17: Night Work

638 119 12
                                    

"Cie, yang mau cuti panjang sih beda."

Valerie menggumam kesal atas ejekan yang terlontar dari mulut Ares. Kedua dokter itu sedang sama-sama duduk santai di unit ugd. Ares menjalani shift malam, sedangkan Valerieㅡ uh. Bisa dikatakan lembur.

"Res, Safiya udah pulang?" tanya Valerie mengalihkan pembicaraan.

Ares menggumam mengiyakan.

"Lah, terus gimana ya.." Valerie bersandar di pilar yang terdapat tepat di belakang kursinya, sambil menimang sebuah kalung berliontin.

"Gimana apanya Val,"

"Kayaknya kalungnya Safiya lepas terus dia gak nyadar," ujar Valerie. "Untung jatohnya di ruangan gue."

Mata Ares kemudian agak melebar, lalu mendekat ke arah Valerie. "Biar gua aja yang nyimpen."

Valerie mendongak heran, lalu memicingkan mata. "Lah?"

"Apa?"

"Lo kesambet apa?" tanya Valerie. "Mau lo jual ya?"

"Sembarangan lu," Ares merampas kalung yang dimainkan oleh Valerie, lalu memasukannya ke dalam kantong kemeja. "Beneran gua kasihin entar."

Sebuah pikiran yang terlintas di benak Valerie membuat ia tersenyum jahil. "Hmmmm."

Ares melirik Valerie. "Apa?"

"Jadi, sama Fatya gagal, sekarang sama Safiya, nih?"

Valerie yakin betul bahwa kalimat yang diucapkannya barusan sukses membuat Ares kalang kabut. Lelaki itu memilih pergi meninggalkan Valerie daripada harus menahan malu.

*

Ketika Valerie berjalan keluar dari gedung, 2 buah pesan masuk bersamaan ke ponselnya.

Satu dari Adrian, satu dari Ben.

Ben
Val kok belum pulang?

Adrian
Val, aku jemput ya sekarang?

Belum sempat ia membalas satupun dari kedua pesan tersebut, sebuah panggilan masuk dan memenuhi layar ponselnya.

"Halo?" ujar Valerie.

"Val, gua baru inget lu kerja lebih lama buat beberapa hari ke depan," ujar Ben di seberang. "Gua ke rumah sakit lu sekarang, jangan pesen taksi online-"

"Eh eh," sanggah Valerie cepat. "Gak usah. Gak usah ke sini."

"Kenapa?"

"Gue pulang sama Ad," sahut Valerie. "Biar lo tidur aja. Udah jam segini. Besok kan lo kuliah."

Ben langsung mematikan sambungan telepon setelah tawarannya ditolak mentah-mentah oleh Valerie.

Dia keduluan.

Sedangkan Valerie masih menatap layarnya dengan bingung akibat kelakuan yang tidak biasanya dari Ben. Lelaki itu kenapa sih?

*

Adrian menemukan Valerie tertidur di kursi lobby rumah sakit ketika ia tak kunjung melihat Valerie di pintu masuk.

trauma | sinbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang