35

9.7K 527 62
                                    

Sepulang kantor aku ingin menyempatkan diri mampir kerumah Mamah. Aku sangat rindu mamah, tapi ditengah jalan aku kembali berfikir, pasti mamah akan menanyakan kabar Lussy. Yang jelas aku tidak akan bisa menjawabnya, aku takut mamah kecewa dengan kelakuan Gattan.

Aku tidak mau Gattan buruk di mata mamah, biar aku dan Lussy saja yang tau mamah gak perlu. Dan aku pun mengurungkan niatku, ditengah perjalanan aku melihat banyak cafe baru aku terdiam dan melihat mobil Gattan terparkir disitu. Aku takut jika aku kesana aku akan melihat kejadian yang tidak ingin aku lihat. Dimana kejadian yang pastinya akan membuat aku sakit hati. Tapi aku harus tau apa yang dilakukan Gattan sebelum pulang kerumah.

Aku menelepon Lussy untuk membantuku menyamar untuk menyelidiki Gattan.

Taklama Lussy datang dengan mobil merahnya, senyumannya jelas terlihat sangat bahagia di mataku. Mungkin memang dirinya lebih bahagia keluar dari rumahku, meskipun banyak ke khawatiranku tidak bisa mengawasinya selalu.

Dia memelukku kencang. Dan langsung memberiku kacamata hitam. "Nih buat kita nyamar!!".

"Kacamata? Emang cukup kacamata doang" tanyaku.

"Tenang, gua bawa dress tertutup panjang, Bawa kain, kita ganti baju di mobil oke! Kita nyamar jadi cewe alim".

Aku mengernyitkan alisku, siapa yang tidak risih ganti baju di mobil.

"Tenang Aldhisya Lily mobil gue sekarang pake hordeng hehe" seru Lussy membuat ku melongo melihatnya.

Setelah sekitar tiga puluh menit kita prepare akhirnya aku dan Lussy memberanikan diri untuk menyamar, masuk kedalam cafe.

Berdandan menor, berpakaian seperti hitam, berkacamata gelap, dengan sepatu heels dan minyak wangi yang menyengat.

"Ah ekstrem banget gak sih?" Tanyaku setelah melihat pakaianku.

"Kak! Namanya nyamar ya harus ekstrem kalau mau yang gampang udah kita pergokin aja!" Cetusnya dengan nada marah.

Aku mengangguk mengiyakan berjalan masuk ke dalam cafe dengan perasaan super deg-degan. Aku mengambil kursi di dalam dan Gattan di luar kita hanya di batasi kaca saja. Dan aku duduk tepat di samping kaca. Gattan sedang merokok dan mengobrol dengan teman-temannya dan disitu ada Vino dan juga Riko.

"Eh kalau gue pikir ya, sekarang mah soal duit Gattan doang emang yang paling kaya! Haha" cetus wanita berbaju merah, wajahnya cantik dan juga menarik.

Tak lama minuman yang di pesan Lussy datang, ternyata dia juga memesan makanan. Yang nantinya pasti aku yang bayar.

"Lu pesen makan?" Tanyaku berbisik.

"Iyalah... Laper cuy".

"Gua belom gajian lu jangan banyak-banyak pesennya"

Gattan tak banyak bicara dirinya hanya menikmati rokok yang dia hisap itu sambil bersandar di tembok. Gattan hanya menjawab semua kata-kata yang dia lontarkan dengan senyuman.

"Gua udah tau sekarang, ternyata yang namanya Lily cakep bener orangnya, maksudnya sikapnya dia lembut banget kalo ngomong! Udah gitu dia yaa' jago masak juga perfect wife banget dah!" cetus Vino memujiku.

Aku tidak habis pikir dengan Vino yang malah memuji ku terang-terangan di depan Gattan.

"Ah demen kali lo! Eh tapi gak mungkin sih ya' secara selama ini Gattan gak suka sama dia. Eh gimana lu liat ekspresi melasnya? Gimana-gimana kasian gak? Haha" timpal Perempuan tadi.

"Apaan sih... Emang gua se-sadis itu?, biarpun gua gak cinta sama dia. Gua gak mau terang-terangan nyakitin dia"Cetus Gattan dengan wajah juteknya.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang