Part 21

1.5K 122 27
                                    

Voment nya jangan lupa:) semoga suka cerita nya:)

***

Hari ini Galena meminta pada Darka agar menemaninya ke toko buku, gadis berparas ayu itu ingin membeli buku sekalian ingin mengulas info lebih rinci tentang Queena dari Darka langsung.

Galena dan Darka sudah sampai di toko buku dengan raut yang berbeda. Galena yang berseri-seri sedangkan Darka murung nampak risi dengan banyaknya buku berbagai genre yang tersaji di hadapanya.

"Mau beli buku apa emang?" tanyanya pada Galena yang sedari tadi sibuk membaca sinopsis belakang buku.

Galena mendongak menatap Darka sebentar sebelum kembali fokus mencari buku. "Pokoknya karya Risa saraswati."

Darka mengangguk, lalu mencekal tangan Galena, membawanya menuju rak buku lain membuat Galena memandangnya heran. "Itu tadi yang lo liat genre romance, Risa saraswati kan bukan genre romance. Cari disini aja, nanti ketemu," jalasnya saat melihat wajah heran Galena.

Galena menelan ludah, matanya memandang gengaman nya dengan Darka, senyum kecil jelas terlihat di wajah nya.

"Lo, lo kok bisa tau?" tanya nya berusaha tenang, mengabaikan detak jantung nya yang semakin menjadi-jadi, apalagi Darka yang terlihat nyaman-nyaman saja, tak merasa terusik.

"Hm. Dulu gue sering kesini sama..."

"Sama Queena, ya?!" tudingnya berapi-api.

Darka menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab. "Yeah. Sama siapa lagi? Gue kesini cuman sama lo dan Queen," jawabnya sambil ngambil satu buku Risa saraswati.

"Dan ini, Queen suka banget sama buku-bukanya Risa, dia fans beratnya Risa. Lo juga, kan?"

Galena nampak terperangah kaget. "Ha? Kok bisa samaan gitu, ya?"

Darka mengangkat bahunya tanda tak tahu. "Entah. Jodoh kali," jawabnya ngelantur.

"Yeeeee Kalau gue jodohnya Queen lo rela gue nggak nikah sama lo?" godanya sambil nyengir lebar.

"Ya jelas enggak," jeda Darka membuat kepedan Galena melambung tinggi. "Mana rela gue kalau Queen nikah sama lo, yang ada dia stres," lanjutnya cuek membuat Galena mendengus.

"Ah sebel deh, cowok kok nggak peka! Gue jadi laper nih!"

"Apa hubunganya gak peka sama laper?"

"Ya ada dong! Pokoknya lo harus tarktir gue bakso!"

"Ogah!"

"Darkaaa please lah," mohon Galena dengan ekspresi dibuat semelas-melasnya.

"Huh! Iya deh, iya. Bayar dulu tuh buku," kata Darka sambil nunjuk lima buku ditangan Galena pakai dagunya.

Galena nyengir lebar. "Oke, mau bayarin nih?"

"Iya."

"Ha? Gue becanda kali," kata Galena panik saat Darka menyetujui akan membayari novelnya, jelas saja Galena tak mau, nanti dikira matre.

"Oh. Tapi gue beneran."

"Nggak mau!"

"Gue maksa!"

"Ish!"

"Cepetan!"

"Iya deh Iya!"

Tbc.

Next nggak nih?

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang