Part 52

1.6K 111 153
                                    

sudah ku bilang, cerita ini nggak jelas karena emang tujuan aku nulis ini buat seneng-seneng doang dan g nyangka ada yg naksir sama cerita ini hahaha. Jgn lupa vote komen dan follow akun ini, makasoy men.
----

"Jadi semua udah tau tentang identitas asli lo dong?" Tanya Dewa sambil mengaduk jus alpukatnya.

Galena mengangguk antusias. "Iya, setelah itu banyak banget yang deketin gue. Dan banyak banget yang jadi baik ke gue," cibirnya membuat Dewa jadi terkekeh geli.

"Mereka lucu," ujar Dewa. "Tapi lucuan lo," lanjutnya membuat satu pukulan dari Galena megenai lengannya.

"Nggak lucu, Wa!"

Dewa tersenyum penuh arti. "Emang nggak ada yang lucu, orang yang lucu tinggal lo," lagi-lagi Dewa kembali mengoda Galena.

Namun anehnya hati gadis itu tidak berdesir, berbeda saat dulu Darka tersenyum tipis padanya, hanya tersenyum tipis namun mampu membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Oke. Mari kita lupakan Darka dan kembali fokus pada Dewa yang sekarang sudah menggenggam erat tangan Galena membuat gadis itu jadi mengernyit heran.

"Gue udah putus sama Delby. Gue masih suka sama lo, gue bener-bener suka sama lo. Mau nggak balikan sama gue?" Tanya Dewa membuat Galena jadi terbelalak kaget.

"Tapi gue belum cinta sama lo," cicit Galena.

Dewa tersenyum tipis, jawaban Galena barusan sudah dia prediksi dan ternyata prediksi nya benar. "Kasih gue waktu satu Minggu aja buat bikin lo jatuh cinta. Kalau dalam satu Minggu lo nggak jatuh cinta, gue bakal nyerah, gimana?" Tawar Dewa.

Galena dia sejenak, gadis itu nampak berpikir sebelum menjawab. "Tapi, jujur aja gue masih nyimpan rasa buat Darka. Gue takut cuma jadiin lo pelampiasan."

"Nggak apa, asal lo kasih gue kesempatan gue buat berjuang," kekeh Dewa membuat Galena jadi tak tega melihatnya.

Galena menghela napas berat, "oke, gue kasih waktu, tapi cuma tiga hari," kata Galena membuat Dewa jadi tersenyum lebar.

"Makasih Len. Gue nggak bakal sia-siain kesempatan ini," ucap Dewa dibalas anggukan singkat oleh Galena.

"Oh iya. Dari cerita lo yang katanya liat Queena natap datar ke lo waktu lo umumin identitas asli menurut gue itu aneh," kata Dewa mengalihkan topik sambil melepas genggaman tangannya takut saja jika nanti Galena merasa tidak nyaman.

"Aneh? Enggak deh, wajar aja gitu."

Dewa berdehem, "Kata Lo Queena itu selalu senyum ke lo walau dia tau lo sempat jadi pacarnya Darka," jeda Dewa dibalas anggukan oleh Galena.

"Tapi kenapa pas lo umumin identitas asli Lo dia kaya nggak suka? Atau dia ada sesuatu sama Fanya?" Tuding Dewa membuat Galena jadi berdecak sebal.

"Jangan nuduh orang sembarangan. Gue nggak suka," protes Galena.

"Iya udah. Maaf, tapi lo harus hati-hati ya," ujar Dewa memperingatkan.

"Hati-hati kenapa?"

Dewa tersenyum tengil, "hati-hati, soalnya buat tiga hari kedepan gue bakal gencar dekatin lo," jawab Dewa membuat satu pukulan dari Galena kembali mengenai lengannya.

"Gue serius ya ini. Hati-hati aja sama Queena mulai sekarang, kita nggak tau watak orang yang sebenarnya."

Tbc.
Kalau ada yg nanya knp gue g prnh nulis part panjang, gini, ini cerita tuh masih kaku alias ga Lues, dan gue takut kalau pajang kalian bakal bosen. Jadi, gpp ya? Kan gue juga up cpt😗❤️

Next? Spam!

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang