3

20.8K 887 88
                                    

Tepat sekali hari ini adalah hari-hari penuh prepare untuk pernikahan yang akan segera di laksanakan. Adikku yang kerab di sapa Aca kini sedang memilah-milih gaun pesta yang disukainya. Karena gayanya yang mau di bilang anggun membuat semua karyawan butik merasa kerepotan. bukan hanya satu gaun ingin dicoba, tapi semua gaun di butik menjadi sasaran percobaannya.

"Aku mauuu nyoba gaun yang putih itu dong! yang di pajang dekat jendela kaca besar dekat balkon!" Katanya sambil menunjuk gaun itu, padahal tangan kirinya masih memegang gaun yang mewah juga hanya berbeda motif.

Karyawan satu-persatu melayaninya dengan sabar. Aku tidak mau ikut campur dengan urusannya yang meribetkan. Sofa butiknya sangat lembut, bulu-bulu yang menyelimuti dan  busanya menggelitik sampai ke hati.

"Ini gimana Ly?" Tanya Syabilla dengan nada menekan.

"Bagus, semua bagus. jadi lo mau yang mana?"Sahut Lussy sambil memilih juga gaun-gaun di butik. padahal dia nggak beli.

"Ini apa yang ini ya?" pikirnya berulang-ulang. Pertanyaan yang di lontarkan berkali-kali kepadaku dan Lussy.

Setelah hampir 4 jam di dalam butik, akhirnya Syabilla menemukan gaun yang di carinya. Dan memesan juga untuk para bridesmaidnya. Dia juga memesan make-up terkenal.

Kita pulang dengan mobil sedan hitam milik mamah. Raut wajah Syabilla berseri-seri. Aku dan Lussy hanya bisa menelan ludah melihat kebahagiaan yang datang terus-menerus kepada Syabilla.

"Allo, sayang .. jadi ketemu ga?" Lussy berbicara di dalam telepon.

"..."

"Yaudah, nanti aku on the way. Sekarang aku lagi nganterin my sister"

"..."

"Yaelah, santai aja kali. namanya juga orang cakep dandan kaya apa juga cakeup!"

"..."

"Haha, udh. Bye"

Lussy pun terlihat sangat senang. Apa dia sudah punya pacar baru? Atau gebetan baru. Batinku.

"Ngapa Lus?"Tanya Aca.

Lussy menjauhkan badannya sekarang dia chattingan secara diam-diam.

"Lus? udah dapet cowok baru?" Tanyaku sambil menatap Lussy.

"Belom" Jawabnya singkat tanpa senyuman sedikitpun. Matanya berkedip terus menerus tanpa henti menatap handphone.

"Sikapnya Lussy kaya Gattanmu Ly"Cetus Aca sambil tertawa kecil.

Jujur saja aku sebenarnya marah karena aku tidak suka ada orang yang membanding-bandingkan atau menyamakan dengan Gattan milikku.

Gedung-gedung terlihat sangat indah di sore hari, lampu-lampu perkotaan membuatku tau seperti apa dunia luar di sore hari. Maklumi sajalah, dulu aku adalah wanita yang pantang pulang malam, mamah melarang keras. Jalanan sangat ramai, karena ini jam pulang kerja, macet di penuhi pengendara mobil.

"Macet gils. Kapan nyampenya nih!" Gerutu Lussy melihat jalanan yang cukup padat.

"Sabar napa Lus. Kaya nggak biasa macet aja" Sahut Syabilla yang duduk di belakang sendirian. Sedangkan Lussy masih dengan betenya memandang jalanan.

"Gue ada acara penting Ca.."

"Ya, semua sama.. ada acara penting Lus.."Cetus Syabilla semakin menekan.

Lussy tidak memperdulikan perkataan Syabilla, dia kembali memainkan handphonenya.

"Ly bawa powerbank?" Tanya Lussy kepadaku.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang