FL-29

1.9K 193 7
                                    


"Mau pesan apa sayang?"

Aisya membuka buku menu tepat ketika ia sudah duduk nyaman didepan Dion, Aisya mengerutkan dahinya ketika melihat berbagai macam olahan makanan yang semuanya terlihat begitu menggiurkan di matanya.

Dion sendiri sudah menentukan pilihan seporsi nasi goreng kampung dengan lemon tea menjadi pilihannya malam ini, pelayan wanita yang berdiri disamping Dion mencatat semua pesanan Dion tak lupa dengan senyuman manis menjurus sedikit menggoda yang sadari tadi ditunjukkan pada Dion.

Dion sendiri hanya menanggapinya dengan senyum sopan seperti biasa, matanya kini sudah terfokus sempurna pada kekasihnya yang terlihat kebingungan untuk memilih menu makan malam mereka malam ini,
"Pesan aja semua kalau memang kamu mau?"Dion memberi saran.

Aisya mendongakkan kepalanya dengan mata berbinar sebelum kembali menekuni buku menu dengan pandangan lesu, "Enggak ah, nanti berat badan aku ngelunjak."tolaknya.

Dion tersenyum, "Mbak untuk sementara itu dulu kekasih saya masih bingung soalnya."Dion berbicara sopan pada pelayan yang sedari tadi memusatkan perhatian pada Dion namun Dion dengan sengaja menekankan kata kekasih seolah menunjukkan pada pelayan wanita itu bahwa ia sudah ada yang memiliki.

Dengan senyum canggung bercampur kecewa pelayan itu mengangguk sopan pada Dion sebelum berlalu dengan membawa catatan berisi pesanan Dion tadi, "Ck! Cantikan juga gue kemana-mana daripada kekasihnya itu."gerutunya pelan.

Kembali ke meja Dion sudah menggeser kursinya hingga kini ia duduk begitu dekat dengan Aisya dan ikut memperhatikan buku menu seperti yang dilakukan Aisya, "Ini aja kayaknya enak terus aman buat badan kamu."Tunjuk Dion pada satu porsi salad.

Aisya merengut, "Nggak kenyang dong bang kalau cuma makan daun doang!"protes Aisya membuat Dion terkekeh geli.

Tangannya terangkat mengusap lembut kepala Aisya, "Ya habis kamu milih banget kalau makan perasaan dulu kamu makan apa aja nggak pernah milih apalagi sampai bawa-bawa berat badan segala."

Aisya menutup buku menunya mengalihkan pandangannya pada Dion, "Dulu sama sekarang ya beda dong bang, kalau dulu Ais sendiri nggak perlu jaga-jaga badan kalau sekarang kan udah beda jauh sama dulu."

"Kamu jelasinnya belibet banget nggak ngerti"protes Dion.

Aisya mengerucutkan bibirnya, "Ya dulu kan Aisya sendiri terus sekarang Aisya udah punya Abang."

Dion mengerutkan dahinya, "Terus hubungannya sama Abang apa?"tanyanya.

"Iiihhh!! Ya kan Abang bisa malu kalau punya pacar gendut kayak Aisya."Akhirnya Aisya mengutarakan isi hatinya pada Dion.

Dion tersenyum begitu lembut membuat Aisya meleleh ditempatnya, "Sayang dengerin Abang, mau gendut atau kurus Abang nggak pernah malu toh kamu milik Abang dan Abang nggak akan perduli sama perkataan orang diluar sana karena ini hidup Abang bukan hidup mereka."Ucap Dion begitu lembut tangannya masih berada diatas kepala Aisya.

"Jadi mulai sekarang jangan siksa diri kamu hanya untuk memperdulikan pendapat orang diluar sana selama Abang nggak pernah protes atau negur kamu ya kamu lakuin semua yang memang ingin kamu lakuin asal semua demi kebaikan kamu kebahagiaan kamu sampai kapanpun Abang akan selalu dukung kamu."tutup Dion begitu manis ditambah dengan kecupan lembut di dahi Aisya.

Aisya menutup matanya meresapi semua keindahan cinta yang diberikan Dion untuknya hanya untuknya.

"Pesan gih atau mau Abang yang pesanin mau dibungkus juga boleh."Goda Dion sambil mengedipkan matanya.

Aisya tersenyum geli, "Ais mau pesan semua yang Ais pengen coba boleh?"tanyanya begitu imut.

Dion menggigit bibir bawahnya menahan rasa gemasnya pada Aisya, "Tentu sayang."sahut Dion seketika Aisya memekik senang membuat Dion tertawa karena tingkah menggemaskan Aisya-nya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang