46: Gone

724 112 22
                                    

Usaha Adrian tidak berhenti sampai di situ. 

Lelaki tersebut kini berniat mencari Valerie ke rumah sakit, setelah meminta bantuan Vinka untuk mengobati memar di wajahnya.

Adrian memang tidak pernah bisa mengobati luka, bahkan luka yang melekat di dirinya sekalipun. Lelaki itu hanya akan berakhir memperparah memar-- karena salah menempelkan perban, maupun karena menekan luka terlalu lama dan terlalu keras. 

"Kenapa muka jelek lo bisa makin jelek gini, btw," Vinka menyilangkan kakinya, lalu menempelkan kapas yang sebelumnya dibaluri pembersih luka. 


Adrian menghela nafas. "Jatuh ke selokan." 


"Gue gak bercanda, bego," Vinka menoyor kening Adrian. "Berantem?" 



Adrian mengangguk pelan. 


"Sama?" 


"Kepo," sahut Adrian santai. Lelaki tersebut sedang berusaha tidak tersenyum karna robekan di pojok bibirnya. 


"Yan!!!!!!!!!!" 


"Aduh, aduh- iya iya lu santai dikit bisa gak sih?" Adrian mengomel sambil meringis. "Lu kenal Ben? Dia yang mukulin gua semalem." 


"Ben temennya Valerie?" 


"Iya,"


"Kok tiba-tiba mukulin lo?" tanya Vinka lagi. Adrian memang tidak betah melihat Vinka yang mendadak diam seperti beberapa hari yang lalu, namun perlu Adrian akui lelaki tersebut gemas ingin menjepit kedua bibir Vinka jika gadis tersebut telah kembali cerewet seperti ini. 


"Ceritanya- ya gitu lah," Adrian melenguh, lalu mengibaskan tangannya di udara. "Males gua nyeritain. Ntar aja kalo gua udah mood." 


"Dih. Moody-an banget lo udah kaya cewek," cibir Vinka. 


Sebagai langkah terakhir, gadis itu mengambil sebuah perban di kotak P3K, dan membuka plastiknya untuk menempelkan perban tersebut di luka yang terdapat pada kening Adrian. Namun si lelaki dengan cekatan menepis tangan Vinka. 


"Gak usah," katanya. 


"Kenapa?  Mau caper biar Valerie kasian?" 



"Lu- kalo ngomong ya," Adrian melotot, lalu mengangkat tangannya seolah-olah akan menampar. "Suka bener." 




Keduanya terkekeh. Beruntung Vinka masih bisa menahan tangannya untuk tidak menoyor kening Adrian yang tengah terluka.


"Gak usah, entar malah makin basah kalo ditutupin," sahut Adrian. "Gua ke rumah sakit dulu. Lu bisa jagain kantor gua bentar?" 

trauma | sinbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang