Bab 22

946 45 1
                                    

Author POV

Dihadapakan dengan rumus fisika rupanya mampu membuat kepala sekelas berdenyut. Pasalnya, guru Fayla kini memberi soal yang berbeda pada setiap siswa.

Teman-teman Fayla sudah memasang wajah frustasi.  Saat ini mungkin dewi Fortuna sedang berpihak pada Fayla, soal yang ia kerjakan adalah soal yang mirip sekali dengan contoh soal yang diberikan gurunya. Saat giliran Fayla maju mengerjakan soal di papan, mudah baginya untuk menyelesaikannya.

Sampai di bangkunya, Fayla sudah dikerubungi teman-temannya meminta bantuan. Untung saja, Fayla sedikit banyak mengerti tentang pelajaran saat ini, jadi ia masih bisa mengajari temannya itu sedikit-sedikit.

"Fay, gue masih nggak nyambung sama yang ini" tunjuk Dea di buku paket di depan Fayla

"Iya gue juga, bebal banget otak gue" timpal Windi

"Ishh kalian tuh ya, ini itu tinggal dikali sama luas penampangnya" Fayla nampaknya sudah cukup jengkel karena sejak tadi penjelasannya sepertinya tidak ada yang masuk di otak sahabatnya

"Au ah, nyerah gue" Windi sudah menjauhkan buku di hadapannya

"Gini aja mending nanti pulang sekolah gue ajarin kalian. Kalo sekarang percuma juga, otak kalian juga nggak nampung" Fayla memberi sarannya

"Boleh tuh, di rumah gue aja ya" usul Meysha

"Boleh" timpal Keira.

Sudah seminggu ini Alfa belum kembali dari London. Alfa hanya bilang akan kembali dalam waktu dekat, tapi sampai sekarang belum juga muncul batang hidungnya. Baru aja jadian, eh udah ditinggal LDR. Meskipun hampir setiap malam mereka berhubungan via Skype, tapi tetap saja Fayla merindukan Alfanya.

Drrt..drttt...
Fayla merogoh saku roknya 'baru aja dipikirin, eh dia malah nelfon'. Fayla mendengus geli, ia lalu menerima panggilannya

"Halo, Al"

"Halo Ay, lagi ngapain?"

"Ini baru aja keluar kelas, mau pulang"

Fayla berjalan meninggalkan keempat sahabatnya yang masih memasukkan bukunya ke dalam tas

"Fay!! Inget jangan pulang dulu, tungguin kita di parkiran aja" teriakan Meysha membuat Fayla berbalik

"Iya, cepetan, gue tunggu di parkiran ini" timpal Fayla yang masih menempelkan ponsel di telinganya

"Mau kemana Ay?" nampaknya teriakan Meysha membuat Alfa penasaran

"Itu, kita mau belajar kelompok di rumahnya Meysha. Aku juga udah izin sama ibu" Fayla terus berjalan hingga sampai di sepeda motornya

"Oh, yaudah, tapi jangan lama-lama, kalo udah langsung pulang"

"Iyaa, btw lagi ngapain?  Emang lagi nggak ada kerjaan di kantor?"

"Gue kangen tau sama lo, pengen ketemu" rengek Alfa

"Masa sih?" pancing Fayla duduk di atas motornya

"Emang nggak kangen sama gue?"

"Nggak tuh, gue tuh kangennya sama pacar gue " Fayla tersenyum menahan tawanya

"Emang lo udah punya pacar?" Alfa menanggapi

"Punya lah, pacar yang nggak inget mau pulang!" kesal Fayla dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya. Terdengar suara tawa dari Alfa dari seberang sana

"Eh, elo lagi dimana sih Al? Kok berisik gitu" sambung Fayla penasaran. "Al?" panggil Fayla kemudian karena tak kunjung ada jawaban dari seberang telepon.

Fayla merasakan motornya bergerak merendah

"Gue disini"

Who Is He? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang