Aku masih tidak mengerti dengan Aca, apa yang ada di pikirannya sampai berniat mau membantu Dilah? sedangkan baru kemarin dia membelaku atas perlakuan Gattan.
selingkuh bukanlah hal yang sepele bagiku, aku tahu memang ini semua karena keadaan. Dimana Gattan tidak mencintaiku dan menikahiku karena keterpaksaan.
aku harap Aca hanya bercanda soal mau membantu Dilah, karena aku yakin dia mengerti posisi dan keadaanku yang sekarang.
Mungkin sekarang bisa di katakan Dilah netral. tidak berpihak kepada siapa-siapa. dirinya bahkan sudah tidak membenciku lagi. namun dirinya juga tidak bisa mewakilkan perasaan kekecewaanku terhadap Gattan, ya aku memang butuh pembelaan.
tiba-tiba handphoneku berdering telepon masuk dari Daffi.
"Hallo princess!" Seru Daffi.
"ha?"
"princess, pangeran mau ngasih kabar nih... bahwa ada laki-laki yang sangat princess cintai sedang menunggu kepulangan Penyihir jahat Diana sampai tertidur di mobil" Ujar Daffi sambil cengengesan.
"Daff? Gue Lily, bukan princess. Siapa yang tertidur?"
"Gua liat Gattan lagi tidur di mobil, di depan tetangganya Diana, emang lu gak marah dia belum pulang jam segini?" Tanya Daffi dengan nada serius.
aku menelan ludah, mengerti apa yang Daffi katakan. aku sudah menduga kepergian Gattan dari rumah tadi, pasti tujuannya adalah satu. yaitu Diana. Gak ada yang lain.
padahal aku lagi marah dan benar-benar kecewa, di ambang kebingungan tentang perasaanku yang harus memilih antara pisah atau bertahan.
tapi Gattan bahkan tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini, dia malah menunggu Diana disana. Bukannya membujukku untuk kembali pulang bersamanya.
tuhan, mengapa? mengapa aku yang harus merasakan kepedihan ini, apa karna aku tidak cantik, apa karna aku bukan perempuan berkarir. menurutku semuanya butuh usaha, butuh proses. aku sedang berusaha menjadi model. Berusaha mengejar karirku.
"Gua udah ngungkapin semuanya rasa kekecewaan gua, Fii.. sekarang gua tinggal di rumah Aca. tadi siang gua juga abis ngebongkar siapa Diana sebenernya, gua kasih tau semuanya dari yang lu rekam dia sama om om. semuanya, tapi kenyataannya sekarang? Gattan masih aja berharap Diana kembali? berharap tidak berpisah dari Dia!" ujarku.
aku tiba-tiba meneteskan air mata, aku sudah tidak kuat lagi membendung air mata ini, aku benar-benar merasa sakit hati. aku tidak cantik pantas aku tidak di hargai.
"Li.. Ketika Gattan pergi dari kehidupan lu, menyia-nyiakan lu. pasti gua yakin ada orang yang jauh jauh lebih baik dari dia, contohnya gua. gua gak mau denger lu nangis, gua yakin lu nangiskan sambil ngelapin air mata"
Itulah Daffi selalu memuji dirinya sendiri, tapi aku beruntung bisa mengenalnya.
"gua buruk Fi, perempuan tidak cantik seperti gua gak akan bisa di hargai oleh Gattan. Gak pantes buat di perjuangin... gua gak pantes sama sekali, gua pantesnya di buang, ya.. kaya sekarang"
"Gua mau lu belajar mendewasakan diri, lupain dia... lupain sebentar aja, jangan pernah anggap lu itu selalu buruk, anggap lu itu bisa menunjukkan kehebatan lu di depan Gattan, lu itu cantik dan semua perempuan cantik, hanya kadang dia belum tepat menemukan sosok yang bisa menghargainya. besok kita have fun gimana?, atau lu mau nenangin diri sendiri? gua gak mau lu terus-terusan kebawa suasana gara-gara laki-laki brengsek kaya dia"
Aku gak suka ada yang ngatain Gattan ini dan itu, meskipun dia udah jahat udah selingkuh tapi aku gak mau.
"jangan pernah bilang mas Gattan brengsek. biar gua aja yang bilang dia brengsek karena kan emang gua yang ngerasain setiap dia nyakitin gua. lu gak boleh, dia tetep Gattan yang gua cintai dari awal masuk sekolah smp"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Patung Bagimu
RomanceAku dijodohkan dengan pria idamanku di smp, namun rasa cintanya bukanlah untukku. Tapi aku mencintainya begitu lama, bahkan sampai saat ini. Aku memang orang yang keras kepala bahkan saat semua orang bicara bahwa 'lebih baik dicintai daripada menci...