Dinginnya air membuat tubuhku sedikit lebih rileks, kurebahkan tubuh dengan sangat nyaman. Menikmati rebahan membuat punggung rasanya sudah kembali lurus.
Aku terbangun tepat pukul 4 sore, kurasakan badanku lebi segar dan tenagaku kembali. Aku melangkahkan kaki ke kamar mandi, mencuci muka bangun tidurku. Mendengar suara alumunium saling bertautan, aku segera melangkah turun ke bawah.
Alfa sepertinya tengah 'berperang' dengan alat-alat dapur.
"Udah bangun?" tanya Alfa saat tau kehadiranku
Aku mengangguk "Masak apa?" aku mendekat melihat hasil masakannya, namun yang ada hanya bumbu yang berantakan
"Rencananya mau buat nasi goreng, tapi mulai kemarin makannya nasi goreng""Yaudah sini, biar aku yang masak. Kamu tunggu aja disana. Kamu mau dibikinin apa" tanyaku mengambil alih dapur
"Apa aja deh, asal jangan nasi goreng" Alfa meringis
"Oke. Kamu tunggu disana aja" sedikit mendorong Alfa yang masih berdiri di tempatnya
"Aku mau bantuin" seru Alfa antusias "Please..." Alfa memohon, memasang puppy eyes nya. Lucu sekali
Aku menghela nafas "Yaudah, kamu ambilin ayam yang di kulkas" Alfa dengan cepat mematuhi ku. Kami memasak makan malam itu dengan kerja sama. Ada Alfa ternyata juga sangat membantuMakan malam pun siap, ayam bumbu kecap dengan capjay dan tempe mendoan. Alfa segera mengambil nasi dan lauknya, aku mendengus geli melihat Alfa yang sudah kelaparan
"Enak banget Ay" serunya selesai memakan suapan pertamanya, aku tersenyum menanggapinya.
Semua lelahku seakan menguap melihat kebahagiaan yang Alfa tunjukkan padaku 'aku ingin menjadi pacar yang baik untuknya. Tak akan kuulangi kesalahanku di masa lalu, aku harus bisa menjadi wanita yang baik untuk pasanganku ini.' batinku
Ting..tong.. Ting tong..
"Biar aku aja Al, kamu lanjutin makannya" aku beranjak membuka pintu rumah
"Selamat malam Fay" sapa Om Brian ramah
"Malam om, mari masuk" aku memberi ruang untuk Om Brian masuk kali ini Akbar tidak ikut'ini kenapa Om Brian selalu datang disaat aku dan Alfa lagi makan, tepat banget waktunya' aku mendengus geli mendengar batinku berbicara
"Duh,, enak nih lagi makan" Om Brian langsung duduk dan aku mengambil piring lagi, tentu saja untuk tamu Alfa satu ini.
"Eh Om, pas banget datengnya, pas kita lagi makan" sindir Alfa
'tuh kan pikiran Alfa aja sama kayak yang aku pikirin' aku sudah kembali duduk di tempatku."Bisa aja Al, tau nih insting Om mengatakan akan makan gratis lagi kali ini, hahaha" aku tersenyum mendegar itu. Kami bertiga makan malam seperti kemarin, ditemani dengan candaan dan obrolan ringan.
Hampir tengah malam aku merasakan kering di tengorokanku, rembulan bersinar menembus tirai pintu kaca. Aku beranjak dengan mengumpulkan kesadaranku menuju dapur. Dengan langkah pelan aku melangkah turun, mataku tiba-tiba tertuju pada kamar Alfa yang masih terang.
'dia belum tidur?' perlahan aku mendekati pintu kamar yang tertutup itu
"Om sudah ngasih CD itu ke Ana sebelum Fayla pulang dari rumah sakit. Om sudah ngejelasin semua sama dia, tapi Om masih ragu buat ngasih tau Fayla" terdengar suara Om Brian di balik pintu.
'Apa yang mereka maksud? Kenapa sama kak Ana?' aku semakin mendekat mencoba memfokuskan pendengaranku
"Astaga Om, dan Om baru ngasih tau aku sekarang? Jadi karena ini Ana nggak nganter Fayla pulang dari rumah sakit" Alfa bersuara di dalam sana
'ada apa? Kenapa bikin gue bingung sih? CD apa yang dimaksud?'
"Iya, Ana perlu waktu. Karena sekarang kamu udah tau isi CD itu, Om minta pendapatmu, apa Fayla juga harus tau sekarang?"
"Jangan sekarang Om, Fayla baru aja pulih, dia masih harus mikirn sekolahnya. Kalo kita kasih tau sekarang, aku yakin dia bakal drop""kalau begitu, Om serahin aja sama kamu. Kalau waktunya tepat kamu bisa kasih dia CD ini, semuanya ada di CD ini"
"iya Om, aku bakal cari waktu yang pas untuk kasih dia ini" sepertinya percakapan itu telah usai, aku segera bergerak cepat naik ke kamarku, sebelum ketahuan.Rasa haus ku hilang seketika. 'apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka menyebut namaku dan kak Ana? Ada apa ini?" aku terus mondar-mandir di dalam kamar.
Rasa penasaranku cukup besar kali ini. Sama seperti dulu, saat Alfa tiba-tiba pergi dan aku mengetahui rahasianya. Kenapa banyak sekali yang tidak kuketahui tentang Alfa.
Aku harus bagaimana?

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He? (END)
Misterio / Suspenso"aku nggak tau kamu siapa, aku nggak tau apa alasanmu mendekati gadis sepertiku. Tapi aku bersyukur memilikimu di sisiku. Hanya kaulah sandaran terkuatku" Fayla Putri Iffani "aku tak peduli dengan bentuk fisikmu, aku mencintaimu.. Itu saja. Kecantik...