Sepertinya Fayla harus berterima kasih pada Alfa, kenapa? Karena berkat Alfa sepertinya berat badan Fayla semakin berkurang. Beberapa hari ini Fayla memang sibuk memikirkannya
Tubuh Fayla sebenarnya tidak terlalu gemuk, namun sedikit, hanya sedikit berlebih dari tubuh ideal. Namun sekarang perutnya kini telah rata, tidak cembung seperti sebelumnya.
Bukan hanya karena stress karena menghadapi ujian semester, namun juga stres di tinggal Alfanya. Memang benar kata orang, stres itu adalah cara diet yang paling cepat.
Setelah satu minggu berkutat pada buku-buku, akhirnya kini Fayla bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya hari ini adalah hari terakhir ujian semesternya.
Di dalam ruang ujian, semua siswa tampak serius mengerjakan soal-soal yang dipegangnya. Dua jam berlalu, seluruh siswa berhamburan keluar ruang ujian dengan senyum mengembang. Jujur saja suasana di dalam ruangan itu cukup mencekam, rasanya sampai sulit untuk bernafas. Oke ini berlebihan sepertinya.
Fayla akhirnya bisa merasakan udara bebas sekarang. Sebelum pulang, Yoga memberitau untuk berkumpul sebentar di gazebo taman.
"Oke guys, sorry gue minta kalian kumpul dulu disini. Berhubung habis ujian kalian santai aja sambil dengerin pengumuman dari gue" ucap Yoga saat semua teman sekelas telah berkumpul
"Gini, dua hari lagi kita bakal ada rekreasi ke Bali...." teman sekelasnya sudah menyorakkan kebahagiaan "Nah untuk itu, mulai dari sekarang kalian udah harus prepare, soalnya kita bakal ada disana selama 5 hari. Untuk pembagian kamar, kalian bebas milihnya, asal cewek sama cewek dan cowok sama cowok. Setiap kamar isinya 5 anak, jadi gue minta sekarang kalian tulis nama temen sekamar kalian disini..." Yoga memberikan selembar kertas "Untuk bis kita satu kelas ada di bis 1 dan untuk tempat duduknya bebas. Sampai sini apa ada yang mau tanya?" Yoga memberi kesempatan bagi yang mau bertanya
"Gimana sama jadwal kita selama disana?" tanya Olive
"Untuk jadwal mungkin besok bakal dibagiin. Gue masih belum ada info dari Bu Nia. Ada lagi?"
"Buat baju pas berangkat itu pake baju apa Yog, pake seragam kah?" tanya Sisil
"Untuk baju berangkat itu bebas, jadi nggak perlu bawa seragam. Iya kalo study tour, kita harus bawa seragam. Tapi kalo ini nggak. Jadi buat temen-temen, bawa baju seperlunya aja yah, jangan banyak-banyak. Inget, ntar dikiran mau pindahan lagi" Yoga melempar gurauan "Oke, gue kira itu aja. Info lebih lanjut nanti gue kabarin. Sekarang kalian bisa pulang, keliatannya udah pada lelah ini" tutup Yoga.
Fayla dan teman-temannya beranjak pergi, setelah menulis data teman sekamar, Fayla memilih pamit lebih dulu. Ia ingin segera pulang
Alfa berdiri di balik pohon sejak tadi, menunggu Fayla keluar dari sarangnya. Alfa sudah tak sabar ingin melihat keadaan Fayla nya. Saat fayla sudah muncul di depan gerbang, Alfa segera bersembunyi di balik pohon. Melihat perubahan Fayla, Alfa sedikit terkejut. Jujur saja, Fayla terlihat semakin cantik. Dan Alfa semakin dibuat tergila-gila dengannya.
Fayla POV
"Omong-omong gimana kabar Fian, Na?" suara ibu membuat perhatian kak Ana beralih. Kak Ana sudah ada di rumah sejak siang tadi.
"Dia baik kok bu, dia juga lagi sibuk keliatannya. Padahal dia pengen main ke rumah" Fian adalah pacar kak Ana, udah kira-kira 5 tahun mereka pacaran. Lama benget kan. Kak Ana sama Kak Fian itu seangkatan. Kak Fian dulu juga waktu masih ada ayah, dia sering main ke rumah. Ayah dan ibu sepertinya udah ngasih lampu hijau buat hubungan mereka, begitu juga keluarga kak Fian. Tapi mereka tampaknya masih mau melanjutkan kuliah, jurusan kuliah mereka pun sama, sama-sama jurusan bisnis. Saat ini kak Fian sepertinya makin sibuk aja, bagaimana tidak, selain sibuk kuliah, ia juga sibuk dengan perusahaan ayahnya. Oke, Cukup.
"Fay, juga kangen sama kak Fian kak. Kangen di ajak jalan-jalan" aku ikut menanggapi "Udah lama banget, awas aja kalo kak Fian dateng, bakal aku culik dia seharian" lanjutku, sedangkan kak Ana mendengus geli
"Iya nanti biar kak Ana bilangin sama kak Fian".
Aku teringat akan liburan semester yang dibicarakan Yoga tadi "Oh iya bu, dua hari lagi aku ada rekreasi ke Bali, 5 hari. Kak Ana, pulangnya masih lama kan?"
"Iya.., biar kak Ana yang jagain ibu" jawab kak Ana seakan mengerti maksudku
"Trus kamu udah prepare-prepare belum?" tanya ibu
"Abis ini bu, sekalian biar kak Ana yang bantuin. Oh ya jangan lupa uang sangunya ya buu" cengirku yang langsung dihadiahi sebuah jitakan keras di keningku.
"Sakit kak!"
"Uang aja yang kamu pikirin, jangan kasih banyak-banyak bu" aku mendesis meliriknya, sedangkan ibu hanya tersenyum melihat tingkah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Misterio / Suspenso"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...