Kini waktunya aku beristirahat karena seharian bekerja di tambah lagi mengurus adik Gattan, aku pikir dengan aku bekerja aku bisa menyibukkan diri agar terlepas perlahan dari permasalahan antara aku dan Gattan, tapi kenyataannya aku salah, aku malah jadi super lelah.
Gattan masuk kamar dan langsung duduk di samping aku berbaring, "siapa cowok tadi?" Tanya Gattan masih penasaran dengan Daffi.
"Urusannya sama kamu apa? Kamu jalan sama perempuan ke mall belanjain dia banyak barang aja aku gak tanya dia siapa, kenapa kamu mau tau banget dia siapa" ujarku lalu membalikkan tubuhku membelakangi Gattan.
"Jadi sekarang aku tau semua kata cinta kamu cuma omong kosong"
"Terserah".
****
"Akan ada fashion show di gedung Blora mustika, dan berbagai model pilihan butik ternama ada disana. Saya sudah luncurkan beberapa diantaranya model cantik andalan kita, namun di hari kedua acara ini, tema yang di pilih adalah tema ke India-an. Dan saya belum menemukan orang yang benar-benar cocok menjadi model saya" Jelas Pak Daniel.
Meeting kali ini adalah meeting besar-besaran yang di hadiri oleh semua yang bersangkutan dengan butik. Dan aku benar-benar merasa kurang konsentrasi karena banyak sekali pikiran.
Mengapa sekarang aku terlalu melawan Gattan? Pikirku.
"Memang ada kesalahan dengan model yang biasa pak?"
"Tidak, namun saya ingin orang baru yang menjadi model saya, karna saya juga punya rancangan baju yang bagus, namun sepertinya kurang cocok di pakai Kezia" jawab pak Daniel.
"Iya bener, wajah nya terlalu bule jadi kurang cocok" seru Tyan.
"Saya mau Lily yang menjadi modelnya"pinta pak Daniel.
Aku terkejut mendengar permintaan pak Daniel. Bagaimana bisa orang sepertiku jadi seorang model. Jalanku saja kadang begajulan, dan kurang perawatan, jarang ke salon. Aneh sekali pak Daniel.
"Saya rasa Kezia cocok menjadi modelnya pak, karena memang dia sudah ahli dalam bidang ini, cara jalannya, masalah wajah bisa di rias dengan make up, kita punya MUA handal yang bisa mengubahnya menjadi model India" Seru Rindi.
"Iya benar, kalau Lily saya kurang yakin bisa, ditambah lagi dia juga kurang perawatan, coba kalau Kezia, sudah cantik, tinggi, putih bersih, dan banyak pengalaman di dunia modelling" Bela Dinda.
Beberapa dari karyawan menolak, aku merasa sangat malu dan tidak pede, apa alasan pak Daniel memilihku sedangkan aku sama sekali gak pernah jadi model.
"Pak saya ga.." cetusku menolak lalu di potong oleh pak Daniel.
"Jangan bilang gak mau Li! Gak ada yang bilang kamu gak pantes, gak cocok, gak bisa! Semua butuh proses, dan kamu pasti bisa menjadi model di acara ini. Masih ada waktu satu bulan untuk kamu pelajari semuanya, dan akan saya bantu. Masalah perawatan atau mengenai fisik, kalau saya memilih Lily maka Lily lebih cantik dari pada kalian. Bahkan saya bisa bikin Lily lebih cantik dari ini" Ketus pak Daniel sambil menunjukku, hingga para karyawan memandang ku.
Aku malu sekali, pasti mereka berfikir aku dan pak Daniel memiliki hubungan lebih. Padahal aku sama sekali gak ada niatan untuk menjadi modelnya pak Daniel.
Aku ragu, ini menjadi beban bagiku.
Pasti kalau Gattan tau, dia tidak akan percaya dengan pekerjaanku. Mana mungkin seorang Lily menjadi model.****
Pulang kerja ini aku menyempatkan untuk bertemu dengan Daffi, aku mau menceritakan semua kejadian yang pak Daniel lakukan di meeting tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomanceAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...