FL-60

3.5K 173 10
                                    


Aisya membekap mulutnya ketika melihat pemandangan pertama setelah Dion membuka pintu belakang rumah mereka. Terdapat puluhan lampu yang menghiasi jalan setapak dibelakang rumah mereka, Aisya memandang takjub dekorasi Indah didepan matanya ini.

Aisya semakin takjub ketika melihat pohon-pohon disekitarnya juga dihiasi lampu-lampu kecil, setelah melewati jalan berhias lampu kini Aisya kembali dimanjakan matanya dengan hiasan lilin yang diselubungi oleh kertas disepanjang langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aisya semakin takjub ketika melihat pohon-pohon disekitarnya juga dihiasi lampu-lampu kecil, setelah melewati jalan berhias lampu kini Aisya kembali dimanjakan matanya dengan hiasan lilin yang diselubungi oleh kertas disepanjang langkahnya.

Dion benar-benar berhasil membuatnya tak bisa berkata-kata.

"Kamu suka sayang?"Tanya Dion sambil mengandeng Aisya menyusuri jalan setapak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu suka sayang?"Tanya Dion sambil mengandeng Aisya menyusuri jalan setapak itu.

Aisya mengangguk dengan mata berkaca-kaca, "Ini indah."bisiknya yang dibalas senyuman oleh Dion, "Nanti akan ada yang lebih Indah."sahutnya penuh rahasia.

Aisya melangkah pelan-pelan karena gaunnya yang panjang sedikit menghambat langkahnya, padahal ia ingin segera sampai pada tengah halaman yang ia yakini menjadi tempat kejutan lainnya.

Aisya kembali membekap mulutnya saat melihat taman rumahnya dihias sebegini rupa oleh suaminya, "Mas.."lirihnya sambil menatap Dion.

"Mas sengaja buat suasana seperti ini agar kamu tidak merasa kesepian, nanti kita akan berbaur bersama tamu yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas sengaja buat suasana seperti ini agar kamu tidak merasa kesepian, nanti kita akan berbaur bersama tamu yang lain. Kamu suka sayang?"

Aisya menganggukkan kepalanya berkali-kali, ia sudah tidak mendeskripsikan perasaannya saat ini. Ia benar-benar bahagia. Dion selalu memprioritaskan dirinya dan ia yakin banyak wanita yang akan menatap iri padanya setelah ini.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang