Om Brian mengabari Alfa jika sore ini, ia dan Akbar akan datang ke rumah untuk membicarakan kelanjutan misi.
"Jadi kita harus gimana Om?" tanya Alfa saat Om Brian dan Akbar tengah berkumpul di ruang tamu.
"Meksipun kita udah tau markas X-Red tapi orang-orang kita masih belum cukup untuk melawannya" Om Brian bersandar melipat kakinya
"Jadi maksud Om, kita harus rekrut orang buat bantuin kita"
"Ayolah Al, elo tau cara kerja kita,,, kita kerja efektif bro" Akbar menimpali membuat Alfa menaikkan alisnya"Kamu ingat videonya Marko? Dia menyebut nama Hans disana."
"Iya aku ingat, dia pamannya Fayla""Tepat sekali" Akbar menjentikkan jarinya
"Kita minta bantuannya. Setau Om dia punya geng, gengnya cukup besar pula...."
"Tapi kata Om waktu itu, sejak kecelakaan yang menimpa Om Chandra, dia menghilang. Bahkan Om sendiri nggak tau keberadaannya" sela Alfa"Tenang, gue udah lacak lokasi terakhirnya. Dia ada di Jogja"
"Jogja?" Alfa membeo
"Sebenernya Om mau nyuruh kamu buat nemuin pamannya Fayla, tapi berhubung kamu baru aja sembuh dan masalahmu dengan Fayla belum selesai, mungkin Om bakal nugasin Akbar seorang" Om Brian mengedikkan bahunya"Aku ikut, bakalan lebih beresiko kalau cuman Akbar yang pergi" Alfa tak enak jika hanya Akbar yang berangkat, pasalnya misinya ini kan berhubungan dengan Fayla
"Nggak! kalau kamu ikut, itu malah beresiko. Om tau pikiranmu sekarang cuman buat Fayla, Om yakin selama masalahmu ini belum selesai pikiranmu pasti kebagi-bagi"
"Om, aku udah biasa ngerjain ini, lagipula ini udah tugasku. Jadi kapan kita berangkat?" tanya Alfa pasti
"Rencana, gue bakal berangkat 4 hari lagi" timpal Akbar
"Oke gue ikut" putus Alfa"Tapi, Om masih ragu kalo kamu ikut" pandangan Alfa beralih ke Om Brian "Om tau kamu Al, kamu nggak akan bisa fokus kalau masih ada yang nge ganggu pikiranmu. Om nggak mau kamu sampai terluka disana"
"Om..."
"Masalah kita udah selesai kok Om, Alfa bisa pergi" Fayla tiba-tiba menyela obrolan .
Sontak pandangan ketiganya tertuju pada Fayla.
"Ay?"
Fayla langsung duduk di sebelah Alfa "Al? Bisa kamu tinggalin aku berdua sama Om Brian?" menatapnya sekilas dan beralih pada Om Brian. Om Brian memberi isyarat pada Alfa untuk menurutinya. Alfa sudah pergi tapi Akbar masih di tempatnya. Fayla langsung menatap tajam ke arah Akbar, membuatnya ikut menyusul Alfa ke kamarnya."Kamu yakin sama keputusanmu?" tanya Om Brian
"Jujur, aku masih ragu Om. Untuk itu aku mau meyakinkannya. Apa bener kalo Om Wiro yang udah bikin ibu meninggal?""Buktinya sedikit banyak mengarah kesana, tapi polisi masih belum menemukan bukti kuat untuk menangkapnya"
"Apa.... Diaa juga yang bikin keluarga Fay kecelakaan?"
"Kalau soal itu Om belum tau, Om hanya tau itu hanya kecelakaan tunggal. Mungkin pamanmu tau lebih banyak daripada Om"
"Paman Fayla masih hidup?"
"Iya, tapi om masih belum tau keberadaan pastinya, karena selama ini dia selalu berpindah-pindah dengan menggunakan identitas palsu""Apa... Selama ini Om dan ayah yang berusaha menyelesaikan masalah papa? Alfa juga?" tatapan Fayla berubah sendu
"Iya, sudah berbulan-bulan kita terus merancang strategi yang tepat untuk bisa menumpas Wiro dan X-Red sampai ke akar-akarnya. Ayahmu sudah berjanji pada papamu untuk bisa menangkap Wiro dan membubarkan gengnya. Ayahmu sudah bekerja keras selama ini" jelas Brian
"Apa Alfa bakal baik-baik selama dia ngejalanin tugasnya?" suara Fayla sedikit tercekat ragu
"Nggak ada yang bisa jamin, bahkan Om sekalipun. Dia mungkin bakal terluka, mungkin kamu juga pernah melihatnya" pikiran Fayla berputar saat dimana lengan Alfa tergores pisau di rumah kosong itu. Air matanya menggenang di pelupuk.
"Tapi kamu tenang aja, dia pria terkuat yang Om kenal. Selama ini Om udah ngajarin dia dengan semua kemampuan Om. Dia nggak bakal terluka selama pikirannya tetap fokus. Dan kamu tau Fay, tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa"kalimat terakhir Om Brian seperti mantra tersendiri untuk Fayla. Fayla kini menegakkan punggung, menatap langsung mata Om Brian.
"Alfa bakal pergi. Ini tanggung jawabnya kan? Jadi dia harus menyelesaikannya. Fayla yang jamin kalau pikirannya itu nggak akan teralihkan. Dan Fayla bakal terus berdoa buat keselamatan kalian dan keberhasilan rencananya. Jadi Alfa bakal pulang dengan selamat, iya kan Om?" Fayla menatap Brian penuh arti
Om Brian mengangguk pasti "Terima kasih Fay, kamu bisa mengerti kondisinya, terimakasih juga karena kamu sudah berani menghadapi situasi ini. Om bangga sama kamu, yang dikatakan ayahmu memang benar. Kamu itu cerdas dan kuat. Dia pasti bangga karena putrinya tumbuh menjadi gadis yang hebat. Papa, mama mu juga pasti bangga"
Fayla membalas senyum Om Brian.
Fayla merasa lega, keraguannya kini menghilang dan Fayla akan mendukung Alfa sepenuhnya. Apapun yang terjadi nanti, Tuhan pasti menolongnya.
Fayla yakin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Mystery / Thriller"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...