42

10.9K 618 118
                                    

Perempuan itu punya banyak sekali alasan kekecewaan, dan dia juga pandai menutupi banyak luka hanya karena dia malu mengungkapkannya. Karena mungkin orang yang dia tuju akan peka ternyata tidak bisa mengerti perasaannya.

Pagi ini adalah hari sabtu, hari dimana tumben sekali aku merasa bosan di rumah, aku merindukan adikku Lussy, merindukan mamahku, merindukan Aca merindukan Mba Neny dan juga anaknya.

Biasanya ini adalah hari yang sangat aku tunggu, dimana Gattan libur dan aku juga libur dan kita bisa berada di satu atap yang sama walaupun tidak saling memadu kasih. Maksudnya aku saja, Gattan tidak.

Aku menyetel beberapa kali video tarian india, yang sebenernya aku suka banget dengan film dan juga lagu india, tapi ini juga karena job. Bagaimana perempuan india itu? Cara berjalannya seorang model.

Gattan sedang bermain game onlinenya, sepertinya tadi dirinya mau pergi keluar namun sepertinya tidak jadi makanya dia bermain game online. Karena orang seperti Gattan itu tidak bisa bete sedikit saja pastinya.

"Nonton india mulu" Celotehnya sambil memperhatikan ku menonton film india.

"Aku nunggu tariannya tau" cetusku tanpa ekspresi wajah.

"Bosen aku dengernya" Cetusnya.

"Oh, maaf.. yaudah aku nonton di tempat lain" Singkatku lalu meninggalkan Gattan di kamar.

Beberapa saat dia kelar memainkan game onlinenya dia menghampiriku yang belum juga kelar menonton.

Dirinya langsung meletakkan tubuhnya bersandar di tubuhku. Kepalanya di letakkan di pundakku, tangannya meraih tanganku.

Tanpa sepatah kata dia tiba-tiba ikut menonton film india denganku, aku tau pasti dia sedang bosan dengan aktivitas nya.

"Kamu suka film itu?" Tanya Gattan tanpa menoleh ke arahku, wajahnya jelas sedang serius menonton film india.

Aku merasa kurang fokus bila Gattan begini, bagaimana bisa aku memperhatikan film jika Gattan malah bermanja-manja di sandaran ku.

Aku tidak mau terbawa suasana lagi, ini karena mungkin dia sedang manja-manja saja denganku.

"Suka" singkatku.

"Aku kemaren ngeliat kamu, turun dari mobil mercy sama laki-laki perawakannya seperti bos. Siapa dia?" Tanya Gattan.

Aku terkejut mengernyitkan dahiku, raut wajahku menunjukan aku panik sekarang. Aku benar-benar tidak paham aku harus menjawab apa, karena Gattan mungkin melihatku langsung. Jika aku bilang kalau itu bosku apa dia akan percaya?.

"Dimana?"

"Di salon mewah samping pertigaan nasi padang yang gede itu? Kamu ngapain? Jam kerja malah ke salon?"

"Oh, itu aku mau makan nasi padang" cetusku mengelak.

"Emang enak nasi padangnya?"

"Enak kok, kenapa kok pertanyaannya aneh-aneh aja emang waktu kamu liat kamu lagi ngapain?"

"Lagi turun dari mobil doang sih, tapi aku kaya pernah tau itu cowok"

"Bukan siapa-siapa, cuma klien aja"

"Aku percaya sama kamu. Jangan bohong ya! Dan satu lagi siapa Daffi?"

Aku menengok ke arah Gattan dan menatap matanya yang juga sedari tadi menatapku.

"Kenapa ? Siapa Daffi?" Tanya Gattan semakin mendesak.

"Aku mau jawab asal kamu juga jawab pertanyaanku ada hubungan apa Diana sama kamu?".

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang