"Laki-laki itu dipandang dari tanggung jawabnya, ketika dia berani selingkuh berarti dia tidak bisa melihat betapa besar tanggung jawabnya, tanggung jawab terhadap hati perempuan yang pastinya akan sangat tersakiti, dan juga hati anak-anak yang pasti akan sangat terpukul melihat kedua orang tuanya berpisah. Tapi jika dia memiliki tanggung jawab, dia akan berfikir.. aku punya anak dia tanggung jawabku, aku gak mau dia terlantar karena kebencian terhadap kedua orang tuanya" Kata mamah sambil mengelus-elus dada Aca.
Aku sangat merindukan rumah ini, rumah di mana mamah susah payah membangun rumah ini. Betapa hangatnya jika mengingat kebahagiaan yang tercipta dulu tanpa harus ada tangisan dan masalah yang harus aku hadapi setiap harinya.
Mamah pasti akan sangat kecewa dengan menantu kesayangannya itu, menantu yang setiap harinya membuat aku menangis. Membuat aku tak bisa lenyap dari fikiran-fikiran negatif yang terus menghantuiku.
"Ly... Gimana sama Gattan? Baik-baik aja kan?" Tanya mamah sambil menatapku yang sedang merenung memikirkan betapa kecewanya mamah jika tahu kelakuan Gattan.
Bagaimanapun juga Gattan suamiku, yang harus aku tutupi aibnya, aku juga tidak mau ada orang membenci Gattan, cukup aku saja yang merasakan betapa sakitnya. Aku tak mau Gattan jelek di mata orang karena dia akan selalu menjadi juara di hati aku.
"Baik mah"singkatku sambil tersenyum simpul.
Senyumanku ini menutupi sekian banyaknya luka yang ku alami di depan wanita yang pastinya tidak ingin aku kecewakan.
"Gattan kayanya makin sayang sama kamu, Gattan itu pria yang bertanggung jawab menurut mamah, bertanggung jawab sekali" puji mamah.
"Ya alhamdulilah mah" jawabku.
Lussy menatapku sinis ketika mamah memuji Gattan di depan kita semua. Betapa percayanya mamah dengan Gattan, tanpa tahu Gattan selalu menyakitiku di belakang.
"Gattan suruh kesini nanti Ly, dia jmput kamu kan? Mamah mau ngomong sama dia".
"Ngomong soal apa mah?" Tanyaku kaget ketika mamah berubah menjadi serius ingin berbicara dengan Gattan.
"Ada deh" jawab mamah meledek.
Selang beberapa jam aku yang hanya lenggak-lenggok santai di rumah mamah, Gattan menjemputku tepat jam tujuh malam. Padahal aku tidak minta dia menjemputku karena takut mamih menanyakan hal yang aneh-aneh kepada Gattan.
"Lho.. kamu ko tau aku disini?" Tanyaku kepada Gattan setelah dirinya salim kepada mamah.
Gattan tersenyum dan langsung mencium keningku, entah ini hanya pencitraan di depan mamah atau benar dia sudah berubah belajar mencintai aku.
"Aku di telpon Lussy tadi" jawab Gattan.
Untuk apa Lussy menelepon Gattan, apa Lussy cerita tentang apa yang terjadi di rumah tanggaku dengan Gattan.
"Mamah yang nyuruh Lussy, biar kita kumpul semua disini. Semakin berjalannya waktu dalam diri anak-anak mamah harus ada perubahan. Lussy harus lulus sidang semester ini, Lily bisa kasih cucu buat mamah, Aca harus menikah dengan Naufal. Semua ada di tangan anak-anak mamah, mamah cuma minta jangan buang-buang waktu untuk mengejar bahagia".
Aku terkejud mendengar permintaan mamah tentang aku harus memberi cucu untuk mamih, apakah sejauh itu harapan mamah terhadapku, sedangkan aku sedang benar-benar merasa terus disakiti oleh Gattan.
"Kalo Lussy gak lulus lagi semester ini?"tanya Lussy.
Terkadang tidak habis pikir dengan Lussy, apa alasan dia bicara begitu, berharap tidak lulus sidang lagi. Sudah tiga kali mengulang di semester dua.
![](https://img.wattpad.com/cover/144280645-288-k719319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomanceAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...