Part 26

1.4K 108 21
                                    

Tadinya Galena berniat nyamperin Darka di kelas nya, ada hal penting yang akan gadis itu katakan, namun kata teman sekelasnya saat ini Darka tengah berada di taman makanya sekarang Galena tengah berjalan menuju taman.

Betapa kesalnya Galena saat melihat Darka tengah bercengkraman bersama Fanya, dengan kedua tangan terkepal Galena merangsak maju. "He kakel rakus! Lo kemarin nyuruh gue jauhin Erlan, tapi sekarang lo sama Darka! Jadi lo pilih Darka apa Erlan?!" seru nya keki membuat Fanya dan Darka kompak menoleh kebelakang, menatap kaget pada Galena yang datang tiba-tiba.

"Sejak kapan di situ? Nguping ya lo?!" tuduh Fanya sambil menunjuk-nunjuk wajah Galena dengan jari telunjuk nya.

Galena yang terlanjur berang pun langsung menepis jari Fanya. "Diam lo! Gue mau ngomong penting sama Darka, lo pergi!" usir nya dengan pandangan lurus ke arah Darka.

Darka yang paham segera memberi Fanya kode, dengan sangat terpaksa Fanya pergi meninggalkan Darka dan Galena berdua di taman. "Cepat!" titah Darka pada Galena yang masih bungkam mengamati sekeliling berusaha meyakinkan dirinya bahwa di taman hanya ada dia dan Darka.

"Gue mau jelasin tentang nama bel---"

"Nggak perlu, nggak butuh, nggak guna!" potong Darka ketus.

Galena berdecak, gadis itu menyayangkan sikap Darka yang seperti anak kecil. "Lo harus deng--"

"Gue bilang nggak perlu nona Galena Patrecia Danen---"

"STOP!" seru Galena sambil menutup kedua telinga nya rapat-rapat, enggan mendengar nama keluarga nya di sebutkan.

Darka terkekeh pelan, cowok berwajah tampan itu maju tiga langkah menipiskan jaraknya dengan Galena, "Kenapa? takut ada yang denger ya nona besar Danendra," bisknya membuat bulu kuduk Galena meremang.

Galena mundur, membuat jarak baginya dan Darka, gadis itu menunjuk wajah Darka dengan jari telunjuk nya membuktikan bahwa gadis itu sudah terbawa emosi. "CUKUP! kalau lo nggak tau apapun jangan nyimpulin sesuka hati!" serunya berang dengan penekanan di setiap kata nya.

"Gue tau tentang lo, cewek nya Dewa yang udah berhasil bikin gue BAPER! dan sekarang ngancurin hati gue yang udah gue tata selama ini tuh sakit Len!" akunya lirih membuat Galena terkecat.

Galena tentu saja kaget mendengar pengakuan Darka barusan. Apa kata Darka tadi? dia udah baper sama Galena? "Lo nggak becanda kan?" tanya Galena memastikan.

"Lo pikir dalam cinta bisa sebecanda itu?!"

"Ha? gue nggak---"

"Basi. Makasih buat lo yang udah ngasi warna di hidup gue, makasih!"

"Darka? gue juga cin---"

"DIAM!" potong Darka dengan kedua mata melotot membuat Galena merinding di buat nya.

"Jangan gitu, gue takut."

"Takut? ya ampun, maafin gue ya nyonya Danendra dan nyonya Dewaaaa," kata Darka sambil mengusap rambut Galena.

"Bangsat!" umpat Galena kesal sambil mendorong badan Darka sekuat tenaga membuat pemuda itu terkekeh sinis.

"Gue em---"

"Gue kesini mau bilang gue minta maaf gue salah nggak cerita sama lo! gue juga salah udah cinta sama cowok yang nggak punya hati kaya lo!" seruya berapi-api dengan air mata yang sudah tumpah membasahi wajah cantiknya.

Darka bergeming, pemuda itu kaget mendengar pengakuan Galena yang diluar dugaan nya dia kira Galena akan menamparnya atau memukulnya, tetapi nyatanya gadis itu malah menangis.

Tbc.

Tamat? Oh belummmm.
Gmn sama cerita ini? Voment udh belum?

Maaf kalau akhir² ini jarang up:(

Pokok nya doain aja ya semoga ceritanya cepat tamat wkwk, soal nya Sya mau bikin proyek baruuuu. Kalau aku bikin proyek baru pada mau baca nggak sih?

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang