31

9.3K 513 74
                                    

Ini sudah hari keempat aku menyelidiki Gattan, tidak ada yang ganjil tentang apa yang di bicarakan oleh Lussy. Tapi tetap saja aku akan lebih tegas untuk hal ini, aku akan terus waspada demi keberlangsungan hidup aku kedepannya. Aku tak mau terus-menerus berada di tengah hubungan Gattan dan orang yang dia cintai.

Daripada aku bosan dan semakin tertutup dunia karena terlalu sering dirumah aku mau mencari kesibukan lain, aku mau bekerja tapi bukan di toko bungaku, karena sekarang toko itu aku berikan kepada Lussy agar diambil alih supaya dirinya punya kesibukan dan tidak keluar malam lagi, apalagi sekarang aku cuma bisa mengawasinya lewat cctv di toko bungaku.

Mungkin dengan cara aku mencari kerjaan di perusahaan orang lain, aku bisa lebih mengenal dunia, mungkin lebih baik aku membuat berkas-berkasnya.

Tiba-tiba Gattan menghampiriku, dirinya membaca berkas yang baru saja aku cetak. Tanpa basa-basi Gattan juga memberikan surat dinas yang di tuju untuknya.

"Apa ini mas?"tanyaku sambil menyodorkan surat yang dia berikan.

"Baca aja, gua mau keluar kota. Biar lu percaya dan gak mikir aneh-aneh. Dan selama itu gua gak mau lu keluyuran gak jelas".

Aku mengangguk mengiyakan. Aku percaya dirinya punya kesibukan untuk urusan kerjaannya, dan gak mungkin aku menuduh yang tidak-tidak untuk hal ini. Nanti yang ada malah aku yang kena marah dia.

"Aku mau kerja mas..." Kataku dengan nada sangat rendah.

"Kerja dimana?".

"Di perusahaan yang mau menerima aku sebagai karyawannya" cetusku.

Gattan hanya menggangguk lalu keluar dari ruangan kerjanya. Aku pun tidak mengerti mengapa aku lancang sekali masuk kesini dan menggunakan laptop dia.

Laptop nya datar sekali, tidak ada foto siapa-siapa sebagai wallpaper, juga tidak ada gambar siapa-siapa. Tapi banyak sekali berkas kerjanya. Gimana ya responnya kalo semua datanya hilang, langsung di cerai mungkin aku. Karena judul dokumen itu kontrak dengan perusahaan lain. Banyak sekali dokumen yang aku tidak mengerti.

Setelah itu waktunya aku menyiapkan mental meminta izin apakah boleh aku bekerja.

"Mas..." Kuhampiri Gattan yang sedang bermain game online sambil tiduran.

Gattan diam saja tidak menjawab panggilanku, mungkin karena dirinya masih fokus dengan permainnanya. Tapi aku lebih suka dia begini tidak keluyuran tidak jelas yang aku tidak tahu kemana.

"Mas aku boleh kan kerja?".

"Kerja? Emang kurang duit yang gua kasih?" Katanya tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.

Wajah menegangkan Gattan terlihat sangat tampan. Kali ini aku benar menatap dia yang seserius ini. Gattan yang biasanya jutek kini lucu sekali. Aku tahu sebenernya rasa ini lah yang semakin membuat aku takut kehilangan dia, takut dia meninggalkan aku, tapi aku juga tidak mau melihat dia terus-terusan tidak bahagia hidup denganku.

"Cukup, duit yang kamu kasih aku tabungin sama duit aku juga. Nanti buat masa depan kita bersama mas.." cetusku.

"Ah elah!!! Gak bisa main mending main barbie aja mas!" Gerutu Gattan kepada game online nya.

"Mas dengerin gak sih?" Tanyaku lagi.

"Bentar kenapa Ly, gak bisa liat orang lagi tempur apa! Bentar... nanti aja bahasnya" cetus Gattan dengan keseriusannya.

Jarang sekali aku melihat Gattan yang banyak bicara seperti ini, Gattan yang menggerutu karena game online. Ini benar-benar membuat aku merasa aku beruntung bisa berada di satu atap diatas kasur menemani dia bermain gamenya. Meskipun itu dia sebaliknya kepadaku.

Aku Patung BagimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang