Part 5

2.3K 278 366
                                    

Pening dan nyeri, itulah yang Galena rasakan sekarang. Matanya mengerjap dan hidungnya mengendus aroma obat yang semakin membuat kepalanya pening. Galena terkekeh pelan saat melirik sofa pojok ruangan dan menemukan Darka serta Erlan yang berdebat saling menyalahkan karena membuatnya pingsan.

"Lo sama dia yang salah! Ngapain juga punya pacar sok jagoan!" ketus Erlan.

Darka melotot kesal, lagian Galena itu bukan pacarnya, tau nama juga enggak kok bisa-bisanya dikira pacaran, "dia bukan pacar gue!" tegas Darka, "lagian salah lo! Ngapain nonjok dia mana sampai pingsan tiga jam lagi," sewot Darka membuat Galena gemas.

Galena berdehem, membuat Darka dan Erlan kompak menoleh lalu berjalan menghampiri Galena yang sudah terkekeh geli.

"Baru sadar udah ketawa, situ waras?" sindir Erlan lalu dihadiahi jitakan oleh Darka.

Galena menatap Darka dan Erlan secara bergantian, baru menyadari bahwa mereka masih mengunakan seragam dan besar kemungkinan mereka menungguinya dari tadi berhasil membiat pipi Galena merona.

Erlan bergidik ngeri, "eh ngapain lu senyum lagi, mana senyumnya kayak pantat sapi lagi," sindirnya lagi.

"Eh curut, diem ae lu! Eh btw nama lo siapa?" tanya Darka.

Galena menatap Darka polos, jadi selama ini Darka tidak mengetahui namanya? "Hm. Nama gue, Galena patrecia dan-eh dan kalian bisa panggil gue Galena atau Alena atau sayang asal nggak pangil ena-ena karena gue nggak suka itu," cerocos Galena.

Darka dan Erlan saling pandang lalu bergidik ngeri melihat Galena yang kini tengah mengupil, oh ayolah! Apa gadis itu jadi tidak waras akibat kena jotosan Erlan? Sampai-sampai gadis itu tak tahu malu mengupil didepan para pria tampan.

"Eum, Darka, tadi hm gue denger lo mau cium gue kalau gue sadar," cicit Galena.

"Lo bisa denger? Kan lo pingsan?"

"Takdir. Tapi gue nggak mau tau, kalian harus cium gue!"

Erlan yang tak tahan atas sikap konyol Galena pun mencekik pelan leher Galena namun mampu membuat Galena sesak.

Asal kalian tau, Erlan ini tidak akan segan-segan menghabisi orang yang dia angap menjengkelkan tanpa pandang bulu, tak peduli itu perempuan atau pria. Semuanya sama saja baginya.

"Augh. Lep-lepasin gueh!"

Darka melotot tak percaya pada kemnarannya yang tega mencekik seorang gadis yang baru sadar dari pingsanya, dengan sigap Darka menghempaskan tangan Erlan, "jangan ada Queen kedua!" bentaknya.

"Ah kalian ini! Gue cuman mau dicium kok malah berantem, kalau cium bibir sekseh gue nggak mau yaudah cium pipi aja," renggek Galena.

Darka menghela nafasnya pelan sudah pusing dengan kelakuan Galena, "oke gue cium. Tapi tutup matanya dulu," titah Darka langsung dituruti Galena.

Cup.

"AAA DARKA JIJEY!!!!"

TBC

Uhuy kenapa tuh sama Galena sinting?

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang