25

11.6K 666 185
                                    

Sore ini aku buru-buru pulang kerumah, karena Gattan mengajakku Diner. Semoga dinnernya hanya berdua dengan Gattan dan dia tidak mengecewakanku lagi.

Sudah cukup dia mengecewakanku, aku lelah harus terus bersabar menjadi perempuan yang rela di sakiti berkali-kali. Aku mau dia berubah untukku.

Jangan pernah menuntut seseorang untuk berubah jika kita sendiri tidak bisa merubahnya. Semua tergantung dari kita dan dimulai dari kita sendiri. -Sabila lana zahra.

Singkatnya aku adalah perempuan yang ingin merubah perasaan Gattan, dengan caraku yang mungkin ini semua sejujurnya tidak ada artinya untuknya. Gattan adalah pria yang angkuh yang mungkin tidak mudah untuk diajak berubah.

Aku bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi perempuan baik karena aku ingin Gattan mencintaiku dan karena aku takut Gattan meninggalkanku. Sedangkan itu semua berbanding terbalik dengan Gattan, Gattan tidak mencintaiku dan mungkin dia juga tidak takut kehilanganku. Jadi jika dia tidak bisa mencintaiku, maka aku akan memilih untuk hidup masing-masing. Semua cara sudah aku lakukan. Bahkan untuk dibilang pengertian, kurang pengertian apa? Aku bahkan terlihat seperti asisten rumah tanggaku sendiri yang hampir semua kerjaan rumah aku bereskan. Aku juga sangat perhatian hingga hal sekecil apapun yang mungkin akan membuat Gattan unmood aku pasti mewanti-wanti untuk melakukan itu. Karena aku gak mau Gattan semakin menjauh dariku.

Dress hitam dengan model sabrina di variasikan mutiara di bagian bawahnya. "Oke. Tema dinner malem ini hitam, dress hitam, heels hitam, dompet hitam".

Aku menunggu Gattan menjemputku dirumah. Jantungku berdetak kencang, mungkin untuk pertama kalinya aku serapih ini mau makan diluar berdua bersama Gattan seorang lelaki yang sangat aku cintai.

Aku akan menunggu..
Menunggu..
Dan menunggu..

Sudah setengah jam aku menunggu, make up ku hampir luntur dan nafsu makan ku bahkan sudah hampir hilang. Baiklah, lebih baik aku menelepon Gattan. Untungnya aku selalu mencatat nomer telepon Gattan di otakku.

Berdering...

Kenapa gak diangkat, apa karena dia gak tau kalau ini aku. Karena aku pakai handphone baru pemberian Daffi. Aku ulang sekali lagi.

Gattan : "Hallo, ini siapa?"

Aku : "Ini aku mas, Lily... Mas aku udah rapih nih. Kita jadi dinner kan mas?".

Gattan : "oh kamu, yaudah kamu naik taksi dulu ke Cafe. Nanti aku kesana. Aku lagi nyetir nih Li..."

Aku : "Kamu emangnya mau kemana?".

Gattan : "Mau dinner sama kamu nanti, tapi nanti kamu tunggu dulu, pesan makanan dulu yaa..".

Aku : "Iyaa mas, I love you".

Gattan : "iyaa Ly...".

Aku : "kok! Kamu gajawab I Love you too?".

Aku merengut mendengar jawabannya yang hanya "iya". Gattan tidak pernah mengucapkan itu kepadaku. Dan mulai sekarang aku mau menuntutnya untuk berani bicara I Love you kepadaku.

Gattan : "aku lagi nyetir Ly... Dadah"

Aku : "Apa salahnya bilang ai..."

Tut...tut...tut!!

Gattan mematikan telepon.
Aku tidak tahu lagi bagaimana perasaanku sekarang, tapi ini adalah perjuangan bagaimana aku harus bersabar menghadapinya lagi. Semoga dinnernya tidak mengecewakanku, dan semoga Gattan bisa belajar mencintaiku mulai malam ini.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang