Disinilah sekarang Galena berada, diruang kepala sekolah bersama Darka dan anggota The Princesses. Sebenarnya bagi Darka ini agak berlebihan, hanya jambak-jambakan saja kok langsung masuk kepsek, seharusnya masuk bk dulu atau bahkan bisa diselesaikan oleh anak Prefeck. "Kamu tidak ada urusan disini bukan, Darka?" tanya Pak Herman.
Darka tau maksud beliau adalah mengusirnya secara halus, namun ia tak akan pergi kali ini, ingin melihat saja bagaimana si bapak tua ini mengadili anaknya atau malah pilih kasih lagi? "Saya disini, masalah ya?"
Pak Herman menghela nafasnya pasrah, melawan Darka malah akan membuat darah tinginya naik dan itu tak baik bagi kesehatanya. "Hm baiklah." jedanya sambil menatap Galena. "Saya dengar kamu menjambak anak saya? Bukanya kamu murid baru?" tanyanya penuh intimindasi membuat Galena grogi bukan main.
"Eugh. Iy-iya, saya murid bar-baru. Saya sala----"
"Emang kenapa kalau dia murid baru?" tanya Darka memotong permintaan maaf Galena.
"Ya tidak sepantasnya dia begitu, seharusnya di----"
"Harus apa? Nunduk sama anak lo? Mentang-mentang kepsek belagu banget, ingget karma. Umur juga udah tua gitu, mati baru tau rasa lu" cibir Darka kesal bukan main. Apalagi saat menginggat Queen yang notabenenya adalah salah satu korban bully The Princesses.
"Bukan begitu. Saya disini melihat dari fakta, lihat kondosi anak saya!" ucapnya sambil menatap Fanya yang berpenampilan acak-acakan, bahkan lebih acak-acakan saat ini dari pada tadi membuat Darka murka.
Bruak.
Darka mengebrak meja dengan keras menandakan emosinya memuncak. "Fakta? Jelas-jelas anak lo ini lebay! Kalau sampai lo ngasih hukuman ke Galena, Queen nya gue bakal bertindak!"
Hening.
Deheman Pak Herman membuat semuanya menoleh padanya. "Baik. Saya memaafkan kamu, asal tidak diulang lagi," katanya kemudian membuat Fanya mengeram kesal. Jika nama Queena dibawa-bawa pasti Pak Herman lebih memilih berdamai, engan saja urusan itu dibahas lagi.
"Ya nggak bisa gitu dong Pah! Galena harus dikeluarin!" pekiknya kesal.
"Keluarin your ndas! Cuman ngejambak dikit aja mau dikeluarin, terus apa kabar lo yang buat orang koma?"
Skak mat.
Saat itu juga ruangan kembali hening. Darka berdiri disusul Galena. "Gue cabut. Jangan sampai lo ngapa-ngapain Galena, atau berita tentang Queen nyampe ke pemilik yayasan," ucapnya memperingatkan membuat Galena heran.
Dengan berang Darka menarik Galena keluat ruangan, meninggalkan Pak Herman yang sudah disemprot oleh anaknya, Fanya.
"Lo ngapain nolongin gue? Suka ya? Cieeeeeee," tanya Galena dengan senyum lebar.
TBC.
JANGAN LUPA, VOTE+COMMENT, OKE?
JANGAN LUPA JUGA, POLLOW IG AKU: @Syavix_
KAMU SEDANG MEMBACA
I am stuck √
Ficção Adolescente"Bukannya gue malas perjuangin lo lagi, gue sih belajar menghargai diri sendiri aja, kalau gue tetap memperjuangin lo yang terus berlari tanpa memperdulikan gue yang terus mengejar, kan, percuma, nggak ada guna nya, kasihan guenya yang terlalu berha...