Part 34

1.3K 104 97
                                    

Karena Arema hari ini menang jadi gue up yaa😆, yeeee seneng bgtttt gua malam iiniiiiiiii.

***

"Naik," titah Darka membuat Galena yang tadinya sibuk menatap punggung Delby yang mulai menjauh jadi terlonjak kaget dengan kedua mata melotot sebal kearah Darka yang malah tersenyum geli.

"Cewek tadi siapa?" tanya Darka sambil mengulurkan tangannya membantu Galena naik ke motor sport hitamnya.

"Dulunya sahabat," jawab Galena sambil menempelkan kepalanya pada pundak Darka dengan kedua tangan melingkar erat di perut Darka.

"Dulunya? sekarang nggak?" tanya Darka lagi sambil melirik Galena lewat kaca spion nya.

Galena diam tak menjawab, melihat wajah lesu Galena dari spion maka Darka memutuskan untuk berhenti bertanya lagi, pemuda itu memilih fokus pada jalanan. Tak terasa rintikan air hujan mulai turun, awalnya hanya berupa gerimis namun lama-lama hujan lebat seolah alam ingin menyamarkan tangisan Galena membuat Darka menepikan motornya.

"Kenapa disaat gue udah stuck ke Darka masalalu itu muncul lagi?" batin Galena sambil memejamkan matanya.

"Turun Len," titah Darka.

Galena menurut, gadis itu langsung melompat turun lalu berlari menuju halte mendahului Darka yang masih sibuk berkutat pada motornya. "Baju ku basah, Ka," cicit Galena saat Darka sampai di hadapan nya.

Darka melirik Galena sekilas lalu setelah itu pandangannya berlarih pada jalanan yang nampak sepi. "Oh," responnya membuat Galena berdecih sinis.

"Jangan harap gue mau pinjemin jaket gue buat lo, ini Indonesia bukan korea jadi berhenti ngehalu," lanjutnya membuat Galena melotot kesal.

"Biasanya kalau aku sama Dewa kejebak hujan gini dia pasti ngasih jaketnya ke aku, nggak kaya kamu!" cibir Galena.

"Udah?"

"Udah apaanya?" tanya Galena murni tak mengerti.

"Udah banding-bandingin gue sama Dewa nya?"

Mendengar itu membuat tawa Galena pecah seketika, gadis itu sampai memegangi perutnya yang terasa sakit akibat terlalu keras tertawa, "Kamu cemburu?" tebaknya membuat Darka memalingkan muka.

"Gue nggak suka dibanding-bandingin!" tekan Darka membuat Galena menghentikan tawanya.

"Iya-iya, lagi pula aku udah stuck ke kamu kok bang," ujar Galena mmebuat senyum tipis terbit di wajah Darka.

"Kalau senyum jangan ditahan-tahan napa bang."

"Kalau gue senyum lebar nanti yang ada lo meleleh terus malah salto sambil berak disini," gurau Darka membuat tawa Galena kembali pecah.

"Bagus, kamu harus ketawa terus, jangan nangis, apa kamu pikir karena ada hujan tangis mu bisa tersamarkan? enggak Len, aku tetap bisa tau kalau kamu nangis, intinya tetap jadi Galena yang konyol jangan Galena si ratu mewek," ucap Darka sambil mengenggam erat tangan Galena membuat tawanya berhenti dengan jantung terpacu cepat, apalagi kini Darka mengunakan 'aku-kamu' yang terlihat sangat manis di mata Galena.

"Love you Dasay."

"Dasay? apaan?" tanya Darka murni tidak tau.

Galena menyeringai jahil, "Darka sayang," jawabnya membuat Darka terkekeh pelan.

Tbc.

Next nggak?

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang