Sampai di rumah Alfa, Fayla tak kunjung bangun. Melihat kedamaian Fayla tertidur membuat rasa kesalnya menguap seketika.
Alfa mendesah berat memperhatikan setiap jengkal wajah Fayla.
'Bukan salah kamu Ay, mungkin aku aja yang terlalu berharap. Aku yang terlalu berharap kamu bakal ngebuat hariku malam ini menjadi spesial' batin Alfa.
Alfa menggendong Fayla masuk kedalam rumah.
Alfa terkejut saat membuka pintu rumahnya. Ruangan yang awalnya gelap kini terang seketika.
Surprise!!!! Teriak setiap orang riang di dalam rumah Alfa
Rumahnya berubah, terhias dengan sangat mewah dan cantik. Alfa yang masih menggendong Fayla pun mamatung di tempatnya.
"Happy birthday, Sayang" bisikan Fayla menyadarkan Alfa.
Perlahan Fayla turun dari gendongan Alfa.
Alfa mengerjap tak percaya.Bahagia, hanya itu yang dirasakannya. Interior rumahnya diubah menjadi pesta yang cukup meriah.
Rekan bisnis dan karyawan perusahaan Farabi pun ada dalam pesta ulang tahun Alfa. Om Brian, Kia, Akbar, Ana, dan Fian pun ada, mereka ikut membantu Fayla memberi Alfa kejutan ulang tahun.
Fayla memang sengaja membuat Alfa kesal dengan melupakan hari apa ini. Dan ternyata sukses.
Sebenernya Fayla sedari tadi ingin tertawa melihat wajah kesal Alfa. Pipinya sedikit mencembung dengan bibir yang cemberut.
Sungguh menggemaskan.Selain merayakan ulang tahun Alfa, acara malam ini dimanfaatkan Fayla dan Ana untuk mengenal karyawan perusahaan Farabi.
Sesekali mereka berbincang memperkenalkan diri dan mengobrol ringan.
Fayla cemburu melihat Alfa berbincang melayani rekan bisnis papanya itu, melihat Alfa asyik mengobrol dengan gadis dan beberapa rekan pria nya membuat Fayla tersulut api cemburu.
Fayla menyesap minumnya dengan sekali teguk, hatinya terasa panas saat ini. Fayla merasa terabaikan, padahal kan dia yang susah payah mengadakan pesta ini untuknya, kenapa Alfa malah mengabaikannya.
Fayla memutuskan keluar dari pesta dan duduk di taman belakang, setidaknya disini ia bisa merasa nyaman.
"Sendirian aja" Fayla memutar bola matanya mendengar suara yang sangat ia kenal "Kok mukanya sebel gitu sih" Alfa mengambil duduk di sebelah Fayla
"Ngapain kesini, sana sama cewek-cewek seksi itu" Fayla memberi penekanan pada kalimat akhirnya
"Ya ampun, pacar aku cemburu" goda Alfa menyenggol bahu Fayla "Masa di hari ulang tahunku kamu ngambek sih" Fayla masih enggan menjawab
"Makasih ya, karena kamu, malam ini menjadi ulang tahun yang sangat berkesan. Aku denger kamu yang ngrencanain ini semua, bener?" Fayla tak menggubrisnya"Kamu pasti capek ya?"
Fayla menoleh sebal "Iyalah, aku juga udah nyiapin kado ulang tahun di kamarmu. Eh kamu malah asik ngobrol sama cewek-cewek itu" geram Fayla
"Maaf" Alfa mengusap puncak kepala Fayla. "Terimakasih untuk semuanya. Buatku, dengan Tuhan menghadirkan kamu dalam hidupku, itulah kado yang sangat berharga buatku. I love you, Ay" kalimat itu membuat Fayla menghela nafasnya. Ia tak bisa harus lama-lama pada pacar gantengnya ini.
"Jadi aku dimaafin?" Fayla tersenyum tipis mengangguk. "Nah, berhubung kamu udah maafin aku, aku punya hadiah buat kamu" ucapan Alfa membuat Fayla mengernyitkan dahinya penasaran.Alfa merogoh saku mengeluarkan ponsel dan menunjukkan pada Fayla. "Liburan semester nanti, aku bakal ajak kamu kesini" Fayla terbelalak
"London? Serius?" Alfa mengangguk.
Fayla sangat bahagia mendengarnya, ia langsung saja menghambur dalam pelukan Alfa
"Makasih makasih makasih" ucap Fayla riang. Alfa mendaratkan ciumannya di puncak kepala Fayla singkat.Betapa senangnya Alfa memiliki Fayla di sisinya. Begitupun Fayla, dia bersyukur memiliki Alfa sebagai sandarannya.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Mistero / Thriller"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...