Bab 27

926 44 0
                                    

"Fay, kakak nggak bisa lama-lama ninggalin kuliah kakak, jadi besok atau lusa kakak bakal balik" Ana menyuapi makan siang Fayla.

Bersama Fian, sejak kemarin Ana menginap di rumah sakit menggantikan Alfa."Iya, Fay tau. Lagian kakak sebentar lagi skripsian kan?" 

"Tapi kakak juga khawatir sama kamu, kamu pasti masih trauma. Kakak nggak mau ninggalin kamu di rumah sendirian" Ana kembali menyuapkan makanan ke dalam mulut Fayla "aku...."

"Untuk sementara biar Fayla tinggal sama gue aja" sela Alfa yang berdiri di pintu kamar, baik Ana maupun Fayla mengarahkan pandangannya ke asal suara "Nggak bakal terjadi apa-apa, gue nanti bakal nyuruh asisten gue buat nemenin Fayla. Jadi Fayla punya temen ngobrol" Alfa berjalan mendekat

"Tapi beneran nggak papa?"

"Iya nggak papa, tenang aja. Gue bakal jagain dia" Alfa hadapan Fayla

"Yaudah, gue titip Fayla" Alfa mengangguk.

"Bentar,ini  kenapa kalian main ngambil keputusan sih? Kak, aku sama Alfa bukan muhrim loh, gimana nanti kalo ada orang yang liat?" protes Fayla ke Ana

"Tenang aja Ay, di komplek rumahku orang-orang pada sibuk sama kerjaannya, jadi nggak bakal ada yang kepo sama kita" jawab Alfa

"Tapi...."

"Fay, nggak papa ya, sementara kamu tinggal sama Alfa. Kakak khawatir kalo kamu tinggal sendirian. Kakak janji, kakak bakal nyelesaian skripsian kakak secepatnya, biar kakak bisa cepet cari kerja juga. Kakak percaya kok sama Alfa, dia bakal jagain kamu, dia nggak bakal macem-macem." Alfa mengangguk mengiyakan, melihat kecemasan di mata Ana membuat Fayla akhirnya luluh juga 

"Iyaudah iya iya" mendengar jawaban Fayla membuat Ana tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya

"Makasih Fay, kakak jadi lebih tenang sekarang. Nanti biar kakak yang nyiapin semua keperluanmu buat tinggal di rumah Alfa, jadi waktu kamu keluar rumah sakit, kamu bisa langsung tinggal disana"

"Kayaknya mulai sekarang deh kamu harus nyiapin keperluan Fayla, Yang" suara Fian membuat ketiganya menoleh

"Besok Fayla udah bisa pulang, aku juga udah konsultasi sama Dokternya" sambung Fian yang berdiri di samping Ana

"Seriusan? Senangnya akhirnya bisa keluar juga dari rumah sakit" seru Fayla bahagia

"Ini kamu seneng bisa keluar dari rumah sakit apa seneng karena bisa langsung tinggal di rumah Alfa? Pfftt... " candaan Fian membuat Fayla melotot sedangkan Ana dan Alfa tersenyum geli 

"Kayaknya seneng bakal tinggal serumah sama gue deh" timpal Alfa

"Enak aja. Ya, karena bisa keluar rumah sakit lah! Nggak betah tau, apalagi buburnya itu, hambar, tak ada rasa" sergah Fayla

"Wahhh kalo gitu lo harus ati-ati Al, pacar lo tuh bakal ngabisin isi kulkas lo bahkan se kulkas-kulkas kayaknya bakal dimakan sama dia. Gue saranin lo pantau tuh kulkas biar nggak menghilang tiba-tiba"

"Bwahahahaha" suara tawa Fian dan Alfa menggema di kamar Fayla, Ana mendengus geli melihat tingkah pacarnya, sedangkan Fayla mendesis dan memicingkan mata ke arah Fian.

Who Is He? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang