Mata Alfa terpejam dan tangannya melipat di dada. Melihat Alfa yang tampak sedikit kedinginan membuat Fayla melepas jaketnya, untung saja Fayla juga memakai sweater saat ini jadi badan Fayla masih terasa hangat.
Fayla menyelimuti Alfa dengan jaketnya, meletakkan tasnya di sisinya yang kosong. Alfa tersenyum saat tubuhnya menghangat.
Fayla kembali membelai lembut rambut Alfa, dilihatnya wajah yang begitu tenang. Ia menikmati setiap inci wajah tampan Alfa.
Mata yang indah dengan garis wajah yang tegas, tampak begitu sempurna. Ciptaan Tuhan yang satu ini memang indah. Tanpa sadar Fayla tersenyum.
Melihat pemandangan danau di depannya, membuat Fayla merasa tenang. Ia mengambil ponsel dari dalam tasnya, ia memotret pemandangan disana. Fayla hanya bisa memotret pemandangan yang masih dalam jangkauannya, ia tak bisa bergerak karena Alfa.
Melihat wajah damai Alfa tertidur, membuat bidikan kamera Fayla beralih ke wajah tampan pacarnya itu. Objek foto yang sangat sayang jika dilewatkan. Pikirnya.
"Ngapain Ay?" Fayla terlonjak mendengar Alfa berbicara tapi matanya masih terpejam, hampir saja ponselnya itu jatuh mengenai wajah Alfa
"Nggak, nggak ngapa-ngapain" Fayla panik menggenggam ponsel di tangan kirinya.
"Aku tau wajah tampanku ini, emang menggoda banget" Fayla mendesis mendengarnyaDengan gerakan cepat, tangan Alfa menarik menundukkan kepala Fayla. Fayla terkejut saat wajahnya kini benar-benar dekat Alfa, Alfa membuka matanya, menatap mata Fayla dalam. Mengikuti arah bola mata Fayla.
"Yakin nggak tergoda?" senyum nakal Alfa terukir di wajahnya, membuat wajah Fayla mungkin sudah merona saat iniDrttt...ddrrtt....
"aAda telfon" ponsel Fayla berdering menyadarkannya, ia menjauhkan kepalanya dari wajah Alfa. Jantung Fayla sudah mau copot rasanya. Fayla berterima kasih banyak pada siapapun yang menelponnya saat ini.
Fayla menghembuskan nafasnya sebelum mengangkat panggilannya
"Halo, Mey"
"Halo Fay, lo dimana sih? Kok nggak ada kabar" suara kencang Meysha membuat Fayla menjauhkan sedikti ponselnya. Mungkin Alfa juga bisa mendengar suara Meysha itu."Sorry, gue sekarang lagi jalan-jalan" Fayla melirik Alfa sekilas yang masih dalam pangkuannya
"Jalan-jalan kemana? Wahh,, jahat banget kita nggak diajak" terdengar suara Windi di seberang sana
"Eh, ini kalian lagi ngumpul?"
"Iyalah, kita lagi di kamar Meysha nih, video call yukk"
"Boleh"
Fayla menunggu panggilan Video dari Meysha
Fayla dengan cepat mengusap layar hijau, kini terlihat wajah keempat sahabat Fayla yang memakai piyama di ranjang Meysha"Kalian nginep?"
"Yaiyalah, lah lo dari kemaren dihubungin nggak bisa. Btw lo lagi dimana sih tuh" Keira tampak celingukan melihat latar belakang Fayla
"Lagi di puncak"
"Whatt!" keempat sahabatnya berteriak kompak "Wahhh parah sih, liburan nggak ngajak-ngajak" cibir Dea
"Eh bukan gitu, ini juga dadakan kok perginya. Ntar sore juga pulang" Dea mengangguk, membuat Fayla tersenyum
"Trus elo sama siapa disana?" Meysha mengangguk menyetujui pertanyaan KeiraAlfa bangun dan duduk di samping Fayla "sSama gue" baru saja Fayla akan menjawab, Alfa sudah mengambil alih ponsel Fayla
"Whaattt!" lagi, keempatnya berteriak kompak "kok bisa?"
"Bisalah, udah ya, gue sama Fayla mau nikmatin liburan kita dulu, Bye" panggilan video itu terputus.
Fayla menyikut lengan Alfa "Ihh kok dimatiin sih" Fayla menjukkan wajah kesalnya, bibirnya sudah cemberut
"Biarin, siapa suruh ganggu tidur orang" Alfa menyerahkan kembali ponsel Fayla
"Awas loh bibirnya entar gak balik" Alfa menoel bibir Fayla, membuat Fayla menutup rapat bibirnya
"Doanya jelek" Alfa terkikik mendengar kesal Fayla
"Udah ah, kamu tiduran disini, bantalnya pake tasku aja. Aku mau jalan-jalan di sekitar sini, mau nge foto pemandangan dulu. Abis itu balik kesini lagi. Bentar aja kok"
Fayla meletakkan tasnya dan memposisikan kembali tubuh Alfa dengan nyaman. Membiarkannya beristirahat di bangku danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Mystery / Thriller"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...