48

13.5K 675 167
                                    

Setelah pergi dari restoran Gattan pulang ke rumahnya, rumah yang sekarang terasa sepi karena biasanya ada Lily yang mau menunggu Gattan pulang kerja sampai larut malam.

Biasanya Lily sudah menyiapkan makanan. Meskipum Gattan tidak pernah makan malam bersama Lily bahkan menghargai masakan Lily pun Gattan tidak pernah.

Jika semuanya tidak terbongkar sekarang mungkin Lily masih ada disini, mungkin Lily masih menyayangiku. Pikir Gattan sambil bersandar di sofa ruang tamu.

Gattan mengingat semua memori saat bersama Lily, saat menonton bola bersama Lily, saat Lily nonton film india dan kebersamaan lainnya. Meskipun itu tidaklah mesra.

Gattan mengambil ponsel lalu menelepon Reino.

"Hallo, Ren gua mau ketemu"

"Gua lagi di rumah mertua gua Tan, besok gimana?"

"Oh gitu yaudah Ren"

Gattan langsung mematikan telepon.

Gattan memang bersikap tidak mau basa-basi ketika merasa sudah tidak ada lagi yang perlu di bahas lagi.

Prakk!!!

Gattan melempar vas bunga yang ada di depan matanya, tangannya mengepal, emosinya sudah tidak terkontrol.

Dilah yang kaget mendengar suara pecahan beling langsung menghampiri Gattan.

"Abang! Kenapa sih bang?" Tanya Dillah saat melihat Gattan yang sedang menjambak-jambak rambutnya.

"Abang mabuk lu ya! Abang masih siang ini! Jangan mabuk apa bang! Lu doang emang siang-siang mabuk"

Gattan tidak menggubris perkataan Dilah. Dirinya hanya diam sambil menunduk menjambak rambutnya sendiri.

"Abang! Bentar bang gua ambilin susu"

Dillah ke dapur untuk membuatkan Gattan susu agar menetralisirkan alkohol yang ia kira Gattan meminumnya.

"Abang minum susunya, bang jangan serem gitu apa bang! Serem tauuu mana gak ada kak Lily!" Ujar Dillah lalu meninggalkan Gattan.

Dillah lari ke kamarnya lalu mengunci pintu, karena ia takut akan mengulang kejadian saat Vino mabuk.

Gattan masih tidak percaya dengan apa yang di bicarakan Lily, dirinya merasa harus membuktikan sendiri tentang apa yang di bicarakan oleh Lily.

Tanpa berfikir ulang Gattan langsung mengambil kunci mobil, dan langsung meninggalkan rumah.

Mendengar suara mobil Gattan yang melaju sangat kencang, Dillah langsung buru-buru mengecek Gattan.

Gattan sudah tidak ada di tempat lagi, Dillah panik dan langsung menelpon Lily.

Berdering kak Lily...

"Hallo"

"Hallo kakk!!!"

"Kenapa Dill?"

"Kak! Abang kak! Abang! Siang-siang bolong dia malah minum! kak! Kak tolongin kak! Kak aku takut Abang kenapa-kenapa"

"..."

"Kak kok diem aja sih! Kak ayo dong plis kak!"

"Aku gak bisa bantu Dil... Maaf ya"

"Kenapa kak? Kan kakak sayang abang! Kak plis kak! Plis jangan begini kak, aku tau kakak sebenernya khawatir sama abang!"

"Aku emang sayang dia, tapi percuma aku gak akan pernah bisa membujuk dia"

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang