Hari ini toko bunga ku sangat sepi, sepi sekali. Sudah setengah hari aku menunggu tapi hanya 1 pelanggan yang datang. Wajahku masih berseri-seri terbayang tadi pagi, walaupun kantung mata menjadi lebih besar melebihi panda, mungkin.
Hingga berulang-ulang ku putar lagu kesukaan ku, dari baterai handphone yang penuh hingga sedikit. Tapi kalau aku tutup juga, mau ngapain lagi? nggak ada kerjaan juga.
Tutupnya entar aja ah, biar bisa minta jemput mas Gattan. Pikirku sambil tersenyum-senyum sendiri.
Aku menunggu waktu pulang kerja. Ya, emang sih ini masih siang menjelang sore. Sambil menunggu sambil menonton film India kesukaan ku di youtube. Tiba-tiba ada seseorang memarkir vespa tua bermodipnya di depan toko ku. Apa dia customer ku? atau hanya parkir di depanku tapi mampir ke toko sebelah.
Langkah cowok itu mulai menginjakkan lantai toko bunga ku. Namun sama sekali aku tidak dapat melihat jelas wajahnya, karena tertutup topi baseball putih dan langkahnya pun menunduk. Semua itu malah membuatku semakin penasaran dan semakin penasaran.
Dari style-nya jujur ku suka, memakai jaket denim dengan kaos putih dan celana pendek di atas dengkul. Apalagi kulitnya putih dan bersih, parfumnya juga tercium hingga ke tempat ku saat ini berdiri.
"Ada yang bisa di bantu?" Tanyaku mengiringi dia berjalan menghampiri ku.
setelah dia mendongakkan kepala, matanya terhalang kacamata hitam bulat. "Saya mau ke toko bunga lily! dimana ya?" Katanya menjengkelkan.
Dia bodoh apa gimana? Jelas-jelas di depan toko terpampang jelas,LILY FLOWER SHOP💐. Rasanya ingin berkata kasar mendengar dia bicara begitu.
"Selamat siang, dengan Lily flower shop ada yang bisa saya bantu?" Ujarku merendah sambil mencoba mencuri-curi mata agar bisa menatap jelas wajahnya.
"Ini udah agak sore mba, jadi ini toko bunga lily? Kenapa mba memberi nama toko ini dengan Lily flowershop? Mbanya sudah bisa move on belum dari mantan mba?"Cetusnya sambil memberi gestur tangan.
Aku menelan ludah, kenapa jika ada' sekalinya ada customer malah kayak gini datangnya. Kalau saja aku tidak punya etitude mungkin sudah ku katakan kepo banget sih jadi orang!.
"Mau beli bunga apa mas?" Aku mengalihkan pertanyaannya yang sangat tidak penting.
"Apa ya?" Katanya sambil menelusuri matanya ke arah bunga-bunga yang terpajang. "hemmn"
Wajahku memberi senyuman manis penuh kepalsuan, walaupun sebenarnya sangat gregetan. "Apa mas?.. Toko kami memiliki banyak bunga, seperti yang mas lihat dengan mata kepalanya, ada bunga mawar, melati semuanya indah. Atau mau bunga imitasi? dan masih banyak lag.."
"Mba, disini jual pulsa gak?"Dia memotong pembicaraanku dengan pertanyaan konyol yang mendiang di kepalaku saat ini.
"Mas, ini toko bunga!" Tegasku menatapnya sinis.
"Kalau... disini jual pomade?"
Aku mengernyitkan dahi, dan mulai malas menatapnya. "Mas-nyah.. di depan toko ini ada supermarket! Silahkan kesana. mungkin anda salah masuk"
"Tapi mba, saya mencari toko bunga Lily. Apakah nama mba mawar?"
Sumpah! ini orang konyol abis, kenapa dengan entengnya dia membuat emosiku menaik, tapi aku ingat bahwa dia adalah customer. Tapi julukan yang cocok untuknya adalah 'Si gila masuk kedalam toko bunga'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomanceAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...