22

10.8K 575 80
                                    

Besok adalah hari ulang tahunku, iya tepatnya tanggal dua belas Juni, aku berulang tahun di umur yang masih dibilang kecil ini. Umur 23 tahun, sudah menyandang status sebagai istri.

Malam ini mungkin bisa dibilang malam istimewaku, semoga saja Gattan mengingat ulang tahunku ini. Mungkin ini pertama kalinya ulang tahunku di statusku yang sudah menjadi seorang istri.

Harapanku malam ini, seorang Gattan memberikan sedikitnya ucapan ulangtahun, meskipun tidak perlu yang mewah-mewah. Aku tidak perlu kata romantis itu, cukup dirinya mengingat ulang tahunku.

Gattan tau ulang tahunku, karena aku punya teman yang kenal dekat banget dengan Gattan dulu dan bahkan sampai sekarang, namanya Dania. Iya, Dania memang cantik dari dulu, shalehah pula, Ulang tahun kita samaan tapi beda satu tahun lebih tua Dania.

Pada saat umurku genap 18 tahun, Gattan pernah memberikan Dania kado istimewa untuk Dania. Dengan ucapan ulangtahun yang sederhana namun betapa beruntungnya Dania bisa mendapatkan ucapan itu? Sedangkan Dania mengunggah ucapannya untuk ulang tahun kita berdua. Namun Gattan tidak pernah ada ucapannya untukku sama sekali.

Sekarang tepatnya pukul 23.45 Gattan belum juga sampai rumah. Dirinya masih berkumpul dengan teman-teman geng motornya. Aku tak mau membuat Gattan kesal pada hari esok, karena aku berharap dirinya mengucapkan selamat ulang-tahun untukku.

Aku menunggu sudah hampir 3 jam lebih, iya sekarang tepatnya pukul 03.00 pagi. Dan Gattan belum juga pulang, mataku sudah panas harus begadang. Aku tapi tidak sanggup lagi untuk menahan mataku yang perih karena ngantuk ini.

07.23

"Hah! Jam setengah delapan? Yaallah!" Aku bergelimpangan shocked karena mencari Gattan, aku kesiangan menyiapkan sarapan. Yang ku ingat semalam aku tertidur di sofa dan tiba-tiba bangun sudah jam segini.

Aku mencari Gattan ke sekeliling rumah, dan ternyata Gattan tidak ada dirumah, aku panik takut Gattan sudah berangkat. Dan pasti Gattan mengira aku pemalas, malah enak-enakan tidur tidak menyiapkan dia sarapan, dan menjalankan tugasku sebagai istri.

"Mas!!!..." Panggilku sambil mencarinya ke setiap sudut rumah.

Aku menghampiri Dillah yang sedang bersantai di kolam renang dengan jus mangga nya. Aku mendapati beberapa kotak kado istimewa yang dibungkus rapih.

Bukan mau kepedean tapi pasti jika Dilah tau kado itu untukku, dia lebih memilih tidak memberikannya untukku. "Dil, mas Gattan mana? Kamu liat ga?" Tanyaku lembut kepada Dilah.

"Ituuuu..." Jawabnya sambil menunjuk ke arahku.

Gattan muncul dari belakangku, sambil berjalan mengambil kado tersebut, bibirku gatal ingin menanyakan untuk siapa kado itu.

"Mas... Dari mana?" Tanyaku rendah sambil memegang lengannya.

Gattan melepaskan tanganku dari lengannya secara perlahan, namun aku tahu maksudnya, aku menyadari pasti Gattan gamau aku memegangi tangannya.

"Nih nyari pita ini" singkat Gattan sambil menunjukan pita polkadot merah yang sebenernya itu adalah pita kotak sepatu brandednya.

"Buat apa mas?" Tanyaku lagi.

"Aku mau ngasih kado buat Dania, dia ulang tahun sekarang".

Mendengar kata-kata itu benar-benar membuatku berfikir ulang, untuk apa rasa pedeku tadi rasa senangku tadi. Ternyata aku salah penyampaian aku tidak akan pernah menjadi istimewa di dalam hatinya. Karena sudah banyak orang-orang yang mengistimewakan dirinya. Lebih dari aku yang baru bisa berada di sampingnya.

"Semalem kamu kemana?" Tanyaku lagi.

"Beli kado terus nongkrong" jawab Gattan tanpa ada rasa bersalah.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang