SELAMAT MEMBACA DAN MENGKHAYAL:)), maaf kalau nganu:V
***
"Udah satu minggu kita jadian, tapi kamu tetap aja sama," cibir Galena dengan pandangan lurus menatap Darka yang malah sibuk bermain ponsel.
Mendengar itu Darka hanya tersenyum singkat, pemuda itu masih engan menatap Galena, fokusnya masih pada ponsel. "Ya bagus dong, gue nggak berubah," katanya membuat Galena berdecak sinis.
"Kamu nggak peka ish! maksud aku kamu tuh tetap Darka yang dingin, ketus, nggak pedulian, itu semua nunjukin ke aku kalau kamu belum buka hati buat aku, Darka!" seru Galena membuat seisi kantin menoleh padanya.
"Jangan keras-keras, gue malu," bisik Darka sambil meletakan ponselnya.
"Iya gue tau lo mau pakai panggilan sayang atau setidaknya pakai aku-kamuan 'kan? tapi setidaknya kasih gue waktu buat ngeyakinin hati gue kalau lo itu beneran pantes buat gue," lanjutnya sambil mengengam erat tangan Galena.
Mendengar itu Galena menghela napas pelan, selelalu saja begitu, Darka akan cuek padanya, tak peduli padanya, dan jika Galena meminta kepastian pemuda itu akan mengengam tangannya membuat kemarahnya menguap tak tersisa.
"Kamu nyebelin ish! tau bangget kelemahan ku!" kesal Galena sambil berusaha melepaskan gengaman tangannya namun percuma, Darka terlalu erat mengengam tangannya.
Melihat pipi Galena merona merah mmebuat Darka terkekeh pelan, "kamu nginggetin aku sama Mamah, Len," katanya pelan.
"Mamah?"
"Iya, almarhumah Mamah gue, namanya Wenda," jawabnya pelan.
"Bukannya Mamah kamu itu namanya Katharin, ya?" tanya Galena sambil mengeryit heran, pasalnya dia pernah diberi tau Hilda bahwa Mamah nya Darka dan Erlan itu seorang model yang cukup terkenal di Filifina.
Darka terkekeh pelan, "Katharin? itu Mamah sambung gue, kalau Mamah kandung gue udah meninggal."
Mendengar itu Galena mengatupkan bibir, tangannya semakin erat mengengam tangan Darka seolah dia ingin menyalurkan kekuatannya. "Maaf, aku nggak tau."
"Nggak apa, lo pengen tau nggak kenapa gue sama Erlan nggak akur?"
"Iya, tapi boleh nggak aku tanya kenapa kamu cerita ini sama aku?"
"Karena gue udah percaya sama lo," jawab Darka membuat hati Galena berdesir tak karuan dengan rona merah muncul di kedua pipinya.
"Erlan itu nganggap gue sebagai pembunuh Mamah, karena Mamah meninggal sehabis ngelahirin gue," lirihnya ambil menunduk.
Galena tersenyum miris, gadis itu masih engan berkomentar, biarkan saja Darka bercerita meluapkan keluh kesal nya yang sekian lama dia pendam. "Gue tuh nggak mau berantem terus sama Erlan, secara kan dia kembaran gue, kakak gue, sedarah sama gue, tapi mau gimana lagi? dia tuh benci bangget sama gue!"
"Gue nggak ngerti sama jalan pikirannya yang selalu nganggap gue pembunuh Mamah, nganggap gue sebagai pembawa sial, seakan-akan hidup gue di dunia ini cuma bawa sial Len---"
"Sssttt, walaupun Erlan bilang gitu, nggak ngaruh apa-apa sama kehidupan kamu kan? buktinya sampai saat ini kamu tetap tegar, tetap jadi Darka yang berhasil buat aku bertekuk lutut."
"Ini aku baru serius Len," kesal Darka membuat Galena terkekeh geli.
"Kamu jangan terlalu serius, nggak baik tauuuuu."
"Jadi lo nggak mau di seriusin nih?" goda Darka membuat Galena menatap sinis padanya.
"Ti amo, non annoiarti con il mio atteggiamento cool, speriamo di poter davvero stare insieme," (Aku mencintai mu, jangan bosan dengan sikapku yang dingin, semoga kita benar-benar bisa bersama) ucap Darka sambil tersenyum membuat hati Galena berdesir tak karuan saat melihat senyumnya.
"Artinya apa Ka?"
"Kamu alay."
Mendengar itu membuat Galena melepaskan genggaman tanganya lalu dengan kesal mencubit lengan Darka. "Woeeee! ini namanya KDP Len!" seru Darka hiperbola membuat mereka berdua kembali menjadi pusat perhatian.
"Bodo! KDP apaa lagi coba?!"
"Kekerasan Dalam Pacaran hehe," jawab Darka membuat Galena jadi ikut terkekeh geli.
Tanpa mereka sadari sedari tadi gerak-gerik mereka sudah terekam, siap dikirim pada musuh yang telah lama pergi. Dan tanpa mereka sadari semua yang terjalin bagai embun yang melukis di daun sudah siap terhapus oleh sinar mentari yang akan kembali hadir.
Tbc.
Gaje? Yoiiiii:v
Siapa yang ngerekam oy? Mentari aapaan? saha? apa? sopo? siapa? APAAN OYYYY:V
Next gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
I am stuck √
Teen Fiction"Bukannya gue malas perjuangin lo lagi, gue sih belajar menghargai diri sendiri aja, kalau gue tetap memperjuangin lo yang terus berlari tanpa memperdulikan gue yang terus mengejar, kan, percuma, nggak ada guna nya, kasihan guenya yang terlalu berha...