Pagi yang cerah seakan menyambut hari ini. Mentari sudah terbit dari ufuk, menampilkan sinar jingga yang sangat indah. Fayla sudah kembali tinggal di rumah Alfa. Berkat nasihat Bi Ina, Fayla memutuskan untuk menghadapinya bukan malah menghindarinya.
Begitupun Alfa, ia bersyukur karena Faylanya telah kembali, hatinya telah menemukan pemiliknya. Baik Alfa dan Fayla berusaha kembali memulai hubungan mereka.
Fayla menuruni tangga dan melihat Alfa tengah memakai jaketnya
"Kamu mau jogging?" Alfa melihat ke arah Fayla dan mengangguk
"Tapi kamu baru sembuh loh"
"Aku udah enakan kok, malah kalo nggak dibuat olahraga rasanya badanku remuk semua" Alfa meregangkan tubuhFayla tampak berpikir "Oke, kamu tunggu disini dulu jangan kemana-mana" Fayla setengah berlari menuju kamarnya
"Tapi kenapa Ay? Ay!" panggilan Alfa tak digubris
"Just wait Al!" teriak Fayla di dalam kamar.Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk Fayla keluar dari kamarnya "I'm ready. Let's go" Fayla sudah mengganti pakaiannya
"Ngapain?" alis Alfa mulai terangkat"Jogging lah. Ayokk keburu siang" Fayla menyeret Alfa "Let's go kita running-running" Alfa tersenyum geli melihat Fayla berseru riang. Sungguh pagi yang indah.
Namun, tetap saja Fayla masih butuh waktu untuk bisa meyakinkan dirinya, dan menghilangkan kecanggungannya bersama Alfa.
-
"Fiuhh.. Sumpah capek banget" keluh Fayla memasuki rumah
"Ya ampun Ay, kita aja baru muter 1 kali masak udah capek. Kayak udah muter 5 kali aja"Fayla megeluarkan tatapan menusuknya "Ishhh,,, meskipun baru 1 kali, tapi luasnya komplek ini tuh kayak 3 kali lipatnya lapangan sepak bola, tauu!"
"Tadi kayaknya yang paling semangat banget tuh kamu"
"Kan aku pikir nggak sejauh itu jogging nya. Andai aja ada sepeda, kan aku bisa gowes"
"Ada tuh, di garasi" Alfa mengedik santai
"Whatt!! kenapa nggak bilang, tau gitu kan gue naik sepeda aja"
"Lah,, salah sendiri nggak nanya" Fayla mendesis, melirik tajam ke arah Alfa.Fayla melangkah masuk lebih dulu "Loh, mbak Kia udah dateng?" Fayla sedikit terkejut karena Kia sudah menyiapkan sarapan pagi mereka
"Iya, sarapannya sudah siap" Kia sibuk menata makanan di meja makan
"Makasih Mbak" Fayla menuangkan segelas air dan meneguknya "Kamu mau minum nggak Al?" Alfa mengambil duduk di meja makan dan meneguk air yang diberikan Fayla.
Setelah itu, Alfa dan Fayla memilih membersihkan badan lebih dulu sebelum akhirnya turun untuk sarapan. Fayla sudah duduk, begitupula dengan Alfa.
"Mbak Kia sini, ngapain berdiri aja disitu" baik Alfa dan Fayla sudah siap di meja makan
"Saya mau bikinin teh dulu, non"
"Eh nggak usah mbak, aku sama Alfa nggak minum teh" sergah Fayla cepat sebelum Kia membuatkannya teh."Udah, duduk sini Kia , makan sama kita" Alfa membantu.
Kia mengambil duduk di seberang Alfa dan Fayla
"Mbak, panggil Fayla aja ya" Fayla merasa risih jika ada yang memanggilnya dengan embel-embel 'non', apalagi sama Kia yang usianya lebih tua darinya"Tapi, saya nggak enak" Kia melirik sekilas
"Saya yang lebih nggak enak mbak" Sergah Fayla, ia menoleh ke Alfa meminta bantuan
"Udah Kia , turutin aja apa katanya. Daripada entar ngamuk loh" sikut Fayla sukses menyentuh lengan Alfa, diseberang sana Kia menahan tawa.."Beneran nih nggak dibikini teh?" Kia kembali bertanya
"Iya nggak usah mbak, aku nggak terlalu suka pagi-pagi minum teh, kalau Alfa mungkin mau dibikinin coklat panas" Fayla memberi sedikit informasi yang sepertinya nggak terlalu penting sih "Inget ya mbak, jangan panggil aku 'non' lagi, aku risih dengernya, aku nggak suka dipanggil kek gitu sama orang yang lebih tua dari aku" Fayla menyuapkan nasi ke dalam mulutnya"pfffttt" Alfa berusaha menutupi tawanya mendengar Fayla mengatakan itu. Seketika suapannya terhenti dan menoleh ke Alfa, seolah bertanya kenapa. "Nggak papa" Fayla melihat Alfa masih menahan tawanya.
'Apa yang salah sama...... Ow ow' pandangan Fayla lurus ke arah Kia.
"Mbak, maaf, bukan maksud aku...""Nggak papa Fay" Fayla tak enak hati karena sepertinya Kia tersinggung atas ucapan 'tua'nya tadi.
"Mbak Kia , awas matanya nanti kelilipan loh" Alfa semakin menggoda Kia yang kesal
"Al, udah deh jangan godain mbak Kia nya" protes Fayla membuat Alfa kembali menahan tawanya. "Mbak, maaf ya.." Kia mengangguk dan melanjutkan makannya.Sarapan pagi itu terasa sangat canggung sekali, untuk Fayla tentunya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Mystery / Thriller"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...