Bab 38

836 46 0
                                    

*flashback on

Sekitar 6 bulan lalu Alfa baru kembali dari London, Alfa berhenti di salah satu masjid untuk solat maghrib.  Tak lama tiba-tiba sosok perempuan menarik perhatiannya. Wajahnya terlihat familiar. Sosok itu nampak baru saja selesai mengambil wudhu, ia menunduk. Saat gadis itu solat, Alfa mencoba mengingat dimana ia pernah melihat gadis itu.

Pikirannya berpikir sangat keras, ia mencoba mengingatnya namun nihil. Hingga tak sengaja tatapannya bertemu melalui celah pembatas solat.
Fayla, anaknya Om Marko.

Ingin memastikan kebenarannya, ia berjalan mendekat. Gadis itu tampak begitu sedih dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Alfa heran apa yang membuatnya seperti ini.

Setelah ayahnya meninggal, Marko lah yang menjadi pengganti orang tuanya.  Di London ia tidak sendiri, sesekali Brian-orang kepercayaan Marko yang menemaninya. Brian juga yang melatih seni beladiri dan menembak pada Alfa atas perintah Marko.

Alfa hanya sekedar tau tentang keluarga Marko, itu pun Brian yang menceritakannya. Ia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Liana-istri Marko dan juga Iriana-saudara Fayla, namun berbeda dengan Fayla. Ia pernah bertemu sekali dengan Fayla.

Waktu itu kira-kira umur Fayla sekitar 14 tahun sedangkan Alfa telah berusia 19 tahun. Alfa baru saja tiba di Indonesia dan Marko mengajaknya bertemu di sebuah restoran.

Cukup heran saat itu Marko bersama seorang gadis gendut yang menggemaskan. Alfa terpanah pada mata indah Fayla yang seakan menghipnotisnya. Fayla yang beranjak remaja itu sungguh manja pada ayahnya.

Alfa terpukul saat mendengar berita meninggalnya Marko, hingga suatu hari Alfa menerima sebuah paket yang berisi sebuah rekaman video. Ia menerima paket atas nama Brian.

Alfa cukup heran mengapa paket itu sampai jauh-jauh di kirim dari Indonesia ke London-dimana Alfa berada saat ini. Rekaman itu adalah rekaman pribadi Marko, disana Marko terlihat sedang duduk di sebuah kursi. Dalam video itu Marko mengatakan bahwa jika ia melihat video ini itu berarti akan ada bahaya yang mengancam.

Alfa tidak tau apa maksudnya. Hingga saat Marko menjelaskan tentang X-Red. Mafia yang sedang mengancam keluarga Marko saat ini. Dalam video itu Marko tidak memberitahu siapa X-Red sebenarnya, ia hanya mengatakan bahwa Alfa harus menjaga keluarganya terutama Fayla, dengan begitu ia akan mengetahui kebenarannya.

Alfa semakin dibuat bingung. Sebab itu pula Alfa memutuskan untuk segera kembali ke Indonesia setelah masalah bisnisnya di London selesai. Kebetulan atau tidak, Alfa dipertemukan kembali dengan Fayla di sebuah masjid. Secepat itu.

Ketika keluar masjid, tenggorokan Alfa terasa begitu gatal, ia sampai terbatuk-batuk untuk menghilangkan rasa gatalnya.

Seseorang mengulurkan tangannya dan memberi Alfa segelas minum. Alfa mendongak, Fayla tersenyum memberikan minumnya kemudian berlalu pergi tanpa mengucapkan satu patah kata pun.

Alfa tercengang dengan senyum tulus Fayla, lesung pipitnya menarik perhatian Alfa.

Saat itulah Alfa memutuskan untuk mendekatinya, Alfa diam-diam mengikuti kemanapun Fayla berada, seperti seorang stalker.

*flashback off

'Jadi? Karena itukah aku familiar dengan wajahnya? Benarkah itu? Mungkinkah Alfa benar-benar memiliki perasaan itu?'  Pertanyaan itu memenuhi otak Fayla

"Aku nggak mau kita pisah Ay. Kita pasti bisa ngembaliin semuanya, hm?" Alfa meraih bahu Fayla.
Fayla sudah tak tau harus berkata apa.

Tingtong....
Fayla menarik diri dari sentuhan Alfa. Fayla langsung berbalik dan berlari ke arah pintu, menghindari perntanyaan Alfa.

"Asisten dari Om Brian?" tebak Fayla pada wanita yang berdiri di depan pintu. Wanita itu perlahan mengangguk, Fayla menyalami dan memperkenalkan diri

"Fayla"
"Kia"

"masuk mbak Kia" Fayla memberi jalan "Berhubung mbak Kia udah dateng, aku pergi dulu ya mbak?"

Alfa menghampiri "Ay, kamu belum jawab"
"Aku perlu waktu" Fayla menatap Alfa sekilas kemudian kembali menatap Kia "yaudah mbak, aku pergi dulu ya?"

"Memangnya nona mau kemana? Sepertinya saya datang di waktu yang salah ya non?"
"Panggil Fayla aja mbak. Nggak kok mbak, mbak dateng di waktu yang pas, kebetulan Alfa baru aja minum obat, jadi suruh dia buat istirahat. Saya masih ada urusan, saya pergi dulu mbak" Kia tersenyum pada Fayla
"Aku pulang dulu Al, permisi" Fayla berlalu pergi tanpa melihat Alfa.

"Ay!" 

Kia menahan Alfa yang akan menyusul Fayla "Biarin dia sendiri Al, lo nggak bisa paksain dia" 

Alfa menoleh  "gara-gara elo nih dia pergi"

"Eh kok jadi salah gue. Lebih baik sekarang lo istirahat, kalo elo nya sakit gimana mau ngejar Fayla?"
Alfa menatap Kia tajam "Emang lo siapa? Emak gue? Nggak usah ngatur deh!"

Bug...
Tinjuan Kia cukup membuat Alfa meringis

"Gue emang emak lo! Puas! Udah deh, buruan masuk!"

Kia menyeret Alfa yang memegangi perutnya. Alfa mengumpat pelan saat Kia menyeretnya seperti bocah.

'Dasar! Luarnya aja cewek tapi tenaganya superman!'

.......................................................................

Makasih buat para readerss, semoga suka yaa sama ceritanya.
Happy reading😉

Who Is He? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang