Author POV
Sinar mentari masuk menembus tirai, memperlihatkan cahaya terangnya menerangi ruangan. Alfa baru saja selesai jogging dan baru akan membersihkan diri. Sekilas dia melihat ke arah pintu kamar Fayla yang masih tertutup. Tidak seperti biasa Fayla baru sesiang ini.
Alfa melangkah naik ke kamar Fayla. Tokk tokk tokk..
"Ay? Kamu udah bangun belum?" tak ada sahutan dari dalam sana "Ay? Kamu..."
"Aku udah bangun kok Al" sela Fayla tanpa membuka pintu kamarnya.Tak ingin mengganggu, Alfa lantas pergi menuruni tangga. Ia akan menyiapkan sarapan hari ini. Mengingat Fayla juga mungkin sakit, Alfa tidak tega membiarkannya bekerja berat.
Alfa melangkah masuk dapur dan menyiapkan bumbu nasi goreng. Kalau hanya memasak nasi goreng, Alfa memang sudah terbiasa, tapi untuk makanan lainnya kemampuannya nol besar. Nasi goreng sudah siap, tinggal menyajikannya di mangkok besar. Alfa mulai memindahkan nasi gorengnya, namun tiba-tiba dirasakan seseorang memeluknya dari belakang.
Rambutnya yang basah menembus kaos putih Alfa membuat kulitnya merasakan dingin. Tangan Fayla melingkar tepat di perut Alfa. Sempat akan berbalik namun Fayla menahannya untuk tetap berada di posisinya.
Diletakkan mangkok nasi goreng di atas kompor dan Alfa mengelus lembut tangan Fayla "Ay? Kenapa?" tanya Alfa lembut, tak ada jawaban dari Fayla. Alfa sudah berusaha menengok kebelakang, namun wajah Fayla menempel di balik punggunya."Aku mau sekolah" suara Fayla seperti bisikan tapi masih bisa didengar Alfa "Aku besok mau sekolah" seru nya lagi
"Kamu yakin?" Alfa merasakan anggukan Fayla di balik sana.
Perlahan Fayla mulai melepas pelukannya, Fayla berjalan duduk di kursi makan. Alfa meletakkan semangkok nasi goreng di meja makan dan meletakkan piring disana.
"Kamu yakin mau sekolah besok?" Alfa seperti ingin memastikannya lagi.
Fayla mengangguk "Iya, ini udah satu minggu lebih aku nggak masuk. Aku kangen sama temen-temen" tanpa melihat ke Alfa, Fayla fokus dengan nasi gorengnya
"Yaudah, besok aku anter kamu ke sekolah" Fayla tak menjawab membuat Alfa keheranan. "Al?"
"hmm?"
"Kamu mau nggak ngajakin aku jalan-jalan" Fayla yang masih duduk melihat Alfa sedang meletakkan piring kotor ke wastafel
"Kemana?" tanya Alfa tanpa berbalik"Kemana aja, yang penting keluarnya sama kamu. Aku mau bisa jalan-jalan berdua sebelum.... Sekolah"
Alfa menatap Fayla "Oke, habis ini kita pergi" putus Alfa, ia melihat wajah Fayla tersenyum
"Oke, aku siap-siap dulu" Fayla berlari menuju kamarnya. Alfa mendengus geli melihat kepergian Fayla.Alfa menunggu Fayla bersandar di mobilnya, dengan hoodie maroon dan snikers membuat penampilan Alfa cukup santai dan sporty. Alfa melirik jam tangannya dan saat itulah Fayla datang menghampirinya dengan senyum manisnya. Sweater maroon yang sedikit longgar menempel cantik di tubuh Fayla dengan balutan kerudung yang ditatanya kekinian dan snikers membuat penampilan Fayla tampak sporty senada seperti Alfa. Make up yang natural terpoles indah di wajahnya. Cantik dan manis.
Alfa menghentikan mobil dan memarkirnya. Taman hiburan adalah tujuannya. Alfa tersenyum dan melepas seat beltnya. Sejak keluar dari mobil Alfa terus menggenggam tangan Fayla, seolah ingin menunjukkan pada setiap orang bahwa dia adalah miliknya. Sampai di toko aksesoris, Fayla menarik Alfa masuk ke dalam. Disana mereka mencoba setiap aksesoris lucu disana mulai dari bando kelinci, topi beruang, dan kacamata, tak lupa mereka juga mengabadikannya dengan berfoto. Lucu sekali.
Disana mereka juga membeli topi couple dan juga kacamata hitam. Keluar dari toko itu, mereka benar-benar pasangan yang serasi, dengan topi dan kacamata yang baru mereka beli dan juga warna baju yang senada.
Alfa mengajak Fayla bermain 'Bombom car'. Fayla menolak untuk duduk dengannya, dia lebih memilih naik sendiri-sendiri. Fayla terus saja menabrak mobil Alfa, saat Alfa mengejarnya Fayla bergerak menjauh. Mereka tertawa bahagia menikmati permainannya. Senyum mereka terus merekah.Fayla mengajak Alfa masuk ke wahana 3 Dimensi, di dalam sana mereka merasakan seperti menaiki roller coaster sungguhan. Dengan menggunakan kacamata khusus, kursinya bergoyang sesuai dengan layar di depan mata mereka. Tawa mereka seakan tak pernah lepas dari tempatnya.
Alfa dan Fayla berhenti di food truck dan membeli ice cream. Mereka berjalan menikmati ice cream mereka dan berhenti di patung panda dan beruang yang lucu. Fayla merengek meminta foto disana, Alfa meminta seseorang memfotokan mereka. Dengan berbagai pose lucu mereka abadikan.
Matahari tampaknya semakin terik, panasnya semakin menyengat di kulit. Untuk itu Alfa memutuskan kembali ke mobil dan bersiap ke lokasi selanjutnya.
Sampai ditujuan, Alfa meminta Fayla menutup matanya. Dan menggiring Fayla perlahan dan berhenti di sebuah batu besar.
"Ini dimana sih Al?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Mystery / Thriller"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...