Part 55

1.6K 101 167
                                    

Galena memandang sayu kearah ponselnya. Malam ini rindu itu kembali menyerang, gadis itu merindukan saat dia dengan iseng menelpon Darka ribuan kali yang berakhir dengan kemarahan pria kaku itu.

"Dia lagi ngapain ya sekarang?" Tanyanya.

Matanya langsung melotot kaget begitu tiga pesan beruntun dari Darka masuk ke ponselnya. Apakah ini nyata? Atau hanya khayalannya saja?

Mantan: P
Mantan: Len
Mantan: Lagi apa?

Dengan cepat gadis itu mengetik balasan.

Me: Apaa?
Me: Lagi mikirin mantan hehe.

Gadis itu jadi refleks tersenyum konyol begitu membaca chatnya. Bukannya itu terlalu alay?

Ah tapi masabodo lagian itu kenyataannya.

Mantan: kgn gue g?

Me: Kalau bohong jawabannya enggak.

Satu lagi pesan masuk dari Darka membuat gadis itu mengigit bibirnya.

Mantan: Jadi? Lo kgn gue?

Me: Iya.

Galena menutup matanya. Gadis itu langsung membuka mata saat satu lagi pesan masuk dari Darka datang membuatnya jadi memekik kegirangan.

Mantan: gue juga kangen lo.

Me: ini hp lo di hack ya? Ini bukan Darka kan ngaku lo!

Mantan: ini gue. Darka. G percaya? Mau telpon?

Me: emmmmm. G usah deh. Ehehe.

Mantan: Besok sekolah gue jemput mau?

Hampir saja gadis itu memekik saking senangnya. Sebenarnya ada apa dengan Darka? Mengapa pria itu nampak ingin memberinya harapan lagi?

Me: Hm. Oke.
•••

Hari ini benar-benar seperti mimpi. Darka benar-benar menjemput Galena, pria itu juga membawakan setangkai bunga mawar pink untuknya.

"Gue boleh meluk pingang lo nggak?" Tanya Galena.

"Boleh," jawab Darka membuat Galena langsung memeluk pinggang pemuda itu.

Galena meletakan kepalanya di punggung Darka. Gadis itu memejamkan matanya menikmati angin pagi yang menyentuh kulitnya. Hidungnya sibuk mengumpulkan bau parfum Darka yang akhir-akhir ini sangat ia rindukan.

"Gue kangen lo, Len," kata Darka dengan suara serak membuat Galena jadi refleks membuka matanya.

"Sama. Gue juga kangen sifat nyebelin lo," balas Galena sambil tersenyum tipis.

"Maafin gue. Pasti lo udah bosen ya denger kata maaf gue."

Galena tersenyum kecil, "gue nggak pernah bosen dengar kata maaf dari lo dan gue nggak pernah bosen maafin lo walau lo udah berulang kali bikin gue jatuh," kata Galena membuat Darka jadi merasa bersalah.

"Apa gue masih punya kesempatan lagi?"

Galena diam sejenak. Hatinya ingin mengiyakan tapi otaknya melarang. Dia ingin bersama Darka lagi tapi takut terluka kembali, "maaf kalau itu gue nggak bisa," jawab Galena sambil kembali memejamkan matanya.

Darka tersenyum tipis, pemuda itu mengehentikan motornya di jalan yang cukup sepi. "Turun dulu Len," titahnya membuat Galena segera turun.

Galena mengernyit tak mengerti, gadis itu sibuk menebak-nebak sebenarnya apa yang akan dilakukan Darka? "Lo beneran nggak ngasih gue kesempatan?" Tanya Darka memecah keheningan.

"Nggak. Mungkin gue masih cinta sama lo, tapi gue nggak mau jatuh untuk kesekian kalinya. Itu sakit," jawabnya dengan suara bergetar hebat. Ya gadis itu tengah berusaha menahan tangisnya.

"Kasih gue kesempatan, sekali lagi Len. Gue janji nggak bakal bikin lo sakit hati lagi," mohon Darka kali ini dengan memegang kedua bahu Galena.

Galena menggeleng, nampaknya keputusan gadis itu sudah bulat untuk tidak menyambung tali asmara mereka yang sudah putus. "Enggak. Maaf, gue nggak mau bikin diri gue sakit lagi. I love myself," jawabnya setenang mungkin berusaha menghilangkan nada kegetirannya.

"Gue mohon Len. Kali ini gue serius, gue nggak bakal bikin lo sakit."

Lagi-lagi Galena menggeleng, "enggak. Udah cukup rasa sakit yang lo kasih ke gue, nggak, gue nggak mau nambah sakit lagi."

Darka tersenyum tipis, pemuda itu menunduk dengan tangan menutupi wajahnya. Nampak jelas pemuda itu tengah menangis membuat Galena jadi tak tega melihatnya. "Darka? Lo nangis?" Tanya Galena sambil menyentuh bahu Darka.

"Tapi ini keputusan gue. Tolong hargain, kita bisa temenan,"  ucap Galena berusaha menghibur.

"Gue harap setelah ini Lo bisa bangkit. Dan gue harap siapapun cewek yang kelak ngegeser posisi gue di hati lo bisa bikin lo lupa selupa-lupanya sama gue," lanjut Galena sambil menepuk pelan bahu Darka.

Sejujurnya hati Galena juga sakit melihat orang yang dia cintai terpuruk seperti ini. Tapi apa boleh buat? Dia tidak ingin jatuh untuk kesekian kalinya.

TBC.

Next? Spam. (Spam Next minimal 20, kurang? Nggak up☺️)

Aku akan coba buat up cepat lagi:') aku bakal bangkit, aku bakal kembali, tunggu aku bangkit🌻

-Sya

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang