Part 39

1.3K 114 103
                                    

Yg team Galena-Darka siap-siap baperr.
Dalam buat team Dewa-Galena, Galena-Erlan, atau Darka-Queena siapin hati wakaka.
***

"Udah siap belum?" Tanya Darka sambil melirik Galena lewat kaca spion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap belum?" Tanya Darka sambil melirik Galena lewat kaca spion.

"Udah, aku boleh meluk kamu nggak?"

Darka terkekeh pelan, "boleh kok, kita mau kemana?"

Setelah mendapat persetujuan dari Darka, Galena langsung memeluk kekasihnya itu dengan  erat menandakan dia engan kehilangan. "Kaliling Jakarta aja, nggak usah berhenti, mau naik motor aja," jawab Galena sambil menempelkan kepalanya pada pundak Darka.

Darka mengangguk, mungkin kini saatnya dia berbenah, saatnya dia memilih antara Galena atau Queena, jadi hari ini akan ia habiskan full bersama Galena lalu besoknya bersama Queena agar dia bisa mengetahui jantungnya berdetak kecang untuk siapa.

"Darka? Kamu denger nggak?" Lirih Galena.

Hening.

Menandakan Darka tak mendengar pertanyaan Galena barusan. "Kamu itu aneh, kadang hangat kadang dingin, tapi itu yang bikin aku cinta," kata Galena sambil memejamkan matanya menikmati semilir angin sore yang menerpa wajahnya.

"Penganan yang kencang ya!" Seru Darka tiba-tiba sambil tancap gas, menambah kecepatan lajunya membuat mata Galena terbelalak kaget.

"Kamu mau bikin aku mati dalam kondisi prawan?!" Seru Galena sambil mengeratkan pelukannya.

Darka terkekeh pelan, pemuda itu masih engan melambatkan laju motornya. "Ya bagus kalau lo mati, artinya gue orang terakhir yang ada di dalam hati lo!" Kata Darka kencang agar terdengar dengan jelas oleh Galena.

"Idih! Kamu aneh! Tadi pagi marah-marah sekarang gombal! Mau mu apa?! Ini hati bukan layangan yang bisa ditarik ulur sembarangan!"

"Halah! Sok puitis lu! Najong!"

"DARKA JELEK KETEKNYA BAU ASEM!!" Teriak Galena membuat Darka tertawa lepas.

"GALENA GOBLOK! GALENA BUCIN! GALENA TOLOL! GALENA CANTIK!" balas Darka tak kalah seru membuat pengendara yang lain menoleh risi pada mereka berdua.

"Yang terakhir tadi apa Ka? Galena apa?" Goda Galena sambil mencolek pipi Darka membuat Darka lagi-lagi tertawa lepas.

"Apa? Oh ya! DARKA SAYANG GALENA!"

Mendengar itu membuat rona merah bersemu di pipi Galena, apalagi kini banyak pengendara lain yang menatap risi pada keduanya benar-benar membuatnya seperti terbang, untuk kali ini Galena benar-benar berharap setelah dia diaterbangkan agar tidak segera dijatuhkan. "LOVE YOU DARKA!" Teriak Galena sambil memejamkan matanya, malu sendiri pada dirinya yang terlihat sangat bucin.

"Turun Len," titah Darka sambil menepikan motornya saat rintik hujan mulai turun membasahi baju seragamnya.

Galena membuka matanya lalu segera turun dibantu uluran tangan dari Darka. "Duduk di halte dulu ya," ajak Darka sambil menggandeng tangan Galena.

"Nanti kalau dikira mau naik bus gimana?"

"Biarin, pura-pura aja baru nge prank," balas Darka membuat Galena terkekeh pelan.

"Seneng deh, hari ini lo ketawa mulu, hampir kaya orgil hehe," gurau Darka sambil menyingkirkan poni Galena yang menutupi matanya.

"Orgil cantik maksud kamu?"

"Len?" Panggil Darka sambil menatap dalam manik mata Galena.

"Eum?"

"Aku cinta kamu," aku Darka sambil meletakkan kedua tangannya di bahu Galena.

Galena tersenyum tipis, "aku tau," balasnya membuat Darka tersenyum lebar.

"Makasih udah mau sabar sama sikap gue, makasih."

"Seharusnya aku yang makasih karena kamu udah mau sabar sama sikap aku yang kekanak-kanakan ini," lirih Galena sambil menunduk.

Darka menggeleng kecil, tangannya kini berpindah pada puncak kepala Galena lalu mengacaknya penuh kasih membuat Galena salah tingkah dibuatnya. 

"Sikap kamu itu malah ngebuat hari-hari hampa ku jadi bewarna."

Mendengar itu membuat Galena yang tadinya menunduk jadi mendongak menatap Darka dengan tatapan penuh cinta. "Kamu sama nama kamu itu seirama Ka," katanya tiba-tiba membuat Darka mengernyit heran.

"Maksudnya?"

"Darka 'kan? Coba a yang belakang dihilangkan jadi Dark artinya kegelapan, kaya hidup kamu tanpa aku contohnya," gombal Galena membuat Darka tertawa lepas, tawa yang jika dilihat mampu menyejukkan, mampu menetralkan rasa sesak yang membuncah, itu tawa khas seorang Darka yang begitu Galena sukai.

"Kamu ganteng deh," puji Galena membuat senyum lebar terbentuk di wajah Darka.

"Emang, dari orok udah ganteng," sombong Darka membuat Galena berdecak sebal.

"Tapi sayang...."

"Sayang apa?"

Galena tersenyum penuh arti, "cieee manggil sayang, iya aku juga sayang kamu kok," ucapnya membuat Darka menyentil hidungnya gemas.

"Gue harus ketemu bunda lo," kata Darka tiba-tiba membuat Galena mengernyit heran.

"Buat apa?"

"Mau nanya aja dulunya ngidam apa kok anaknya cantik banget," goda Darka membuat rona merah kembali muncul di pipi Galena.

Tbc.

BAPER gak? Enggak? Yaudah wkwk. Aku ga bisa bikin part orang pacaran woeee! Lebih enak bikin part berantem.

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang