Ps* di part ini aku bakal kenalin ke kalian geng Garelda! Geng cogannya SMA Danendra!
Selamat membaca, voment jangan luoa cuyung;)
.......Segerombol anak laki-laki berjaket parasut dengan lambang Garelda memenuhi perpustakaan sekolah. Bukan untuk membaca buku. Melainkan hanya sekedar ngadem sejenak dan menikmati wifi geratis.
"Eh, gue denger lo sama Erlan berantem lagi di lab IPA?" tanya Jovan, si ketua Garelda.
Darka menghela nafasnya pelan, melirik Erlan yang memejamkan matanya tak berniat menanggapi. "Iya. Masalah keluarga," jawabnya singkat.
Jovan mengangguk paham, jika sudah masalah 'keluarga' Jovan tidak akan ikut campur karena itu masalah privasi dan dia tak berniat membongkar privasi orang lain.
"Eh gue denger-denger pas lo berantem ada korban? Katanya korbanya murid baru. Emang bener?" tanya David, si atlit panahannya SMA Danendra.
Darka mengangguk membenarkan, sedikit tak menyangka bahwa berita tentang perkelahianya dengan Erlan menyebar begitu cepat. "Iya. Murid baru, namanya Galena."
"Wah dia! Galena patrecia! Si cewek cantik itu," seru Eldrick heboh sendiri membuat Darka mendengus kesal.
"Iya Njir! cantik sekaleee!" kata Boby ikutan memuji membuat satu jitakan keras dari Viktor mengenai kepalanya.
"Si aligator mau beraksi nih! lindungi Galena Ka, bisa-bisa di mangsa aligator sungai ciliwung, iya kalau ganteng, lah ini model ondel-ondel kesangkut di comberan belagu amat," cibir Viktor sambil tertawa membuat Boby mengumpat kasar.
Darka mengangkat satu alisnya heran, "lo pada kenal tuh cewek aneh?"
"Kenal lah! Orang sekelas gue ngebacot tentang dia, katanya sih dia cantik sama cute gitu," Keno yang sedari tadi diam akhirnya ikut angkat bicara.
Erlan yang mendengar Galena dipuji pun melek seketika lalu terkekeh pelan. "Apa? Cewek pasaran kek gitu di bilang cantik. Terus apa tadi? Cute? Lo kayaknya harus kenalan sama dia," sambarnya sambil geleng-geleng kepala menginggat kelakuan Galena dirumah sakit kemarin yang kelewat normal.
"Hem. Gue denger loh ya, ish situ iri karena situ nggak cantik jadi situ ngejelekin gue?"
Suara itu refleks membuat Erlan menatap gadis yang tiba-tiba muncul disampingnya dengan wajah masam. "Kenapa? Kaget?" tanya Galena kesal.
"Setan. Datang tiba-tiba."
"Ya biarin dong. Pantesan kuping gue tadi kedut-kedut mulu, ternyata ada yang ngegibahin. Ya wajarlah kan gue cecan plus cekzeh," pujinya percaya diri.
"Apa tuh cekzeh?" tanya June heran.
Galena menyeringai penuh arti. "Cekzeh itu cewek sekzeh," jawabnya dengan tawa terbahak-bahak sedangkan anggota Garelda diam, membisu melihat kelakuan kurang waras Galena.
"Tepos gitu," komentar Darka cuek dibalas tatapan curiga dari yang lain.
"Lo, hm. Udah pernah liat ya Ka?" tanya Boby dengan cengiran khas nya.
Darka membelalak kaget, "mana mau gue liat. Toh ditrawang juga bisa!" ketusnya sebal.
"Wah lo bisa nerawang ya? Coba ditrawang dong hati gue ada siapa didamnya," pinta Galena sembari tersenyum lebar.
"Hampa, kan jomblo. Gak laku."
Galena menggeleng tegas, "ada nama lo," jawabnya membuat pasukan Garelda tertawa terpingkal-pingkal kecuali Darka yang kesal dan Erlan yang notabenenya tidak suka tertawa hanya terkekeh.
Tbc.
Suka?
Enggak?
B aja?Komentar nya doonggg.
Jangan siderr elah_--Vi!
KAMU SEDANG MEMBACA
I am stuck √
Teen Fiction"Bukannya gue malas perjuangin lo lagi, gue sih belajar menghargai diri sendiri aja, kalau gue tetap memperjuangin lo yang terus berlari tanpa memperdulikan gue yang terus mengejar, kan, percuma, nggak ada guna nya, kasihan guenya yang terlalu berha...