Bab 54

662 36 0
                                    

Suara yang cukup keras memekakkan telinga. Dalam kecepatan yang cukup tinggi, tiba-tiba saja ban mobil Alfa meletus, akibatnya mobilnya kini bergerak tak terkendali.

Alfa mencoba mengendalikan mobilnya yang  terus bergerak membuat tubuh Fayla dan Alfa terhempas ke kanan dan ke kiri.

Jantung Fayla sudah mau meloncat rasanya. Fayla panik, bibirnya komat-kamit membaca doa, ia tak mau mengganggu konsentrasi Alfa.

Ciiiitttt...
Alfa mengerem mobilnya menimbulkan suara decitan.

Tangan kanan Alfa memegang kendali setir dan tangan kirinya menahan tubuh Fayla agar tidak terlempar ke depan.
"Kamu nggak papa?" wajah Fayla tegang, panik, takut jadi satu, ia mengangguk pelan 

"Kamu?" 

"Aman" jawab Alfa singkat membuka seatbelt lalu  turun melihat keadaan mobilnya.
Mereka berhenti di dekat jurang dan tebing.

"Gimana Al?" Fayla ikut turun.
"Aneh, bannya tiba-tiba aja bocor" Alfa berjalan melihat ban belakangnya yang tak berangin itu.

"Al!" suara teriakan Fayla membuat Alfa berdiri dan berbalik
"Ay!" Alfa berlari menghampiri Fayla yang sudah di kelilingi 5 orang pria yang berwajah garang. Satu diantara mereka mengunci tangan Fayla.

Fayla berontak melepas kuncian tangan si pria itu sedangkan Alfa tengah melawan empat lainnya.

Melihat Alfa bertarung dengan pria-pria itu, Fayla tak tinggal diam. Fayla menginjak kaki pria si pria jangkung dengan kuat lalu menyikut perutnya keras membuat pria itu sedikit terhuyung ke belakang.

Wajah pria itu nampak kesal, rahangnya mengeras, ia berjalan mendekat ke arah Fayla. Fayla siap dengan tinjunya, namun semakin pria itu mendekat Fayla malah semakin takut.

Pria itu sudah akan melayangkan pukulannya pada wajah Fayla, namun dengan cepat Alfa menendang perut bagian samping si pria.

Sempat terjatuh, tapi tak lama ia bangkit. Alfa sudah siap melawan. Tangan pria itu bergerak meninju wajah Alfa, namun gerakannya sudah bisa dibaca Alfa. Alfa menghindar lalu meninju perutnya. Tanpa menunggu lama Alfa menyerang si pria hingga pria itu terjatuh dan pingsan.

"Kamu nggak papa?" Alfa mengahampiri Fayla memeluknya singkat
"Nggak papa" Fayla membalas pelukan Alfa

Plok..plok..plokk.. Suara tepukan tangan seseorang membuat Alfa dan Fayla menoleh ke asal suara.

"Kemampuan yang luar biasa, kau bisa menghabisi mereka semua dengan cepat. Luar biasa" Wiro dan seorang tangan kanan Wiro-Sam turun dari mobil hitamnya.

Fayla melingkarkan tangannya pada lengan Alfa erat. Alfa menatap Wiro dengan tajam, tanpa rasa takut sedikitpun.

"Ah, tempat ini..... Tempat dimana Chandra dan keluarganya mati tak bersisa" ucapan Wiro membuat mata Fayla terbelalak. Amarah seketika menguasai dirinya, tangannya mengepal kuat. Melihat amarah dalam diri Fayla membuat Alfa khawatir
"Kau..." genggaman tangan Alfa membuat Fayla menghentikan kalimatnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Alfa melangkah maju sedikit menyembunyikan Fayla dibalik tubuhnya
"Apa yang kulakukan disini? Aku menginginkan gadis itu" tunjuk Wiro membuat Fayla semakin mengeratkan pegangannya.
"Kenapa kau mengincarnya?"
"Aku ingin dia mati!"
"Kenapa?"
"Karena ayahnya sudah ikut campur dengan urusanku dan Chandra, aku akan membuat satu per satu keluarganya mati" terjawab sudah alasan Wiro mengincar keluarga Fayla selama ini, alasan yang membuat ibunya pergi dengan mengenaskan.

"Tak akan kubiarkan kau menyentuh Fayla sedikitpun!" tegas Alfa. Tawa sinis Wiro membuat Fayla bergidik ngeri, aura membunuh seakan menguar dari tubuhnya.

Tangan Wiro memberi sebuah tanda pada anak buahnya, detik kemudian 6 pria turun dari sebuah mobil, 3 diantaranya berparas oriental.

"Kau tak akan bisa mengalahkanku, semua rencanamu gagal" dengan bangganya Wiro mengatakan itu, kemudian ia memberi kode pada keenam anak buahnya untuk menyerang.

Fayla bergerak mundur memberi ruang untuk Alfa melawan mereka.
Baku hantam, saling tinju tak terelakkan lagi.
Keenam Pria bergantian melayangkan pukulan dan tinjunya pada Alfa tapi untung saja Alfa bisa menangkisnya.

Sebuah tinjuan mendarat di wajah Alfa membuatnya sedikit terhuyung ke belakang, namun Alfa kembali mengumpulkan kekuatannya.

Alfa berlari kemudian melayangkan tendangan pada wajah orang yang memukulnya tadi, dengan cepat Alfa menambah pukulan keras sehingga membuat orang itu juga tumbang.

Tinggal 4 lagi.

******
Ayo Al, semangat!!!

Hai readers, gimana? Suka nggak sama ceritanya?
Jangan lupa vomment and share yaa

Peluk cium^^

Iffa10

Who Is He? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang