkat gagang telepon, namun usahanya sia-sia karna pipi gadis tersebut telah dikumal habis oleh kedua tangan Adrian.
"Udah udah... kamu gak usah boong lagi. Tuh kata temen kamu, bosnya kamu dateng ke kantor," kata Adrian. "Aku gak akan sampe ngebakar gedung rumah sakit ini kok,"
Valerie mendelikㅡ antara kesal dan gelisah.
"Palingan cuman aku robohin aja."
"Ad!"
Adrian terkekeh, bersamaan dengan suara langkah kaki dari arah lift.
Valerie mendongak, lalu meringis tatkala bosnya datang.
Bagaimana jika dia dipecat dari rumah sakit ini hanya karna Adrian meminta hari cuti lebih untuknya? Konyol sekali. Lelaki itu bisa membuat Valerie menjadi seorang pengangguran dalam waktu beberapa menit saja.
Valerie menunduk sambil menghela nafas, mencengkram tali tas selempangnya.
"Loh, Kevin?"
"Ian?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adrian sudah asik berpelukan dengan bosnyaㅡ Pak Kevin ketika Valerie mengintip dengan sebelah matanya.
Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah Tuhan baru saja membantu Valerie dan menunda jadwal pemutusan hak kerjanya?
"Valerie, sini," Adrian menarik pergelangan Valerie untuk berdiri di sisinya. "Bos galak yang kamu maksud, dia? Dia mah temen SMA aku, Valerie... astaga,"
Hah? Tunggu. Jadi, Pak Kevin dan Adrian adalah teman SMA dulunya?
"Btw aja nih, Valerie ini dokter senior andalan di rumah sakit ini," kata Kevin. "Lo siapanya Valerie, Yan?"