"Maksudnya kamu akan memegang kendali penuh pada perusahaan?"Tanya Wirawan terkejut, pasalnya ia mendengar langsung dari bosnya bahwa perusahaan akan dipimpin oleh Dion, putra sulung bosnya, lalu kenapa sekarang putri bosnya mengatakan hal ini.
Aisya mengangguk pasti, "Bukankah perusahaan itu milik saya?"tanya Aisya dengan tatapan dinginnya.
Wirawan kembali terkejut, selama mengenal lebih tetapnya beberapa kali bertemu dengan putri bosnya ini ia tidak melihat putri bosnya merupakan gadis penuh obsesi seperti sekarang ini.
"Tapi semua akan dikelola oleh Dion seperti wasiat orang tua kalian sampai kamu mampu mengambil alih Wijaya Group."jelas Wirawan.
Aisya tersenyum sinis,"Saya mampu. Toh pada dasarnya nanti juga perusahaan itu akan menjadi milik saya jadi apa bedanya nanti dan sekarang bukankah lebih cepat lebih baik."
Wirawan kembali dibuat terpana dengan ucapan tegas Aisya, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena secara hukum Wijaya Group memang milik gadis ini sebagai satu-satunya ahli waris keluarga Wijaya.
Lalu Dion?
Wirawan kembali teringat pada Dion bukan rahasia lagi jika publik tahu kalau Dion hanyalah putra asuhan keluarga Wijaya, tapi bosnya memberi wewenang pada Dion meskipun tidak seperti Aisya yang memiliki wewenang penuh atas semua aset kekayaan keluarga Wijaya.
"Lalu bagaimana dengan Mas-mu?"
Aisya sedikit mengendurkan raut wajahnya, seketika bayangan Dion terlintas namun buru-buru ia menepisnya ia tidak mau mundur setelah sejauh ini melangkah. "Dia akan aku pekerjakan di Wijaya dan tentu saja dengan jabatan sesuai kehendakku sebagai pemilik perusahaan."sahut Aisya angkuh.
Rasa sakit dan kekecewaan telah membuat Aisya berubah terlalu jauh, hatinya melebur jadi satu berbentuk kepingan-kepingan kecil. Dion satu-satunya pria yang dicintai olehnya tega mengkhianati cintanya, Dion pria yang dianggap akan menjadi sandaran memberikan perlindungan padanya setelah ia kehilangan ke dua orang tuanya rela mengorbankan perasaannya demi Misha. Gadis tidak tahu diri yanh sialnya berada diatas angin karena Dion terlihat begitu membela gadis itu.
Sialan.
Aisya kembali mengumpat didalam hati, tidak bisa dibiarkan untuk apa dirinya memikirkan pria yang sudah menyakiti dirinya sedalam ini?
"Jadi tolong urus semuanya Pak Wira! Lakukan sesuai dengan perintahku!"pinta Aisya tegas yang segera diangguki oleh Wirawan.
Aisya tersenyum puas, "Kalau begitu saya permisi pak."pamit Aisya bahkan gadis itu berlalu tanpa menunggu jawaban Wirawan.
Aisya memasang kembali kacamata besar warna hitam miliknya dengan langkah angkuh penuh percaya diri ia melangkah meninggalkan kantor pengacara keluarganya. Aisya benar-benar menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang di loby kantor itu.
Dengan langkah penuh percaya diri Aisya terus berjalan hingga ia berhenti didepan lift yang akan membawanya kelantai dasar, tak lama menunggu pintu lift terbuka dengan langkah anggun Aisya memasuki lift.
Bisik-bisik penghuni lift yang memuji juga menantap penasaran padanya Aisya abaikan karena saat ini fikirannya sedang merancang rencana berikutnya. Ia hanya ingin menyingkirkan Misha dari hidupnya dan juga hidup Dion. Biarpun hubungannya dengan Dion sudah kandas tapi ia tetap tidak rela jika setan kecil itu yang akan mendampingi Dion. Tidak sampai kapanpun.
"Loh!"
Aisya menoleh ketika seseorang bersuara, ia mengerjapkan matanya beberapa kali, bukankah lift ini tadi penuh? Lalu kenapa sekarang ia hanya tinggal berdua dengan pria yang waktu itu ia temui dikantor Abinya dan juga pria yang sama yang bertengkar dengan Diana, sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Romance(CERITA INI PRIVATE FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, THANKS) Aisya anak tunggal Ali dan Prilly, gadis cantik nan ceria. Gadis yang dibesarkan dengan limpahan Kasih sayang kedua orangtuanya harus merasakan sakitnya jatuh cinta bahkan untuk pertama kali d...