50

14.3K 703 142
                                    

Karena tadi aku keluar kantor dengan waktu yang cukup lama' aku sekarang harus lembur.

aku harus buru-buru menyelesaikan tugasku yang sempat terbengkalai tadi, hari ini ternyata pak Daniel tidak datang ke kantor, dan tidak ada gosip apapun tentang mengapa pak Daniel tidak masuk ke kantor, biasanya dia yang selalu rajin masuk ke kantor.

setelah semuanya selesai aku langsung buru-buru untuk bertemu dengan bang Reino di cafe dekat rumah sakit tempat aku makan kemarin dengan Dilah dan Gattan.

Bang Reino sudah ada di sana bersama istrinya Vira yang sedang hamil.

"Duh, maaf bang terlambat dua puluh menit dari jam yang sudah aku jadwalkan sendiri.." ujarku lalu duduk di samping Vira.

aku memperhatikan Vira yang sedari tadi sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"gak papa Li... lagian juga kita tadi terlambat" Jawab bang Reino.

"Vir kenapa?"

"Gak Li.. aku gak papa..cuma kepikiran aja"

"mikirin apa sih" timpal bang Reino.

Aku bener-bener tidak tahu lagi, mengapa pasangan seharmonis bang Reino dan Vira masih menanyakan masalahnya. padahal mereka menjalaninya berdua dengan kasih sayang, bukan seperti aku yang setiap ada masalah datangnya dari keributan karena tidak adanya cinta dalam rumah tangga kita.

"udahlah gak usah di bahas"

"gak jelas kamu, ayo Li.. sekarang ceritakan gimana kabar kamu dan Gattan" pinta bang Reino sambil menatapku serius.

"Aku sudah bilang ke Gattan bahwa aku tahu soal perselingkuhannya, bahkan aku sudah bilang ke dia bahwa sebenernya siapa Diana... aku sudah ribut besar juga dengan dia, tapi jujur bang Ren... untuk melepas Gattan rasanya berat banget buat aku" Cetusku.

"melepas? jangan ngasal ngomong Lii"

"aku serius aku gak mungkin bercanda soal pernikahan aku sendiri, bang Reino tau.. semalam Gattan masih menunggu Diana meskipun dia tahu Diana itu buruk. Terkadang aku gak habis pikir mengapa dia begitu, apa alasannya sampai tidak mau meninggalkan Diana. oke aku paham aku tau diri aku menyadari aku perempuan yang mungkin jauh derajatnya di banding Diana yang bisa di bilang okelah dia cantik, dia punya body yang sempurna yang perempuan inginkan. Tapi aku menyayangi dia lebih dari aku menyayangi diri aku sendiri, buktinya aku rela terluka berulang kali asal hidup bersamanya"

"Li... ini bukan soal cantik atau tidaknya, gini deh, kamu denger Gattan selingkuh aja kamu masih mau nerima dia kan, ya sama, dia juga mendengar keburukan pacarnya dia mungkin dia masih mau menerimanya" Cetus Vira.

"terus sekarang kamu mau gimana? Menurut aku ya perselingkuhan itu sangat fatal. tidak akan adanya keharmonisan di suatu hubungan jika salah satu dari pasangan masih menaruh harapan kepada orang lain" Timpal bang Reino

"Sekarang aku cuma mau pasrah sama keadaan. Aku gak mau terus menerus menghalangi kebahagiaan Gattan, jika dia jauh lebih bahagia dengan Diana maka okelah, aku yang akan mundur"

"Sabar ya Lii..." ujar Vira sambil mengelus pundakku.

"sebenernya Gattan itu orang baik, dan kalau emang dia mencintai kamu, berarti kamu orang yang sangat beruntung" Ujar bang Reino memuji Gattan.

"Hush! apansi kamu ah. udah tau Lily lagi begini"

"hmm.. gapapa kok, lagian apa yang dibilang Bang Reino benar... hanya saja aku bukan orang yang beruntung itu"

"Maaf Li.. maaf udah bilang begitu".

"Gak apa bang, lagian emang yang dibilang bang Reino bener... Gattan orang baik, eh ngomong-ngomong udah persiapan lahiran Vir?"

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang