Part 54

1.6K 112 150
                                    

Rekomendasi lagu buat part ini? Akdong-Last goodbye
•••

"Kita mau kemana sih?" Tanya Galena membuat langkah Dewa jadi terhenti. Kini pemuda itu tersenyum tipis dengan manik mata yang menatap intens kearah Galena.

"Nggak nyaman banget ya?" Tanyanya membuat Galena jadi tersenyum kikuk.

"Eh? Enggak kok, gue kan cuma tanya," kilah Galena membuat Dewa jadi terkekeh geli.

"Lo udah tanya dari tadi pas di motor Galena. Lo udah nanya terus, dan itu buktiin kalau lo nggak nyaman alias pengen pulang," terang Dewa membuat Galena jadi tersentak kaget.

"Maaf."

Dewa tersenyum, tangan pemuda itu terulur lalu mendarat sempurna di rambut Galena. "Nggak masalah," katanya sambil mengelus rambut Galena.

Galena tersenyum tipis, lagi-lagi gadis itu tak merasakan desiran aneh pada jantungnya. Entah mengapa gadis itu rindu Darka, pria menyebalkan yang belakangan ini sangat hobi menyunggingkan senyum kecil kearahnya.

"Hai! Ngelamunin apa?" Tanya Dewa sambil menepuk pelan pundak Galena membuat gadis itu jadi tersentak kaget.

"Apa Ka?"

Kening Dewa berkerut, "Ka? Darka?"

"Eh? Enggak, Dewa maksud gue," ralat Galena sambil tersenyum kikuk.

"Tapi di nama gue nggak ada unsur Ka nya," tutur Dewa dengan senyum tipisnya.

"Lo kangen sama Darka ya?" Tanya Dewa tepat sasaran.

"Enggak."

"Gue mundur ya Len," kata Dewa membuat Galena jadi menatap kaget kearahnya. Lagian mengapa pemuda itu tiba-tiba menyerah? Ada apa? Apa yang salah? Bahkan ini baru hari kedua.

"Kenapa?"

"Gue sadar, sekeras apapun gue berjuang, gue tatap akan jadi bayangan Darka. Gue juga punya rasa sakit, rasa kecewa Len."

"Jangan karena lo pernah di kecewakan Darka lo jadi nutup hati gini. Lo tuh cantik Len, dan lo berhak bahagia," lanjut Dewa membuat Galena jadi memelunya erat.

Galena tau bahwa kini hati pemuda itu tengah rapuh, dan dia juga pernah dalam posisi itu. Posisi yang sangat meyakitkan, posisi yang bisa membuat siapa saja lemah dibuatnya.

"Gue sayang lo Wa, tapi sebagai sahabat, nggak lebih," bisik Galena membuat Dewa jadi mengeratkan pelukannya.

Dewa memejamkan matanya sesaat, rahang pemuda itu mengeras menandakan bahwa dia sedang menahan emosi serta rasa kecewa yang membara. "Gue minta maaf kalau dulu gue pernah bikin lo sakit hati, maafin gue Len."

Galena menggeleng, gadis itu masih memeluk Dewa. "Enggak Wa, Lo udah nebus kesalahan lo. Gue harap setelah ini lo nggak benci sama gue."

"Mana bisa gue benci sama lo."

Galena tersenyum tipis, gadis itu melepaskan pelukannya. Matanya langsung terbelalak kaget begitu melihat mata Dewa yang berkaca-kaca. Apa rasa sakit yang dia berikan sangat menyerang hati pemuda itu?

Tangan Galena terulur untuk menepuk pelan pundak Dewa. "Setelah ini gue yakin banyak yang ngantri buat dapatin si ketua Yardana ini. Gue yakin itu," ucapnya membuat Dewa jadi tersenyum tipis.

"Dan gue yakin setelah ini hubungan lo sama Darka bakal kembali membaik. Gue yakin itu," kata Dewa.

"Semoga hati lo bisa segera memulih," lirih Galena.
•••
"Sekarang giliran lo yang berjuang."

Darka menatap lekat pada Dewa, "bukannya lo juga suka sama Galena?"

Dewa tersenyum tipis, "emang, tapi Galena sukanya sama lo."

"Mana mungkin."

"Kalau Galena mau buka hati buat gue, gue nggak bakal mau nyamperin lo dan nyuruh lo berjuang lagi," ujar Dewa datar.

"Apa Galena bakal mau buka hatinya lagi buat gue?"

Mendengar pertanyaan Darka barusan, sontak membuat Dewa jadi terkekeh sinis menyadari ketololan pemuda di depannya ini. "Lo tuh masih ada dalam hatinya Galena. Kalau lo cinta ya perjuangin goblok!"

"Gue takut bikin dia sakit hati lagi," lirih Darka membuat Dewa gemas ingin memukul lelaki tolol itu.

"Kalau lo nggak ngasih kejelasan ke Galena itu malah bikin dia nambah sakit bangsat!"

"Kok lo ngegas banget sih?"

"Ya karena gue nggak mau Galean sakit Ka!" Jawab Dewa sambil tersenyum tipis.

"Oke. Gue bakal berjuang," kata Darka mantap membuat Dewa jadi menghembuskan napas lega.

"Dan jangan sampai lo bikin Galena sakit lagi, gue hajar lo!"

"Iya, santai aja," kata Darka menenangkan sambil merangkul tubuh Dewa.

TBC.

630 kata. Ini udah panjang hehehehe.

Coba cek Ig Garelda01 disana udh ada Vidio baru!

Btw yang dulu suka komen, yg dulu suka nanya kapan up skrng kok nggak prnh nanya lagi? Kalian kemana? Udh bosen ya? Hehehehe:")

Next? Spam!

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang