Mata Galena berbinar saat melihat Darka sedang duduk sendirian dengan mata terpejam di taman belakang SMA Danendra, wajah pemuda itu terlihat lelah. Dengan langkah pasti Galena berjalan menghampiri Darka, dalam hatinya gadis itu sudah bertekat tak akan terlalu mengambil hati omongan Darka, toh dia cinta Darka dan tak ingin mundur, apalagi kemarin Darkan bilang dia sudah baper dengan Galena.
"Ada lagu yang bilang marah tandanya cinta, Ka, jadi lo kemarin marah-marah ke gue karena lo cinta gue, kan?" tanya Galena membuat Darka kaget, refleks membuka matanya lalu menoleh pada Galena yang sudah tersenyum lebar.
Kening Darka mengerut saat melihat Galena tersenyum lebar, apa jangan-jangan dia halusinasi karena perasaan bersalahnya? mana mungkin Galena mau mendekat dengan nya setelah kemarin dia berucap kalimat pedas.
Galena yang melihat Darka bengong pun mengayun-ayunkan tangan nya di depan wajah cowok itu, membuat Darka langsung mengerjab tersadar. "Kok bengong Ka? kesambet karena liat senyum gue, ya?" tanya nya percaya diri membuat Darka mendengus.
"Ngapain?"
"Apa nya?"
Darka berdecak, baginya Galena itu sangat bodoh dan menjengkelkan, namun kenapa jantung nya berdetak cepat hanya karena berada di samping gadis itu? ah jantung nya juga ikut menyebalkan! "Lo ngapain di sini?!"
"Gue? oh, gue mau datengin calon pacar hehe."
"Siapa?"
"Gak peka bangget sih lo, di sini ada siapa selain lo sama gue?"
Darka mengedarkan pandangan nya, lalu pemuda itu mengangguk paham, tanpa ia sadari senyum tipis samar terbentuk di wajah tampan nya.
"Kalau senyum tuh jangan di tipis-tipisin, yang lebar dong, eh, tapi jangan deng nanti banyak yang naksir, terus saingan gue nambah," kata nya sambil nyengir lebar.
Darka terkekeh pelan, entah mengapa kali ini dia suka senyuman Galena, gadis yang semalam memenuhi pikiran nya, jujur saja setelah Galena pergi sambil menangis membuat Darka merasa bersalah. "Kenapa masih mau deketin gue? kemarin kan gue udah kelewatan," tanya nya sambil menatap manik mata Galena dalam-dalam.
Galena tersenyum lebar, gadis itu balas menatap manik mata Darka. "Nggak tau juga, tadi nya sih pengen berhenti, tapi kata Zetta kalau cinta ya diperjuangin kalau enggak ya lupain, kan gue cinta sama lo, jadi gue nggak mau mundur dong," jawabnya.
"Oh. Zetta pacarnya Jovan?"
"Emang mereka pacaran, ya?" tanya Galena sambil terbelalak kaget, setahunya Zetta dan Jovan itu hanya sebatas sahabat, tidak lebih.
"Lo nggak tau? kata nya sahabat?"
"Jangan kompor dong!" ketus Galena sambil mendelik kesal.
Darka terkekeh pelan saat melihat wajah kesal Galena, "Iya-iya. Sebenarnya gue juga nggak tau Zetta Jovan itu pacaran apa enggak. Tapi masa iya mereka nggak ada rasa?"
"Mereka sahabatan Ka!"
"Iya gue tau, tapi kan cinta bisa tumbuh karena terbiasa Len."
"Jadi lo bisa dong jatuh cinta sama gue? secara lo udah terbiasa sama gue, ya nggak?"
"Nggak lah."
"Yakin? Nanti kalau gue sama Erlan gimana? lo terima?" goda Galena sambil menaik turukan kedua alisnya membuat Darka mengerutu sebal.
"Nggak usah bawa-bawa Erlan! gue nggak suka!"
"Posisi kita tuh ketuker Ka, seharusnya lo yang memperjuangin gue, tapi ini sebalik nya," kata Galena sambil tersenyum tipis membuat Darka diam, merasa tertohok.
"Kalau gue besok udah nggak kuat memperjuangin lo yang terus berlari tanpa nengok ke belakang itu tanda nya hati gue udah nggak kuat, berarti gue nyerah. Tapi....untuk saat ini gue belum mau nyerah," lanjutnya semakin membuat Darka merasa bersalah. Apa ini pengganti Queen nya? Tapi kalau iya bagaimana dengan Queen? gadisnya itu pasti membutuhkan nya juga.
Tbc.
MENJELANG KONFLIK UTAMA NIHHHHHHH.
VOMENT UDAH BELOMMM? jangan sider dungs:v
![](https://img.wattpad.com/cover/158808115-288-k3422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I am stuck √
Teen Fiction"Bukannya gue malas perjuangin lo lagi, gue sih belajar menghargai diri sendiri aja, kalau gue tetap memperjuangin lo yang terus berlari tanpa memperdulikan gue yang terus mengejar, kan, percuma, nggak ada guna nya, kasihan guenya yang terlalu berha...