Apa yang dibilang kak Aca benar, pasti aku juga gak akan terima kalau misalnya bang Gattan yang di khianati sama kak Lily. Dan keputusan yang di ambil kak Lily adalah keputusan yang bener-bener sangat sulit buat di lakukan oleh kebanyakan orang. Mana ada perempuan yang sudah di sakiti berkali-kali masih mau berkorban demi orang yang sudah menyakitinya.
Tapi kak Lili? Dia mau ngelakuin apa aja demi Gattan.
Seharusny kemarin aku gak perlu memaksakan kehendak sampai ngomel-ngomel ke kakak, ini semua salah Gattan.
****
Aku mungkin bisa menjadi perempuan baik, aku juga berjuang merubah sifat burukku dulu menjadi yang lebih baik, bukan menjadi perempuan bermuka dua.
Tapi mengapa semuanya seakan membuatku jatuh ke lubang dalam yang tidak akan membuatku bangkit lagi.
Ku tulis cerita tentang aku dan dia... sehingga membuatmu terluka, sudah usai sudah.. jangan menangis lagi... kurasa sampailah disini🎶
Radio taksi itu memutarkan lagu yang aku sukai dulu. Bahkan hingga sekarang aku masih menyukai lagu ini.
"Pak bisa ganti gak lagunya?" Pintaku kepada supir taksi.
"Oh. Iya mbaa..."
Bukannya aku tidak mau mendengarkan lagu itu, hanya saja aku tidak mau lagi terbawa suasana karena aku mau hari esok di kantor aku baik-baik saja. Dan terlepas dari segala pikiranku yang tertuju kepada Gattan.
Aku gak mau nanti malah melampiaskan kekesalanku kepada pak Daniel. Aku mau setelah aku menyelesaikan masalah dengan Gattan, aku bisa bangkit menjadi perempuan yang mandiri dan tidak banyak bicara.
Setelah sampai di rumah sakit, aku di kejutkan oleh kedatangan Diana yang langsung menyambutku di pintu masuk ruangan Gattan.
"Hallo Lily" sapa Diana.
"Mau apa lo disini?" Tanyaku dengan tampang judes.
"Suami yang lu sayang lagi terbaring lemah ya di dalem? Uuuuh kasian... tau gak? Kenapa dia bisa begitu? Karna dia tertekan hidup sama lu, dan gua putusin deh soalnya gua gak mau jadi perusak rumah tangga orang, orang kampung kaya lo tepatnya!"
Aku tertawa kecil sambil menatap Diana dari atas sampai bawah.
"Haha... penggoda jaman sekarang emang gitu yah? Suka ngelucu. Lu bilang gak mau jadi perusak? Lu itu udah merusak rumah tangga gue! Helloww! Tau gak? Ciri-ciri orang kampung itu kaya apa? Kaya lu gitu! Sukanya jadi penggoda!"
Diana langsung menatapku dengan wajah kesalnya sambil mengangkat kepalan tangannya.
"Apa! Mau nonjok gue? Ayo tonjok! Lu pikir gue takut sama lu? Beberapa menit lagi juga lu di usir sama satpam"
"Lu nantangin gue! Dasar upik abu!" Diana meninggalkanku.
"Kenapa sih.. aku harus bertengkar dengan perempuan sejenis Diana. Aku yakin pastinya dia punya niat lebih jahat lagi nanti.. hem" Gumamku lalu masuk ke ruang rawat Gattan.
Gattan sudah di pindahkan ke ruang rawat tadi setelah aku melunasi pembayaran rumah sakit.
Tringg...tung!!!
Handphone Gattan menyala, aku baru sadar mengapa ada handphone Gattan di sini, padahal aku sendiri tidak merasa membawa handphonenya.
Walpapernya masih foto dia dengan Diana, padahal Diana bilang dia sudah memutuskan hubungan dengan Gattan.
Hari ini tuhan membiarkanku mengulang beberapa waktu lalu dimana ia nyakitiku untuk yang kesekian kali, bukan dengan perkataan kasar, bukan dengan pukulan, tapi sebuah gambar betapa bahagianya dia dengan orang lain yang lebih cantik dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomansaAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...