Hari-hari seperti biasa, hanya aku yang paham dengan sikap cueknya Gattan, aku diperlakukan begini karena Gattan memang tidak mencintaiku, entah sampai kapan aku tidak tahu, yang jelas aku merasa benar-benar lelah, kita seperti hidup masing-masing bukan layaknya suami istri, dia dengan dunianya dan aku mengejar untuk bisa masuk dalam dunianya.
Gattan pasti tidak pernah memperlakukan pacarnya seperti dia memperlakukan aku. Jelas karena dia mencintai pacarnya sedangkan aku, hanya orang yang terpaksa dia nikahi demi menuruti kemauan orang tuanya.
"Kenapa sih kok pulangnya malem terus mas?" Tegurku mendapati Gattan yang baru sampai dirumah.
Gattan baru banget pulang dan sampai di rumah, sekarang pukul 02.14 malam. Aku tidak pernah tau dimana dia, bersama siapa dia, yang jelas jika dia pulang berarti dia masih menghargai aku dirumah ini.
Meskipun seharusnya dia tidak pulang selarut ini.
"Kamar Lussy kosongkan?" Tanya Gattan dengan wajah ngantuknya.
Gattan beberapa kali menguap, pasti dirinya sudah sangat ngantuk, namun harus memaksa agar bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
"Kenapa emangnya mas?" Tanyaku.
"Temen gua Vino sama Riko mau nginep, beresin gih kamarnya. Abis itu bangunin dia di mobil lagi tidur suruh pindah ke kamar, gua ngantuk banget besok mau meeting pagi" Cetusnya memerintah ku.
Belum aku menjawab satu kata pun Gattan sudah langsung masuk ke kamar, aku juga kasihan melihat Gattan mending aku langsung melakukan apa yang dia perintahkan.
Melihat kamar Lussy benar-benar membuat aku merindukan dia. Pasalnya aku sangat merasa kehilangan dia, dia yang selalu membelaku jika aku di marahi Gattan. Dan memang semenjak ada dia Gattan tidak pernah berani memarahiku, dan sekarang Gattan malah semakin jadi, bukannya aku melarang temannya menginap dirumah ini, hanya saja pasti aku merasa risih dengan kehadiran temannya, apalagi laki-laki pasti tidak bisa menahan nafsunya, aku harus benar-benar bisa memastikan supaya tidak ada yang janggal malam ini, dirumah ini ada Dilah yang belum memiliki status.
Setelah selesai membereskan kamar bekas Lussy yang jaraknya bersebelahan dengan kamar Dilah, aku langsung membangunkan teman-teman Gattan yang tertidur di mobil.
Body samping mobil Gattan penyok, dan aku mendapati dua laki-laki yang berbau alkohol di campur rokok. Yang pastinya benar-benar membuatku pusing.
Gattan mabok? Bau banget ni mobil, batinku.
"Mas?"
"Mas bangun mas..."
Salah satu laki-laki itu terbangun dengan mata merah dan gaya sempoyongan, langsung keluar dan berpapasan denganku dekat sekali.
"Cantik, mau kemana malem-malem gini? Ikut abang yuk! Kita jalan-jalan ke mana ya? Ke mana maunya cantik?" Katanya melantur.
Aku benar-benar takut di posisi ini, membangunkan orang mabuk, yang aku gak kenal.
Kini tangan laki-laki itu mulai berani memegang pundakku, dan mendorongku ke tembok, aku sempat terbanting kecil yang memangsih rasanya gak sakit banget, tapi ini benar-benar membuatku takut untuk melanjutkan perintah mas Gattan.
"Kamu manis, nggak cantik. Gak bikin bosen... rahasianya apa sih?" cetusnya semakin dekat dengan wajahku.
Aku mendorong kecil badannya yang hampir sama dengan bentuk badan Gattan. Aku melarikan diri dan naik ke lantai atas, dia mengejarku dengan jalan sempoyongannya. Aku masuk ke kamar dan membangunkan Gattan.
![](https://img.wattpad.com/cover/144280645-288-k719319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomanceAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...